Panduan Menjelajahi Labuan Bajo, Mulai dari Destinasi yang Memesona Hingga Ragam Kebudayaan Lokal

Naela Marcelina diperbarui 03 Jun 2024, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Labuan Bajo menjadi sebuah tempat yang cukup diidam-idamkan banyak orang. Bagaimana tidak, pesona baharinya dan menawarkan sederet pengalaman unik, antara lain Komodo endemik, pulau-pulau eksotis, kekayaan sejarah budaya, makanan laut segar spesialisasi, dan salah satu dari sedikit pantai merah muda di dunia. Ini juga menawarkan olahraga matahari terbenam terbaik.

Saat mengunjungi Labuan Bajo, Sahabat Fimela bisa memilih TA'AKTANA, Resor & Spa Koleksi Mewah,  untuk tempat menginap. Resor ini dengan sempurna memadukan keanggunan modern dengan daya tarik lokal yang asli, menawarkan tamu pengalaman mendalam yang mencerminkan esensi pemandangan sekitar dan dirancang untuk kenyamanan, dengan Suites, Overwater Sea Villas, Family Villas, dan Mansion 3 kamar tidur yang menawarkan fasilitas canggih dan fasilitas ultra-mewah. Tempat ini menjadi perlindungan mewah yang mewujudkan hubungan mendalam antara warisan suku dan kemewahan kontemporer.

Sebelum berkunjung kesini, alangkah baiknya Sahabat Fimela merencanakan apa yang akan dilakukan. Berikut panduan perjalanan saat mengunjungi Labuan Bajo. Simak selengkapnya di sini ya, Sahabat Fimela. 

2 dari 7 halaman

1. Berkunjung ke Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo merupakan identitas dari Labuan Bajo itu sendiri. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Destinasi ini menjadi alasan mendasar mengapa ingin mengunjungi Labuan Bajo. Cukup dengan menggunakan perahu dari pelabuhan Labuan bajo, selama kurang lebih 1 jam 30 menit, Sahabat Fimela bisa berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Ini mencakup tiga pulau besar, yakni Komodo, Padar, dan Rinca. Pulau-pulau ini adalah rumah bagi komodo yang ikonik dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Taman ini juga terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, antara lain panorama Pulau Padar dengan bukit-bukit berbentuk unik serta pemandangan laut biru jernih dari atas, menjadikannya spot ideal untuk fotografi lanskap. Sahabat Fimela bisa mengunjunginya di waktu terbaik, yakni pagi dan sore hari antara bulan April hingga Juni.

3 dari 7 halaman

2. Nikmati Keindahan Pantai Merah Muda Pulau Komodo yang Eksotis

Pantai dengan pasir putih bercamour pecahan karang bewarna merah muda sangat pas untuk diabadikan dan diunggah ke media sosial. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Hanya berjarak 8,8 km, Pantai Pink dapat dicapai dalam 30 menit dari pelabuhan Loh Liang dengan perahu. Pantai ini, yang terdaftar sebagai salah satu dari tujuh pantai berwarna merah muda secara global, memiliki keunikan warna yang berasal dari pecahan karang kecil berwarna merah yang bercampur dengan pasir putih, sehingga menciptakan garis pantai berwarna merah muda yang mencolok.

Sahabat Fimela wajib menjelajahi terumbu karang yang dinamis dan beragam biota laut melalui snorkeling dan menyelam. Jangan lupa, untuk berjalan-jalan santai di di sekitar pulau atau mendaki ke puncak Bukit Sabana, fitur unik yang eksklusif di Pantai Pink. Karena pantai ini tidak berpenghuni, akses dibatasi pada siang hari, dari pagi hingga sore hari.

4 dari 7 halaman

3. Terhubung Kembali dengan Alam Labuan Bajo

Gua Batu Cermin memiliki efek cermin saat sinar matahari masuk. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Gua Batu Cermin

Labuan Bajo menawarkan banyak pilihan untuk terhubung kembali dengan alam, mulai dari menemukan permata tersembunyi di gua hingga pemandangan lanskap yang menakjubkan dari jalur pendakian. Salah satu permata tersebut adalah Gua Batu Cermin , terletak di bukit batu di Manggarai Barat, Flores, hanya 15 menit berkendara ke arah timur Labuan Bajo. Tempat ini terkenal dengan komposisi geologisnya, memiliki kalsit tembus pandang yang menciptakan efek cermin saat sinar matahari masuk, menghasilkan pantulan berkilauan. Jangan lupa membawa obor untuk lebih menerangi dan mempercantik suasana. Sahabat Fimela bisa berkunjung di waktu terbaik, yakni 9 pagi hingga jam 10 pagi saat sinar matahari menyinari bukaan gua.

Manta Point 

Bagi Sahabat Fimela yang menyukai air, maka Manta Point adalah destinasi yang sangat menarik. Cukup berkendara dari Pelabuhan Bajo selama 45 menit, kamu sudah bisa sampai di lokasi. Destinasi ini merupakan tempat para perenang snorkel dan penyelam dapat bertemu dengan Ikan Pari Manta yang menakjubkan di kedalaman sekitar 12 meter. Waktu terbaik untuk melihat pari manta di Manta Point adalah saat musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Dicatat ya, Sahabat Fimela. 

5 dari 7 halaman

4. Jelajahi Mosaik Budaya Lokal

Labuan Bajo Memiliki beragam budaya lokal yang memukau. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Tari Caci 

Labuan Bajo adalah surga kekayaan budaya, menampilkan permadani hidup Suku Manggarai, penduduk aslinya. Salah satu harta karunnya adalah Tari Caci , sebuah ritual yang berakar kuat pada budaya Manggarai kuno. Adu cambuk tradisional ini diiringi musik ritmis dan gerak kaki yang rumit, melambangkan keharmonisan dan rekonsiliasi, mencerminkan persatuan masyarakat setempat.

Kain Songke 

Indonesia memiliki kekayaan tradisi budaya, termasuk seni rumit, yakni kain songke. Kain tenun ini awalnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan tradisional masyarakat Manggarai. Secara tradisional, Kain Songke menampilkan warna hitam, melambangkan keagungan, keagungan, dan ketundukan spiritual, yang mencerminkan keyakinan akan akhirat. Seiring berjalannya waktu, Kain Songke telah berevolusi, dengan interpretasi kreatif baru yang memperkenalkan variasi warna dan desain.

Mutiara 

Batu permata berharga lainnya yang berasal dari Labuan Bajo adalah Mutiara , yang terkenal dengan kualitasnya yang sangat indah. Diolah menjadi berbagai perhiasan seperti kalung, cincin, dan gelang, mutiara ini menjadi oleh-oleh khas yang tersedia di toko-toko suvenir dan dari pedagang lokal di dekat pantai. Mutiara adalah barang sempurna yang mencerminkan esensi Labuan Bajo untuk dibawa pulang setelah bepergian.

6 dari 7 halaman

5. Mencicipi Minuman Khas Lokal, Berikut Rekomendasinya

Sahabat Fimela bisa mencicipi berbagai kopi lokal yang tersedia di Labuan Bajo. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Kopi Flores 

Mulailah perjalanan melalui cita rasa dan aroma asli Labuan Bajo, dengan beragam pilihan Kopi Flores yang meliputi Robusta, Arabika, Juria, Red Caturra, dan Yellow Caturra. Masing-masing varian memiliki cita rasa unik yang dihasilkan dari dua metode pemrosesan: pemrosesan mesin atau pemrosesan manual, dengan pilihan profil sangrai medium, medium-dark, dan dark roast.

Kopi khas Manggarai 

Selanjutnya, Sahabat Fimela bisa menyegarkan diri dengan meneguk kopi Khas manggarai, yang memiliki aroma Arabika dengan arima asam dan lemon, atau Robusta yang memiliki rasa netral dan sedikit sensasi minty. TA'AKTANA menghadirkan Coffee Roastery eksklusif di mana para tamu dapat menyelami dunia kopi artisanal. Di Roastery, pengrajin terampil memanggang setiap batch kopi dengan sangat hati-hati. Para tamu dapat mengamati langsung proses pemanggangan dan mempelajari berbagai biji kopi yang dipanen dari Flores. Ini adalah kesempatan bagi para pecinta kopi untuk menjelajahi dan menikmati cita rasa asli Labuan Bajo.

Sopi 

Labuan Bajo juga terkenal dengan minuman beralkohol Sopi , minuman tradisional asal Nusa Tenggara Timur ini menjadi makanan pokok dalam upacara dan acara adat seperti wisuda dan pernikahan. Sopi terbuat dari sari buah pohon palem yang kemudian disuling atau dimasak untuk diambil alkoholnya, sehingga menghasilkan cairan berwarna putih seperti susu dengan aroma yang khas dan rasa yang sangat manis.

Moke 

Cita rasa asli Labuan Bajo lainnya adalah Moke , minuman tradisional asal Flores yang diolah dengan cara penyulingan buah dan bunga pohon lontar dan dimasak menggunakan periuk tanah yang biasa disajikan pada pesta pernikahan.

7 dari 7 halaman

6. Berjemur di Sunrise dan Sunset di Tempat Terbaik

Sahabat Fimela bisa menikmati keindahan sunrise dan sunset yang diselimuti keindahan alam Labuan Bajo. (Foto: Dokumen Petrie PR/TA'AKTANA)

Pulau Kanawa, sebuah pulau yang tenang di Taman Nasional Komodo, dapat dijangkau dengan perjalanan perahu selama sekitar 45 menit dari Labuan Bajo. Pulau ini terkenal karena perairannya yang memikat berwarna biru kehijauan dan keindahan terumbu karangnya yang hidup, yang menjadi rumah bagi berbagai jenis kehidupan laut seperti penyu, hiu karang, dan berbagai spesies burung seperti pekakak, elang, dan enggang.

Di Pulau Kanawa, Sahabat Fimela bisa menemukan dua pantai utama, yakni Pantai Sunrise di bagian selatan dan Pantai Sunset di bagian utara. Pantai Sunrise adalah tempat yang sempurna untuk memulai hari dengan menyegarkan diri dengan berenang atau snorkeling. Sementara Pantai Sunset menawarkan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Keduanya dilengkapi dengan fasilitas kursi berjemur, payung, dan bar pantai. Jika Sahabat Fimela ingin menyaksikan matahari terbit, waktu terbaiknya adalah sekitar pukul 6 pagi, sedangkan untuk matahari terbenam, waktu yang ideal adalah antara pukul 17.00 hingga 18.00. 

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless