Jangan Cari Kesempurnaan, Ini Tips Untuk Jalin Hubungan di Umur 30-an

Karina Alya diperbarui 31 Mei 2024, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika sudah menginjak umur 30-an, ekspektasi masyarakat terhadap kita pasti semakin meningkat. Saat belum memiliki pasangan, akan hadir tekanan yang menyatakan bahwa kita harus segera mencari pasangan. Saat belum menikah, akan ada pembicaraan tentang kapan akan melangsungkan pernikahan. Bahkan ketika sudah menikah, akan hadir kembali pertanyaan kapan memiliki keturunan. Namun, jangan jadikan tekanan-tekanan tersebut menjadi sebuah hal yang menentukan jalan hidup kita.

Setiap orang memiliki waktunya sendiri, tidak bisa disamaratakan antara satu orang dengan orang yang lain. Ketika berbicara tentang pasangan dan kencan, tentu gaya kencan di umur 20-an akan berbeda ketika sudah menginjak usia 30-an. Saat sudah lebih dewasa, biasanya proses mencari pasangan akan cenderung lebih mudah karena kita sudah menjalani berbagai hal di usia-usia sebelumnya. Sahabat Fimela juga sudah memiliki ekspektasi apa yang harus dicari dan apa yang harus dihindari dari calon pasangan ketika sudah menginjak usia 30-an. Namun, di usia ini juga tekanan yang hadir akan jauh lebih besar ketika saat muda, tetapi Sahabat Fimela tidak perlu khawatir. Dilansir dari Brides, inilah 10 tips untuk jalin hubungan di umur 30.

2 dari 3 halaman

Ketahui apa yang diinginkan dari pasangan

Ketahuilah hal-hal apa yang dicari dari orang yang akan menjadi pasangan kelak. (Foto: Unsplash/Giorgio Trovato)

Ketika sudah memasuki umur 30-an, Sahabat Fimela dapat mencoba membuat daftar hal-hal apa yang diinginkan dari pasangan. Caranya adalah dengan membuat daftar beberapa orang yang pernah menjalin hubungan dengan Sahabat Fimela, lalu tulis 5 hal yang paling disuka dari masing-masing mereka dan 5 hal yang paling tidak disuka. Setelah itu, akan terlihat hal apa yang Sahabat Fimela sukai dari orang yang menjadi pasangan dan hal-hal itulah yang kelak perlu dicari di hubungan berikutnya.

Lupakan yang lalu

Banyak sekali orang yang masih single di umur 30 akibat patah hati karena hilang kontak tiba-tiba, perselingkuhan, atau bahkan perceraian. Penting untuk diingat bahwa pengalaman-pengalaman tersebut—pengalaman baik atau buruk—menjadikan kita sebagai pribadi yang seperti saat ini. Masa lalu adalah hal yang membentuk kita hari ini, tetapi masa lalu tidak menentukan apa yang terjadi di masa kini. Oleh karena itu, Sahabat Fimela harus fokus dengan apa yang dihadapi di masa kini dan cobalah untuk melepas hal-hal yang pernah ada di masa lalu.

Tidak apa untuk menjadi tidak siaga

Ketika kita sudah sering dihadapkan dengan hubungan yang gagal, respons paling alami yang dilakukan adalah dengan menjadi awas, siaga, dan waspada terhadap orang lain. Banyak sekali yang berpikiran bahwa jika tidak ada orang baru yang masuk ke dalam kehidupan, maka risiko untuk tersakiti juga akan hilang. Namun, bagaimana caranya mencari seseorang yang cocok jika tidak ada satupun yang dibiarkan untuk masuk? Ketika Sahabat Fimela dipertemukan dengan seseorang yang terasa cocok, cobalah untuk mengurangi kesiagaan dan kewaspadaan yang telah dipasang. Mungkin akan terasa canggung dan mengkhawatirkan, tetapi hal tersebut sudah biasa. Menginjak usia 30 tahun, Sahabat Fimela akan cenderung lebih merelakan. Jika berhasil, maka itu adalah jalannya. Jika tidak berhasil, maka mari mencari jalan yang lain. 

Waspadai pola pikir negatif

Saat seseorang mengalami kegagalan dalam hubungan, baik itu putus cinta atau perceraian, mencari pasangan yang baru mungkin cukup sulit atau bahkan terasa mustahil untuk dilakukan. Namun, jangan sampai pola pikir negatif seperti itu menutupi berbagai kesempatan yang hadir di hidup. Saat Sahabat Fimela bertemu dengan orang baru, berikan kesempatan baginya, dan jangan pernah beranggapan bahwa diri Sahabat Fimela tidak lagi pantas untuk sebuah hubungan yang berhasil.

Jangan terburu-buru

Tekanan sosial untuk segera memiliki pasangan, segera menikah, hingga pandangan untuk harus segera memiliki keturunan merupakan hal yang akan sering didengar ketika sudah berumur 30-an. Jangan pernah menjadikan tekanan yang berlaku di masyarakat itu untuk membuat Sahabat Fimela menjadi terburu-buru dalam mencari pasangan. Jangan pernah terdorong oleh rasa takut dan khawatir ketika hendak mencari orang yang tepat. Sahabat Fimela harus berusaha untuk fokus, bersenang-senang, dan berkenalan lebih dalam dengan orang yang kelak akan dijadikan pasangan. Bagaimanapun juga, semua orang punya jalan hidupnya masing-masing, bukan?

3 dari 3 halaman

Coba untuk lebih terbuka dengan jarak usia

Ketika mencari pasangan di usia 30-an, cobalah untuk lebih terbuka dengan jarak usia. (Foto: Pexels/Min An)

Saat mencari pasangan di usia 30, Sahabat Fimela akan dihadapkan dengan kemungkinan untuk bertemu dengan orang yang jarak usianya agak jauh dan hal itu bukanlah sebuah masalah. Jangan terlalu cepat untuk menyimpulkan ketika bertemu orang yang lebih tua atau lebih muda. Sebuah hubungan dapat dimulai ketika keduanya memiliki perasaan yang sama dan saling mendukung, jadi usia bukanlah sebuah hambatan untuk memulai hubungan yang baru.

Jangan hindari orang yang bercerai

Perceraian bukanlah hal yang asing di telinga ketika sudah masuk ke usia 30. Saat sedang mencari pasangan, mungkin Sahabat Fimela juga akan bertemu dengan seseorang yang telah bercerai. Alih-alih menghindari orang tersebut, Sahabat Fimela dapat memberinya kesempatan untuk memulai lembaran baru. Salah satu keuntungan dari seseorang yang sudah bercerai adalah ia memiliki banyak pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran dan diaplikasikan di hubungan selanjutnya. 

Hindari orang yang tidak disuka

Jika Sahabat Fimela sedang dalam pencarian pasangan dan bertemu dengan seseorang yang tidak cocok di hati, jangan ragu untuk segera memutus hubungan. Ketika Sahabat Fimela tidak merasa tertarik atau cocok, berhenti untuk berbicara dengannya, berhenti mengirimkannya pesan, dan berhenti untuk berjalan-jalan dengannya. Daripada menghabiskan waktu dengan orang yang sudah jelas tidak disukai, Sahabat Fimela dapat memprioritaskan mencari orang lain untuk dijadikan pasangan. Jangan membuang-buang waktu untuk seseorang yang sudah tidak mungkin untuk dijadikan pasangan.

Komunikasi adalah kunci

Komunikasi adalah hal utama yang harus dijaga di dalam sebuah hubungan. Saat sedang berkencan di usia 30-an, kedua pihak harus dapat berkomunikasi dengan terbuka dan jujur. Apabila Sahabat Fimela merasa cocok, silakan katakan yang sebenarnya kepada orang tersebut. Begitu pula ketika ada sesuatu yang dirasa kurang berkenan, sampaikan secara langsung. Jika tidak ada komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, akan sangat mungkin bagi sebuah pasangan untuk tidak berkembang.

Jangan cari kesempurnaan

Atur ekspektasi dan coba untuk mengevaluasi ekspektasi-ekspektasi tersebut. Jika dirasa apa yang diharapkan tidak lagi masuk akal, buang jauh-jauh harapan tersebut. Jangan pernah menunggu untuk saat yang tepat, saat yang sempurna, atau bahkan sosok yang sempurna. Camkan di pikiran bahwa tidak ada satu orang pun yang sempurna di dunia ini. Sebuah hubungan adalah hal yang terjadi antara dua orang yang saling melengkapi satu sama lain, saling melengkapi kelebihan dan kekurangan yang ada. Hilangkan paham kesempurnaan dan cobalah untuk menerima seseorang apa adanya dengan segala pesonanya.

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless