Fimela.com, Jakarta Buku fiksi memungkinkan pembaca untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan memperluas imajinasi mereka. Kegiatan membaca novel atau karya fiksi juga dapat merangsang kreativitas dan membantu kita untuk berpikir di luar batas-batas yang sudah ada. Membaca fiksi pun bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan menghilangkan diri dari kekhawatiran sehari-hari.
Bagi Sahabat Fimela yang sedang mencari referensi novel atau buku bacaan fiksi tentang perempuan yang dapat memperkaya jiwa sekaligus menambah inspirasi, berikut ada tujuh novel pilihan yang bisa dicoba. Ada novel dari karya penulis perempuan Indonesia, ada juga dari penulis luar negeri seperti dari Jepang. Selengkapnya, langsung saja simak rekomendasi novelnya berikut ini.
What's On Fimela
powered by
1. Novel Diary of A Void
Diary of A Void, novel peraih penghargaan Osamu Dazai 2020 ini memiliki premis yang menarik. Novel ini juga mengangkat isu tentang ekspektasi gender serta kesetaraan yang diharapkan banyak perempuan di masyarakat. Keseharian Shibata juga pastinya pernah dialami oleh perempuan lain di dalam keseharian dan dunia kerja. Melakukan tugas dan pekerjaan tambahan hanya karena "satu-satunya perempuan" yang ada di kantor, menjadi yang harus berusaha memahami orang lain ketika sebenarnya punya hak untuk dipahami, serta beratnya memiliki kehidupan yang memberi kebahagiaan dan kepuasan batin, semua itu memberi pergolakan batin bagi perempuan.
2. Novel Yellowface
Membuat karya, menerbitkan suatu karya, dan membuatnya populer dan laris jelas menjadi proses yang panjang. June sudah memiliki pengalaman sendiri menerbitkan novelnya yang tak bisa dibilang sukses sebelumnya. Sampai ketika dia berhasil membuat sebuah karya baru dari manuskrip curian, sambutan yang didapatkannya ternyata cukup baik. Dia berhasil membuat sebuah mahakarya. Karya barunya itu membuatnya menjadi penulis terkenal.
Bagi Sahabat Fimela yang sedang mencari rekomendasi novel bagus, Yellowface bisa jadi pilihan yang tepat. Hal-hal tentang rasisme, misogini, plagiarisme, hingga pengaruh persona kecantikan dan budaya seorang perempuan terkait karya yang dibuatnya, dipadukan dalam sebuah kisah memikat di novel ini.
3. Novel Malam Seribu Jahanam
Malam Seribu Jahannam, novel ini menghadirkan pengalaman membaca yang begitu berkesan. Ada perasaan terluka yang kemudian terurai dan terajut kembali dengan menghadirkan sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tiga cucu perempuan, tiga ramalan, keluarga yang tidak bisa dibilang sempurna, dan dengan banyak rahasia serta misteri kehidupan yang menyertai kehidupan mereka terangkai dalam kisah yang begitu solid.
4. Novel There's No Such Thing as An Easy Job
Dalam lima bab novel ini, ada lima pekerjaan yang dilakoni perempuan ini. Mulai dari mengecek rekaman kamera pengawas, menulis naskah untuk iklan suara yang ditampilkan di bus, menulis iklan untuk pembungkus keripik, memasang poster, dan memonitor segmen hening di taman umum yang luas. Pekerjaan yang tampak membosankan, bahkan aneh tetapi semua itu tetap dijalaninya.
There's No Such Thing as An Easy Job, novel ini menghadirkan pengalaman membaca yang sangat berkesan. Penulis menyampaikan humor dan membuat narasi yang terasa ganjil tetapi begitu dekat dengan keseharian masyarakat modern, khususnya yang berkaitan dengan dunia kerja. Bagi yang sedang ingin mencari bacaan novel dari penulis Jepang yang menarik, novel ini bisa jadi referensi Sahabat Fimela sekalian.
5. Novel Breasts and Eggs
Sebagai perempuan dewasa dan hidup sendirian di usia 30-an, Natsuko makin mempertanyakan banyak hal tentang arah hidupnya. Keinginannya memiliki anak sangat kuat, tapi akan tidak mudah baginya untuk menjadi ibu tunggal dengan penghasilan dan cara hidupnya saat ini. Namun, di sisi lain dia merasa punya kebebasan dan pilihan sendiri untuk melakukan hal-hal yang ia mau dengan tubuhnya dan rahimnya.
Breasts and Eggs karya Mieko Kawakami ini bisa menjadi referensi bacaan yang memberi pengalaman membaca yang sangat berkesan. Alurnya cukup pelan tapi menghadirkan berbagai macam emosi dan perasaan yang sangat dekat dengan keseharian dan kehidupan yang dijalani seorang perempuan di masa modern ini.
6. Novel All the Lovers in The Night
Fuyuko Irie, dalam novel All the Lovers in The Night dihadirkan seperti untuk mewakili suara-suara yang sering berkecamuk di kepala perempuan usia 30-an. Di usia 34 tahun, Fuyuko memutuskan untuk bekerja sebagai pemeriksa aksara lepas (freelance proofreader) dan menekuni rutinitas yang berbeda dari sebelumnya. Tinggal seorang diri dengan keseharian yang sebagian besar dihabiskan dalam sunyi, Fuyuko jarang berinteraksi dengan banyak orang selain Hijiri dan seorang pria yang dikenalnya dengan cara yang tak pernah ia duga.
7. Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam
Magi dihadapkan pada berbagai tantangan. Dirinya jelas-jelas menjadi korban. Tapi atas nama adat dan tradisi, ada banyak hal yang membuatnya semakin kesulitan untuk mengungkap kebobrokan Leba Ali. Apalagi ketika kedua orangtuanya sendiri malah mempersulit Magi, maka dia harus lebih menguatkan dirinya dan mengambil jalan berbeda.
Alur cerita novel ini cukup cepat. Emosi pun sungguh diaduk-aduk ketika mengikut perjuangan Magi mendapatkan keadilan untuk dirinya. Ikut menebak-nebak juga dengan strategi yang akan digunakan Magi untuk memberi pelajaran pada Leba Ali.
Keputusan yang diambil Magi untuk memperjuangkan keadilan benar-benar sangat berbahaya dan berisiko. Sungguh mengejutkan dia punya keberanian untuk mengambil jalan tersebut. Membaca novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam membuat kita kembali merenungkan banyak hal. Tentang hak-hak perempuan, tentang betapa berlikunya perjuangan seorang korban pelecehan seksual, dan tentang memaknai tradisi atau budaya yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Membaca Novel atau Buku Fiksi Memberi Banyak Manfaat
Membaca fiksi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan menghilangkan diri dari kekhawatiran sehari-hari. Membenamkan diri dalam cerita-cerita yang menarik dapat memberi kesempatan untuk bersantai dan melepaskan beban pikiran. Tak heran bahwa kadang kita bisa lebih terampil dalam mengelola stres melalui kegiatan membaca.
Membaca fiksi melibatkan pemrosesan kompleks dari alur cerita, karakter, dan tema. Ini dapat meningkatkan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan analisis.
Buku fiksi sering kali menggambarkan karakter yang menghadapi tantangan dan rintangan. Melalui membaca, kita dapat belajar bagaimana karakter mengatasi kesulitan, dan ini dapat menginspirasi dan membangun daya tahan emosional diri kita.
Happy reading, Sahabat Fimela!