7 Sikap yang Ternyata Membuatmu Sulit Bahagia dalam Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 06 Mei 2024, 17:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehidupan memang merupakan perjalanan yang penuh dengan lika-liku, dan seringkali, sikap-sikap tertentu dapat menjadi penghalang bagi kita untuk merasakan kebahagiaan yang sejati. Saat kita menolak untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitar kita, misalnya, kita malah membuat diri kita sendiri sulit untuk menikmati keindahan perubahan itu sendiri. Begitu pula ketika kita terus-menerus berprasangka buruk terhadap segala sesuatu, kita tidak memberi diri kita kesempatan untuk melihat sisi cerah dari setiap situasi.

"The most important thing is to enjoy your life—to be happy—it's all that matters." - Audrey HepburnDalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi tujuh sikap yang bisa membuatmu sulit untuk merasa bahagia dalam hidupmu. Simak juga sejumlah tips praktis untuk bantu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupmu berikut ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Kaku yang Tidak Mau Belajar Beradaptasi terhadap Perubahan

ilustrasi perempuan kesal/Anuchit kamsongmueang/Shutterstock

Sikap ini muncul ketika seseorang menolak untuk mengubah cara berpikir atau bertindak, bahkan ketika situasi mengharuskannya untuk beradaptasi. Ketakutan akan perubahan dan keinginan untuk tetap pada zona nyaman adalah beberapa faktor yang mendorong sikap ini.

Penting untuk belajar menerima perubahan sebagai bagian alami dari kehidupan. Berlatihlah untuk menjadi lebih fleksibel dan terbuka terhadap ide-ide baru. Melalui kesadaran dan pengalaman, kita dapat mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan yang terjadi.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Selalu Berprasangka Buruk dan Negatif terhadap Segala Sesuatu

ilustrasi perempuan cemberut/Pumidol/Shutterstock

Berprasangka buruk atau memiliki pandangan negatif terhadap situasi atau orang lain dapat menjadi beban yang berat bagi kebahagiaan seseorang. Sikap ini dapat menghalangi kita untuk melihat sisi positif dari setiap situasi dan menghambat perkembangan pribadi.

Kesadaran diri adalah kunci untuk mengatasi prasangka buruk dan pemikiran negatif. Latihlah diri untuk menangkap dan mengubah pemikiran negatif menjadi yang lebih positif. Selain itu, praktik bersyukur dapat membantu kita melihat hal-hal baik dalam hidup, meskipun dalam situasi yang sulit.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Terobsesi dalam Membandingkan Diri dengan Orang Lain

ilustrasi kesal/ takayuki/Shutterstock

Salah satu sikap yang paling merusak kebahagiaan adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini seringkali mengarah pada perasaan rendah diri dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri.

Alihkan fokusmu dari perbandingan dengan orang lain ke pencapaian dan potensi dirimu sendiri. Kenali nilai-nilai dan kelebihan yang dimiliki, dan berfokuslah pada perkembangan pribadi tanpa mempedulikan apa yang orang lain lakukan atau miliki.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Banyak Mengeluh terhadap Semua yang Dialami

Ilustrasi perempuan marah/copyrightshutterstock/Songsak C

Mengeluh secara berlebihan hanya akan memperburuk suasana hati dan memperkuat pemikiran negatif. Sikap ini dapat membuat kita terjebak dalam siklus negatif yang sulit untuk keluar.

Mulailah mengganti setiap keluhan dengan ungkapan syukur. Sadarilah bahwa tidak semua hal dalam hidup akan berjalan sesuai keinginan, namun kita memiliki kontrol atas cara kita meresponsnya. Dengan bersikap lebih positif, kita dapat melihat bahwa setiap tantangan membawa peluang untuk belajar dan tumbuh.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Bermalas-malasan dalam Mewujudkan Impian

ilustrasi perempuan kecewa/weARproduction/Shutterstock

Impian dan tujuan adalah pendorong utama dalam kehidupan, namun sikap malas dan kurangnya motivasi dapat menghambat kita untuk mencapainya.

Mulailah dengan membuat rencana konkret untuk mencapai impianmu dan tetaplah konsisten dalam menjalankannya. Temukan motivasi dalam setiap langkah yang diambil, dan ingatlah bahwa setiap usaha yang dilakukan membawa kita lebih dekat pada pencapaian impian tersebut.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Bergantung pada Validasi Orang Lain dalam Keseharian

ilustrasi marah/copyright by Michael D Edwards (Shutterstock)

Merasa perlu mendapatkan persetujuan atau pujian dari orang lain dapat mengikat kita pada ekspektasi mereka, yang pada akhirnya dapat merusak kebahagiaan dan kepercayaan diri.

Bangunlah kepercayaan diri yang kuat dengan memahami nilai dan kemampuan dirimu sendiri. Cari pengakuan dari dalam dirimu sendiri, bukan dari luar. Ketika kita mempercayai diri sendiri, kita tidak lagi tergantung pada validasi dari orang lain untuk merasa bahagia.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Terlalu Keras pada Diri Sendiri dalam Mengerjakan Segala Hal

ilustrasi bekerja/Krakenimages.com/Shutterstock

Mempunyai standar yang terlalu tinggi dan mengharapkan kesempurnaan dalam setiap hal yang dilakukan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang tidak perlu.

Praktikkan kasih sayang pada diri sendiri dengan menerima bahwa kita tidak selalu sempurna dan memiliki keterbatasan. Berikan dirimu kesempatan untuk belajar dari kesalahan dan berkembang dari pengalaman tersebut. Cobalah untuk menggantikan kritik yang keras dengan motivasi yang membangun.

"The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts." - Marcus Aurelius

Dengan mengenali dan mengatasi sikap-sikap tersebut, kita dapat membuka pintu menuju kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup kita. Semoga kamu pun bisa menjalani kehidupan dengan kebahagiaan terbaik yang bisa kamu upayakan dengan senyaman mungkin, ya Sahabat Fimela.