Tips Mengajarkan Anak Perempuan untuk Menjadi Percaya Diri dan Cerdas

Fimela Reporter diperbarui 09 Agu 2024, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepercayaan diri merupakan sebuah hal yang harus dimiliki setiap individu. Dilansir dari pbs.org, terdapat penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari tiga universitas berbeda. Para peneliti melakukan tes terhadap 400 anak (setengahnya adalah anak perempuan) untuk melihat apakah stereotip gender memengaruhi kepercayaan mereka terkait kecerdasan dan kemampuan. Dalam prosesnya, anak-anak diminta untuk mendengarkan cerita seseorang yang sangat cerdas dan mereka diminta untuk menebak jenis kelamin orang tersebut. Anak-anak juga dihadapkan dengan beberapa gambar dan mereka diminta untuk memilih mana yang terlihat paling cerdas. Terakhir, mereka juga diminta untuk menyocokkan sifat-sifat yang erat dengan laki-laki dan perempuan.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak laki-laki berusia 6 tahun memilih laki-laki sebagai “orang yang benar-benar pintar” sebanyak 65%, sementara itu anak-anak perempuan di usia yang sama memilih perempuan sebagai sosok yang “brilian” hanya sebanyak 48% selama proses penelitian dilakukan. Anak-anak perempuan cenderung memiliki proses penangkapan pesan yang berbeda karena adanya tekanan sosial terhadap perempuan. Ketika perempuan mencoba menjadi pemimpin, masyarakat akan dengan mudah mengatakan “orang yang sok mengatur”, sehingga hal tersebut membuat perempuan enggan untuk menunjukkan kemampuannya. 

Sebagai orangtua, sudah seharusnya kita membantu membangun kepercayaan diri anak melalui kegiatan sehari-harinya. Apa yang dikatakan orangtua dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap hidup mereka. Hentikan rantai stereotip gender dan tekanan-tekanan tidak masuk akal yang hanya akan membebani anak dan membuatnya tidak percaya diri. Dilansir dari pbs.org, berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk memupuk kepercayaan diri dan kecerdasan pada anak perempuan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tunjukkan keingintahuan atas apa yang ia pelajari di sekolah

Taruh rasa ingin tahu yang besar akan apa yang mereka pelajari di sekolah agar anak terus semangat. (Foto: Pexels/MART PRODUCTION)

Biarkan anak mengajarkan orangtuanya. Alih-alih hanya bertanya seputar bagaimana kondisi di sekolah, cobalah untuk menanyakan apa yang ia pelajari di sekolah. Namun, tidak hanya sekadar bertanya, Sahabat Fimela harus menggalinya lebih dalam lagi. Tunjukkan keingintahuan yang besar atas apa yang ia pelajari dan pelajari juga apa yang ia sukai. Sahabat Fimela dapat menanyakan pelajaran favoritnya dan minta ia untuk menjelaskan tentang apa yang dipelajari dari mata pelajaran tersebut. Dengan menunjukkan keingintahuan, anak-anak akan terinspirasi untuk semakin giat memperhatikan materi di kelas untuk nanti dibagikan kepada orangtuanya.

Biarkan ia bermain di luar ruang

Salah satu cara yang dapat membangun rasa percaya diri anak adalah dengan memberikannya kesempatan untuk menakar seberapa besar kekuatannya. Berikan kebebasan untuk anak bermain di luar ruang. Mereka akan bermain di ayunan, berlari-larian di lapangan, hingga memanjat pohon. Dengan demikian, anak-anak akan belajar bagaimana untuk mengeluarkan kekuatannya dengan baik.

3 dari 3 halaman

Biarkan ia menentukan pilihannya

Beri anak kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri. (Foto: Pexels/Alex Green)

Berikan keleluasaan bagi anak untuk menentukan pilihannya sendiri. Berikan kesempatan baginya untuk berlatih kemampuan pengambilan keputusannya di kehidupan sehari-hari. Terus libatkan anak pada berbagai kegiatan, seperti gaya rambut seperti apa yang ia inginkan untuk hari tertentu atau pekerjaan rumah apa yang ingin dilakukan di akhir pekan, hingga pakaian apa yang ingin digunakan saat bepergian bersama keluarga. Partisipasi-partisipasi sederhana seperti itu dapat melatih kemampuan anak untuk percaya pada dirinya dan membuatnya sadar bahwa pendapatnya didengar serta diterima.

Biarkan ia mengejar apa yang diminatinya

Tanya pada anak tentang apa yang diminati dan dukung penuh minat dan potensinya. Hindari penolakan berdasarkan stereotip terhadap anak perempuan. Jika anak perempuan memiliki minat yang besar pada dunia olahraga, dukung. Jika anak perempuan memiliki minat yang besar pada seni, dukung. Biarkan ia mengejar apa yang menjadi minat dan mimpinya. 

Taruh rasa percaya pada diri anak

Pastikan Sahabat Fimela menyampaikan bahwa sebagai orangtua, kita percaya pada anak. Anak-anak perempuan sering mengalami berbagai hal seiring pertumbuhannya. Mereka akan sering dihadapkan dengan keberhasilan dan kegagalan. Hal tersebut sering membuat anak merasa takut gagal dan ingin menyerah. Maka dari itu, teruslah sampaikan pada anak bahwa kita sebagai orangtua percaya pada kemampuannya dan percaya bahwa ia selalu melakukan yang terbaik. Dukungan dan kasih sayang dari orangtua akan sangat berharga bagi anak-anak.

 

Penulis: Karina Alya.

#Unlocking The Limitless