Fimela.com, Jakarta Apakah Mom pernah merasa frustasi ketika anak mengalami tantrum di tengah kegiatan sehari-hari? Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi terkadang bisa membuat orangtua merasa kewalahan dan bingung tentang bagaimana menghadapinya. Tentu ada alasan mengapa anak sering mengalami tantru dan cara menenangkannya. Nah, daripada Mom penasaran, yuk, langsung kita simak beberapa alasan di balik anak tantrum dan bagaimana cara mengatasinya dengan bijak berikut ini.
1. Ekspresi Emosi yang Belum Terkendali
Anak-anak memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan emosi mereka, terutama saat mereka masih belajar untuk mengenali dan mengatur perasaan mereka. Tantrum seringkali muncul ketika anak merasa frustrasi, kesal, atau kecewa, tetapi belum memiliki keterampilan yang cukup untuk menyampaikan perasaan tersebut dengan kata-kata.
2. Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi
Tantrum juga bisa disebabkan oleh kebutuhan anak yang tidak terpenuhi, seperti lapar, haus, lelah, atau bosan. Ketika kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi, anak cenderung merasa tidak nyaman dan mudah marah, yang bisa berujung pada tantrum.
3. Batasan Diri yang Belum Terbentuk
Anak-anak masih dalam proses belajar tentang batasan dan aturan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika mereka merasa tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan atau tidak bisa melakukan apa yang mereka mau, mereka mungkin bereaksi dengan tantrum sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka.
4. Ketidakmampuan untuk Mengatasi Frustrasi
Anak-anak belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengatasi rasa frustrasi atau kegagalan. Ketika mereka menghadapi hambatan atau kesulitan dalam melakukan sesuatu, mereka mungkin merasa terjebak dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, yang akhirnya dapat menyebabkan tantrum.
5. Perhatian dan Penyesuaian Diri
Anak-anak juga seringkali menggunakan tantrum sebagai cara untuk menarik perhatian orang dewasa atau untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka belajar bahwa dengan merengek atau marah, mereka bisa mendapatkan perhatian dan respon dari orang tua atau pengasuh mereka.
Cara Menghadapi Tantrum dengan Bijak
1. Tetap Tenang dan Sabar
Coba untuk tetap tenang dan sabar saat menghadapi tantrum anak. Jangan membalas dengan emosi yang sama, tetapi berikan dukungan dan pengertian kepada anak.
2. Berikan Pilihan yang Dapat Dikendalikan
Berikan anak pilihan yang dapat mereka kendalikan untuk memberikan mereka rasa kontrol atas situasi, misalnya "Apakah kamu ingin minum susu atau air?" atau "Apakah kamu ingin main di taman atau di rumah?"
3. Beri Perhatian pada Perasaan Mereka
Dengarkan dengan penuh perhatian perasaan dan kebutuhan anak, dan beri pengakuan atas perasaan mereka. Bantu mereka menemukan cara yang sehat untuk mengatasi emosi mereka.
4. Ajarkan Keterampilan Mengatasi Frustrasi
Bantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengatasi frustrasi dan kesulitan dengan memberikan contoh dan bimbingan.
5. Buat Lingkungan yang Mendukung
Pastikan lingkungan sekitar anak mendukung kebutuhan dan perkembangan mereka, termasuk aspek kesehatan, nutrisi, tidur yang cukup, dan aktivitas yang menyenangkan.
Dengan memahami alasan di balik tantrum anak dan menggunakan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka belajar mengatur emosi mereka dengan lebih baik dan mengatasi tantangan dengan cara yang lebih positif. Ingatlah bahwa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, dan dengan dukungan dan bimbingan kita, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih terampil dan mandiri.