Fimela.com, Jakarta Usia bukan halangan bagi Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg untuk memerangi perubahan iklim di dunia. Dedikasinya diacungi jempol saat usianya masih cukup belia. Perempuan kelahiran Swedia ini menjadi sorotan dunia karena kepeduliannya terhadap lingkungan hidup.
Di usianya yang masih dua puluhan, Greta sudah sangat gigih dan berdedikasi sebagai aktivis lingkungan. Greta mulai menyadari masalah pentingnya menjaga lingkungan hidup sejak ia Didiagnosis menderita sindrom Asperger, sebuah gangguan spektrum autisme (ASD), yang membuatnya sangat fokus pada satu ide atau minat. Dia mulai menyadari
Dia pertama kali menyadari masalah ini ketika berusia sekitar delapan tahun. Dimulai dari mengubah kebiasaan hidupnya. Menjadi vegan serta menolak bepergian dengan pesawat karena memahami dampaknya bagi lingkungan.
Mengenal Lebih Dekat Perjuangan Greta sejak Dini
Greta peduli lingkungan dan masalah perubahan iklim sehak usia belia. Pada usianya yang masih belasan tahun, Greta menginisasi gerakan Fridays for Future. Saat itu tahun 2018, kegiatan Greta sangat menarik perhatian internasional. Ia membolos sekolah untuk duduk di luar parlemen Swedia dengan tanda bertuliskan "Skolstrejk för Klimatet" yang kurang lebih berarti Mogok Sekolah untuk Iklim.
Menariknya, gerakan ini menginspirasi banyak siswa di dunia untuk melakukan hal serupa. Hal inilah yang membuatnya diundang di banyak forum. Bahkan, karena gerakannya ini Greta berkesempatan untuk berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Parlemen Eropa, dan acara iklim PBB di New York City.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Greta membuatnya menjadi ‘Efek Greta’. Ia banyak dibicarakan, karena pidatonya banyak menginspirasi. Apalagi dengan usianya yang masih sangat muda.
Tahun 2020, Film dokumenter "I Am Greta" rilis. Dokumenter ini menjadi cara Greta untuk menyampaikan pesan aspirasinya kepada dunia. Apalagi di era serba digital. Well, kisah Greta ini sangat inspiratif ya Sahabat Fimela. Semoga menginspirasi.