Menilik Perbedaan Sayuran Organik dan Non-Organik, Apa Saja?

Miftah DK diperbarui 29 Mei 2024, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sayuran adalah tumbuhan yang dapat dimakan, baik itu dimasak lebih dulu ataupun dimakan mentah. Dalam cara bercocok tanamnya, sayuran digolongkan dalam sayuran organik dan sayuran non-organik. Di sini, Sahabat Fimela harus memahami perbedaan antara keduanya untuk membantu kamu dalam mengambil keputusan paling cerdas sebagai konsumen sesuai dengan apa yang penting bagi tubuh. 

Bertentangan dengan kesalahpahaman umum, sayuran organik belum tentu lebih bergizi dibandingkan sayuran non-organik, namun ada beberapa perbedaan utama. ‘Organik’ mengacu pada sayuran yang ditanam tanpa menggunakan pestisida kimia, pembasmi gulma, atau pupuk. Sementara sayuran ‘non-organik’ ditanam menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Pestisida dan pupuk ini menjadi bahaya bagi masyarakat, jika menyimpang dari pertanian.

Pestisida merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh manusia, sehingga bila residu pestisida mengendap di dalam tubuh, maka dalam jangka waktu lama akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan. Sebelum membeli sayur, penting untuk mengetahui cara membedakannya. Melansir dari followgreenliving.com, di bawah ini adalah perbedaan sayuran organik dan sayuran non-organik.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

1. Perbedaan kualitas

Mengetahui perbedaan kualitas sayuran. (Foto: Freepik/pvproductions)

Mendefinisikan perbedaan ‘kualitas’ antara sayuran organik dan non-organik sulit dilakukan karena perbedaan nilai yang diberikan orang terhadap kualitas dalam hal makanan.

Sayuran organik harus memenuhi serangkaian standar tambahan yang tidak berlaku untuk produk non-organik. Selain itu, produk organik harus disertifikasi karena memenuhi standar tambahan ini. Sahabat Fimela dapat melihat persen (%) lebih banyak kalsium, kromium, zat besi, magnesium, molibdenum, fosfor, dan zinc lebih banyak dalam sayuran organik dibandingkan sayuran non-organik.

2. Teknik bertani

Dalam pertanian organik, biasanya petani menggunakan prinsip memberi makan pada tanah, bukan pada tanaman. Namun di non-organik, mereka memberi kekuatan tambahan pada tanaman untuk mendapatkan lebih banyak produk.

3 dari 4 halaman

3. Ukuran dan bentuk

Perbedaan ukuran dan bentuk sayuran. (Foto: Freepik/KamranAydinov)

Ada perbedaan utama tertentu dalam tampilan sayuran organik dan non-organik. Sayuran organik tidak secantik sayuran non-organik. Sayuran organik memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi serta cenderung memiliki ketidaksempurnaan fisik. Hal ini disebabkan oleh fakta, bahwa makanan ini tidak diolah dengan bahan kimia peningkat pertumbuhan.

Pada masa lalu, penting bagi sebagian besar distributor produk untuk memajang buah dan sayuran yang paling menarik di toko bahan makanan. Misalnya tomat, cenderung menarik perhatian pembeli bahan makanan karena warnanya yang merah cerah dan estetika yang menarik. Sementara, tomat non-organik yang memiliki cacat fisik atau terlalu kecil jarang sampai ke tempat produksi dan dibuang. Tomat organik cenderung memiliki banyak ketidaksempurnaan, ukurannya berbeda-beda, dan umumnya jauh lebih kecil dibandingkan tomat non-organik.

4. Rasa dan tekstur 

Sayuran organik biasanya terasa lebih segar dibandingkan sayuran non-organik karena diproduksi secara alami tanpa bahan kimia buatan. Artinya, mereka mempertahankan rasa dan tekstur aslinya, dan seringkali lebih terkonsentrasi pada rasa aslinya. dengan demikian, produk yang dibuat menggunakan bahan organik juga terasa lebih sehat secara alami dibandingkan produk yang dibuat menggunakan bahan buatan atau non-organik.

4 dari 4 halaman

5. Harga

Harga sayuran. (Foto: Freepik/EyeEm)

Sayuran organik cenderung lebih mahal dibandingkan non-organik, karena proses produksi yang lebih mahal, peraturan yang lebih ketat, dan hasil panen yang lebih rendah. Metode organik juga lebih padat karya dan memerlukan tingkat manajemen yang lebih tinggi. Namun berbeda dengan sayuran organik, ketika kamu membelinya, kamu tahu bahwa akan mendapatkan sayuran segar alami yang seaman mungkin.

6. Kesehatan lingkungan

Sayuran organik cenderung lebih baik bagi lingkungan. Praktik pertanian organik dapat mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan lebih sedikit energi. Bertani tanpa pestisida sintetis juga lebih baik bagi burung dan hewan di sekitarnya, serta orang-orang yang tinggal di dekat kebun pertanian.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless