Fimela.com, Jakarta Sabun merupakan satu hal penting yang digunakan untuk membersihkan diri. Terdapat dua jenis sabun yang populer di kalangan masyarakat, yaitu sabun batang dan sabun cair. Sabun cair baru populer di beberapa dekade terakhir. Masyarakat memilih menggunakan sabun cair karena dinilai lebih mudah untuk digunakan dan diaplikasikan pada tubuh.
Sabun cair terdiri atas kombinasi dari air, minyak, dan berbagai campuran bahan kimia lainnya. Minyak yang terkandung dalam sabun cair dapat berupa minyak zaitun atau minyak kelapa sawit. Berbagai bahan kimia juga terkandung dalam sabun cair, seperti glycerin dan pewangi yang dapat menambah keharuman dari sabun. Namun, dibalik kemudahan dan kepraktisannya, ternyata sabun cair memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan, loh. Dilansir dari The Good Boutique, inilah dampak buruk sabun cair pada lingkungan.
Menambah limbah plastik
Sabun cair biasanya dijual dengan kemasan botol plastik yang nantinya akan menjadi sampah. Ketika sudah selesai digunakan, botol plastik dari sabun cair hanya akan berakhir di tempat pembuangan akhir. Botol plastik atau kemasan plastik yang digunakan dapat memperparah permasalahan polusi plastik karena saat ini sudah ada banyak sekali sampah plastik yang berakhir di tempat selain tempat pembuangan sampah.
Memakan energi yang lebih banyak
Proses produksi sabun cair membutuhkan energi yang sangat besar. Salah satu sumber energi yang digunakan adalah energi yang berasal dari bahan bakar fosil yang akan berdampak pada lingkungan. Bahan bakar fosil akan berkontribusi kepada perubahan iklim dengan menyumbangkan polusi udara. Selain itu, proses pengiriman barang dari pabrik ke penjual juga membutuhkan energi yang besar dan dapat menyumbangkan banyak emisi karbon
Berdampak pada air
Sabun cair membutuhkan banyak air dalam proses produksinya. Hal tersebut akan memberikan dampak besar pada pasokan air yang ada. Selain itu, bahan kimia yang ada di dalam sabun cair juga dapat mengontaminasi air dan nantinya membahayakan makhluk hidup. Bahan-bahan kimia tersebut dapat membahayakan tanaman dan binatang yang ada di habitatnya.
Sabun cair atau sabun batang? Mana yang lebih ramah lingkungan?
Walaupun kini sudah banyak tersedia sabun cair ramah lingkungan, tetapi sabun batang telah memiliki sifat yang jauh lebih ramah lingkungan daripada sabun cair. Salah satu keuntungan dari penggunaan sabun batang adalah mengurangi emisi karbon karena tidak cepat habis dan kemasan yang digunakan juga sederhana. Selain itu, sabun batang juga lebih sering dibuat menggunakan bahan-bahan alami, bukan bahan-bahan kimia. Selain memberikan dampak baik pada lingkungan, penggunaan bahan alami juga dapat membuat kulit menjadi lebih bersih dan lebih sehat.
Apabila dilihat secara harga, pastinya sabun batang lebih menguntungkan daripada sabun cair. Sabun batang jauh lebih awet, sehingga dapat digunakan untuk waktu yang cukup lama. Hal tersebut akan menghindarkan konsumen dari perilaku konsumsi berlebihan karena barang yang digunakan dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Selain membantu kondisi finansial, dengan jarang membeli sabun batang, sampah yang dihasilkan darinya juga tidak akan banyak.
Sabun batang adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa sabun batang lebih efisien dalam konteks energi karena proses produksinya tidak serumit produksi sabun cair. Selain itu, sabun batang juga lebih ramah lingkungan karena bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami. Berkat bahannya yang aman, ketika sudah digunakan, sabun batang tidak akan mencemari lingkungan. Sabun batang juga biasanya dikemas dengan kemasan yang sederhana dan mudah untuk terurai.
Penulis: Karina Alya.
#Unlocking The Limitless