Serba Serbi Kemasan Makanan yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan untuk Tubuh Lebih Sehat

Fimela Reporter diperbarui 13 Jun 2024, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kini, kemasan ramah lingkungan sudah banyak digunakan oleh berbagai pihak, mulai dari pengganti kantong plastik hingga kemasan makanan sekali pakai. Plastik sudah terbukti menjadi penyumbang limbah yang besar di bumi. Limbah plastik sudah memenuhi berbagai tempat akhir pembuangan sampah, tanah-tanah kosong, hingga mencapai lautan. Baik manusia maupun makhluk hidup lainnya ikut terancam kesehatan serta keselamatannya akibat zat beracun yang dihasilkan oleh limbah-limbah plastik.

Sebagai upaya untuk mengurangi limbah secara garis besar, masyarakat sudah mulai tergerak untuk menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Kemasan-kemasan yang dapat didaur ulang, kemasan yang dapat digunakan berkali-kali, dan kemasan yang dapat terurai secara alami menjadi pilihan tepat mengingat kondisi alam yang sudah semakin rusak. Kemasan makanan dan minuman merupakan kemasan yang sering menggunakan plastik sebagai bahan utamanya, tetapi kini sudah banyak bahan alternatif yang tidak kalah dari plastik yang dapat menjadi kemasan makanan dan minuman. Dilansir dari healthline.com, berikut adalah material-material ramah lingkungan yang aman untuk dijadikan kemasan makanan

2 dari 3 halaman

Ragam material kemasan ramah lingkungan yang aman bagi makanan

Kemasan berbahan kaca dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi limbah kemasan. (Foto: Unsplash/Ella Olsson)

Kontainer kaca

Material kaca memiliki berbagai fungsi yang dapat memudahkan kehidupan sehari-hari. Kaca merupakan barang yang dapat digunakan berulang kali, dapat didaur ulang, dan juga bahan yang mudah untuk dibersihkan serta pas untuk dijadikan kemasan. Kontainer kaca adalah tempat yang pas untuk menyimpan makanan dan minuman. Jika tidak rusak, kontainer kaca akan bertahan 3.5 kali lebih lama daripada plastik dan ketika sudah tidak lagi digunakan, kontainer tersebut dapat didaur ulang.

Stainless steel

Stainless steel yang food-grade memiliki ketahanan yang baik, bebas karat, dan tahan panas. Hal tersebut menyebabkan tempat yang berbahan stainless steel dapat menjadi pilihan yang baik untuk digunakan sebagai penyimpanan makanan atau minuman. Selain itu, stainless steel juga bisa terus digunakan berulang kali dan dapat didaur ulang.

Bambu

Bambu adalah bahan yang mudah terurai dan memiliki banyak manfaat ketika digunakan sebagai kemasan makanan karena sifatnya yang tahan lama dan tahan panas. Namun, berbeda dengan kemasan makanan yang terbuat dari kaca atau stainless steel, kemasan makanan yang berbahan bambu tidak akan bertahan terlalu lama dan lebih rentan rusak.

Sekam padi

Sekam padi atau rice husk adalah produk pertanian yang rendah biaya, dapat diperbaharui, dan dapat terurai di tanah. Dalam sebuah penelitian, sekam padi terbukti memiliki sifat bio-adsorben yang berarti ia dapat menyerap polutan dari lingkungan sekitarnya. Sudah mulai banyak produk yang menggunakan sekam padi sebagai bahan utama, seperti mangkuk yang digunakan untuk menyajikan makanan atau kotak makan.

Kemasan gelatin

Kemasan menggunakan bahan dasar gelatin semakin marak digunakan karena sifatnya yang tidak beracun, murah, dan cukup tahan lama. Film gelatin diisi dengan selulosa antimikroba yang akan menghambat pertumbuhan patogen umum yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Film gelatin atau kemasan gelatin ini dapat menjadi alternatif yang aman untuk menggantikan plastik konvensional.

3 dari 3 halaman

Pentingnya menggunakan kemasan berkelanjutan dan ramah lingkungan

Dengan menggunakan kemasan yang dapat digunakan berulang kali, limbah kemasan akan berkurang dan alam menjadi lebih sehat. (Foto: Pexels/Matt Hardy)

Dilansir dari atyourservous.com, kemasan makanan yang berkelanjutan dapat memotong emisi karbon dengan maksimal. Kemasan yang dapat terurai dapat menurunkan emisi karbon dan dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, kemasan makanan yang berkelanjutan juga dapat menghemat pengeluaran. Kemasan makanan yang dapat digunakan berulang kali tentu akan membuat hidup kita lebih mudah dan hemat karena tidak perlu membeli kemasan tambahan untuk membawa makanan atau minuman. Selain membuat dompet tidak kering, kemasan yang dapat digunakan berulang kali juga dapat membuat lingkungan menjadi sehat.

Kemasan yang ramah lingkungan juga merupakan barang yang bebas dari alergen dan toksin. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang aman untuk digunakan sebagai wadah makanan dan minuman, sehingga tidak perlu khawatir ada bahan-bahan yang berbahaya di dalamnya. Sebagai sebuah brand, penggunaan kemasan berkelanjutan dan ramah lingkungan juga dapat meningkatkan brand image menjadi lebih baik karena selain memikirkan kesehatan dan kesejahteraan para pelanggan, brand juga turut memperhitungkan dampaknya bagi lingkungan. Dengan menggunakan kemasan berkelanjutan dan ramah lingkungan, tidak ada pihak yang dirugikan. Para pelaku usaha dapat meningkatkan brand image-nya sekaligus menjaga lingkungan, para konsumen dapat menjadi lebih hemat dan sehat, serta lingkungan dapat menjadi lebih bersih dan sehat. Sudahkah Sahabat Fimela menggunakan wadah atau kemasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan?

 

Penulis: Karina Alya.

#Unlocking The Limitless