Fimela.com, Jakarta Sebaik apapun hubungan antara kakak dan adik, kemungkinan terjadinya perselisihan di antara mereka tetap ada. Konflik adalah sebuah hal yang tidak terelakkan, hanya saja hal tersebut dapat dicegah atau ditangani dengan baik. Terkadang, diperlukan bantuan dari orangtua agar konflik antara anak-anak dapat selesai dengan baik dan tidak berulang di kemudian hari.
Banyak sekali alasan kakak dan adik bertengkar, mulai dari perbedaan pendapat hingga perasaan iri antara satu sama lain. Hal tersebut wajar terjadi, maka dibutuhkan peran orangtua untuk meluruskan kesalahpahaman yang ada di antara mereka. Perselisihan juga kadang bisa disebabkan oleh perbedaan karakter anak, misalnya sang kakak lebih aktif sementara sang adik lebih senang lingkungan yang tenang. Perbedaan gaya antara keduanya dapat memicu pertengkaran. Untuk menjaga hubungan yang baik di dalam keluarga, anak-anak harus dipastikan dapat menyelesaikan masalah yang ada. Dilansir dari verywellfamily.com, inilah 8 tips mengatasi pertengkaran kakak adik.
What's On Fimela
powered by
Ajari anak untuk mengatasi konflik dengan sikap yang positif
Ajak anak untuk mendengarkan argumen dari saudaranya dan tidak hanya berfokus pada perasaannya saja. Berikan juga kesempatan bagi mereka untuk mengatasi perselisihan dengan sikap yang tetap positif agar dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar bagaimana untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa melalui jalur yang destruktif dan dapat bernegosiasi untuk membuat situasi menjadi lebih kondusif. Dengan mengajari anak untuk mengatasi masalahnya dengan positif, anak-anak akan menjadi lebih dewasa dan bijaksana.
Ajari anak bahwa keluarga adalah satu kesatuan yang harus dijaga dengan baik
Jelaskan kepada anak bahwa keluarga adalah satu tim yang harus dijaga kekompakannya. Ayah, ibu, kakak, adik harus bekerja sama dengan baik agar tim tetap utuh dan berfungsi sebagaimana mestinya. Jika ada perselisihan, perbedaan pendapat, atau pertengkaran, hal tersebut harus cepat diselesaikan agar tidak merusak hubungan di dalam tim.
Turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah
Walaupun anak harus diajari bagaimana untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri, tetapi terkadang dibutuhkan campur tangan orangtua untuk menyelesaikannya. Sahabat Fimela dapat mendampingi anak-anak yang sedang berselisih untuk membantu menurunkan ketegangan di antara mereka dan memantau jika terjadi kontak fisik yang membahayakan satu sama lain. Cobalah untuk hadir dan dampingi mereka untuk membicarakan apa yang terjadi dan jelaskan bahwa semua hal pasti dapat diselesaikan serta tidak ada ruang untuk kekerasan di dalam rumah.
Dengarkan kedua belah pihak yang berselisih
Di dalam sebuah perselisihan, pasti akan ada dua versi cerita berbeda dari dua sisi yang berbeda. Pastikan Sahabat Fimela memberi kesempatan pada anak-anak untuk menceritakan apa yang mereka rasakan dan dengarkan penjelasan kedua pihak dengan baik. Dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi atau menginterupsi. Biarkan anak-anak mengutarakan apa yang menjadi akar dari perselisihan yang tengah terjadi dan kelak mereka akan merasa mendapatkan perlakuan yang adil dari orangtuanya.
Buat peraturan yang jelas
Ketika anak bertengkar, pastikan Sahabat Fimela sudah membuat peraturan yang sangat jelas bahwa kontak fisik apapun, seperti memukul atau menarik baju tidak diperbolehkan. Ajarkan anak untuk saling menghargai dan mendengarkan keluhan dari saudaranya dengan baik tanpa harus melibatkan kekerasan di dalamnya.
Ajak anak untuk mengutarakan apa yang dirasakan
Beri tahu pada anak untuk fokus pada apa yang menjadi masalah, bukan fokus kepada saudaranya. Jika permasalahannya ada pada jatah bermain, ajak anak untuk mengomunikasikan apa yang ia rasa alih-alih terus menyalahkan saudaranya sendiri. Ajak anak untuk lebih fokus kepada masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya. Dengan demikian, anak-anak akan terlatih untuk berfokus pada solusi yang dapat memberikan jawaban yang baik bagi mereka.
Tanya anak untuk solusi dari masalah
Beri ruang pada anak untuk turut memberikan solusi dari masalah yang ada. Berikan mereka kesempatan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan skenario dari permasalahan yang ada di antara mereka. Ajarkan anak-anak untuk memikirkan saudaranya juga sebelum memutuskan sebuah jalan keluar.
Contohkan bagaimana menjadi pemecah masalah yang baik
Bagaimanapun juga, orangtua adalah contoh bagi anak-anaknya. Sahabat Fimela juga harus terus memberikan contoh bagaimana menjadi pemecah masalah yang baik. Jika ada perbedaan pendapat antara ayah dan ibu, contohkan bagaimana mencari jalan keluar dari perbedaan tersebut. Perbedaan pendapat dan perselisihan mungkin terjadi, tetapi semua dapat ditangani tanpa perlu bertengkar berlebihan.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless