Fimela.com, Jakarta Impostor syndrome atau sindrom imposter adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa bahwa mereka tidak pantas atau tidak kompeten meskipun memiliki pencapaian yang baik. Sindrom ini tentu tidak baik jika kamu berada di tempat kerja yang lingkungannya kompetitif.
Hal ini seringkali membuat seseorang merasa stres di lingkungan kerja karena menganggap seperti seorang penipu atau bahwa kesuksesan yang mereka raih adalah hasil dari keberuntungan atau faktor eksternal, bukan karena kemampuan atau keahlian mereka sendiri.
Sahabat Fimela, berikut adalah empat tanda yang sering muncul pada seseorang yang mengalami impostor syndrome supaya kamu bisa mengatasinya sedini mungkin dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Meragukan Diri Sendiri
Salah satu tanda utama impostor syndrome adalah meragukan kemampuan dan kualitas diri sendiri secara berlebihan. Orang yang mengalami syndrome ini seringkali tidak percaya bahwa mereka memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan tugas atau mencapai tujuan tertentu.
Mereka mungkin selalu merasa khawatir tentang kemampuan mereka dan meragukan apakah mereka layak mendapatkan pengakuan atau pujian atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.
Sulit Menerima Pujian
Seseorang yang mengalami impostor syndrome cenderung memiliki kesulitan untuk menerima pujian atau pengakuan atas pencapaian mereka. Mereka mungkin merasa tidak pantas mendapatkan pujian tersebut dan lebih cenderung mengabaikan atau meremehkan pencapaian mereka sendiri. Bahkan ketika mereka menerima pujian, mereka mungkin merasa bahwa orang lain hanya tidak tahu betapa buruknya mereka sebenarnya.
Suka Membandingkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Individu yang mengalami impostor syndrome cenderung melakukan perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain. Mereka mungkin selalu merasa bahwa orang lain lebih pintar, lebih berbakat, atau lebih sukses daripada mereka, tanpa mempertimbangkan pencapaian atau kemampuan mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah pada perasaan tidak berharga dan kurangnya kepercayaan diri.
Bingung pada Diri Sendiri
Orang dengan mengalami impostor syndrome mungkin cenderung menyembunyikan rasa ketidakpastian atau kebingungan mereka tentang diri mereka sendiri. Mereka mungkin berusaha sangat keras untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki segala sesuatu di bawah kendali. Mereka tidak ingin orang lain mengetahui bahwa dirinya merasa tidak yakin tentang kemampuan atau kualitas mereka. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan yang tidak perlu dan kesulitan dalam meminta bantuan atau dukungan ketika diperlukan.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami tanda-tanda impostor syndrome, penting untuk diingat bahwa kita tidak sendirian dan bahwa kondisi ini dapat diatasi. Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantumu mengatasi perasaan tidak aman dan meningkatkan kepercayaan diri.
Terapi kognitif perilaku atau pengembangan diri juga dapat menjadi langkah yang berguna dalam mengatasi impostor syndrome. Yang terpenting, ingatlah bahwa kamu memiliki nilai dan kemampuan yang unik, dan bahwa kamu pantas mendapatkan kesuksesan dan pengakuan atas pencapaianmu.