Level Toxic Relationship yang Wajib Dihindari, Jangan Sampai Mudah Dimanipulasi

Fimela Reporter diperbarui 04 Mei 2024, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat menyukai seseorang, maka tanpa sadar kamu akan lebih mengutamakan dan memprioritaskannya. Apalagi, jika kamu sudah memiliki relasi romantis dengannya. Kamu akan berada pada level di mana kamu pasti akan mengikuti pola pikir atau pendapatnya.

Tanpa sadar baik dan buruk pasanganmu akan mempengaruhi pola pikirmu juga. Kamu harus menyadari apakah hal baik atau buruk yang mempengaruhimu. Sadari dan pelajari apakah pasanganmu termasuk dalam level toxic relationship yang wajib dihindari atau tidak. Toxic relationship, ada kalanya akan lebih memanipulasi dan membuat hubungan tampak baik-baik saja, padahal kamu terjerumus pada hubungan yang salah.

Hal ini biasanya akan kamu sadari melalui orang terdekatmu yang akan menegur dan merasa kamu berbeda. Kamu akan dinilai berubah dan lebih condong mendengar apa kata pasanganmu. Jangan sampai kamu dimanipulasi ya. Kamu harus pahami level toxic relationship yang membawamu pada pengaruh negatif. Berikut level toxic relationship yang wajib kamu hindari agar tidak mudah dimanipulasi.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Level 1: Cemburu Berlebihan

Ilustrasi toxic relationship/coppyright shutterstock

Cemburu adalah hal normal dan kunci yang menandakan rasa cinta. Namun cemburu yang tidak masuk akal dan berlebihan, cenderung menyudutkan dan membuat rasa bersalah semakin besar akan membuat hubungan terasa lebih mengekang. Hal yang berlebihan termasuk cemburu bukan lagi bisa dibilang sebuah cinta. Hal itu adalah ego dan toxic. Jika kamu mengabaikan hal ini, maka pasanganmu akan mencapai level berikutnya. 

3 dari 4 halaman

Level 2: Posesif

Toxic Relationship | pexels.com/@cottonbro

Pada level yang merujuk pada posesif, pasanganmu akan terlihat semakin menguasai hubungan kalian. Pasanganmu merasa perlu mengawasimu selama yang dia bisa agar kamu terpantau olehnya. Pasanganmu akan lebih mengatur keseharian dan aktivitas yang biasa kamu lakukan agar sesuai dengan aturan yang dibuatnya secara sepihak. Privasi dan pertemanan akan semakin dibatasi. Kamu tidak akan bisa menjadi dirimu sendiri. Jika kamu biarkan, maka pasanganmu akan mencapai level yang lebih tinggi.

4 dari 4 halaman

Level 3: Ancaman

Menyembuhkan diri dari toxic relationship/copyright shutterstock/GorodenKoff

Level terakhir yang patut kamu perhatikan adalah, pasangan toxic yang sudah mulai melakukan ancaman. Ancaman adalah sesuatu yang jahat. Jika sudah mulai mengancam, maka keselamatan dalam hubunganmu akan dipertaruhkan. Mengancam putus hubungan bukanlah hal yang baik dilakukan karena, hal ini berarti egonya secara sepihak telah memasuki hubungan kalian. Ancaman psikis akan merujuk pada ancaman fisik bila hanya kamu diamkan. Hal ini tentu saja sangat membuat hubungan kalian mengkhawatirkan.

Hubungan toxic sangat ketergantungan dan mengikat. Tentu saja memasuki pola yang negatif dan perlu dijauhi. Kamu perlu mengantisipasinya dengan tidak memberikan ruang pada ego negatif antara dirimu atau dirinya. Jangan sampai hubungan berpacaran yang kamu lakukan bukannya tahap awal sebagai hubungan pendekatan dan pengenalan, justru saling memaksa dan menghancurkan kebiasaan yang baik. Pelajari hal-hal yang dapat kamu pelajari dan jauhkan diri dari segala hal yang negatif. Stay positive dan semoga bermanfaat. 

Penulis: Yosefin Natalie