Fimela.com, Jakarta Indonesia memiliki berbagai keindahan wastra mulai dari batik, tenun, hingga songket. Agar kain tradisional ini tidak ditinggalkan kaum muda, Kelana Wastra Fashion Fest 2024 (KAWFest) 2024 pun digelar.
KAWfest yang merupakan bagian dari Bazar UMKM Untuk Indonesia ini akan digelar untuk publik pada Kamis-Minggu 25-28 April 2024 di Sarinah Thamrin, Jakarta. Akan ada banyak kegiatan selama acara berlangsung, bazaar, fashion show, talkshow, dan Lomba Desainer: School Fashion Design Competition.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan, tujuan penyelenggaraan KAWFEST ini adalah untuk mendukung perkembangan industri kreatif fashion, meningkatkan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda atas fashion wastra Nusantara seperti kain tradisional, mendukung regenerasi desainer fashion wastra Nusantara, dan memperluas pasar wastra nusantara termasuk wastra nusantara karya dari perajin binaan BUMN.
“Keberagaman budaya Indonesia dapat terlihat dari berbagai jenis wastra dan motif yang ditampilkan dalam keunikan wastra nusantara dari masa ke masa. Keunikan wastra nusantara tersebut memiliki nilai jual baik di tingkat nasional maupun global,” kata Ibu Loto.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Retail PT Sarinah, Selfie Dewiyanti menyebutkan bahwa Sarinah bersama KBUMN berkontribusi sebagai kurator dari kain atau wastra UMKM yang akan digunakan para peserta atau desainer muda, serta untuk fashion show.
“Hal ini selaras dengan tujuan Sarinah sebagai Panggung Karya Indonesia yang mendukung dan mempromosikan produk lokal serta UMKM. Sarinah berperan sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif dan UMKM untuk memamerkan produk-produk mereka kepada masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan eksposur dan penjualan produk-produk Indonesia secara lokal dan internasional,” ujar Ibu Selfie.
Regenerasi Desainer Muda
Event KAWFEST 2024 memberikan kesempatan kepada desainer muda termasuk desainer terdidik dari sekolah mode untuk menunjukkan kreativitasnya. Diikuti oleh 10 sekolah mode di Jakarta.
“Pada kesempatan ini, kami berkolaborasi dengan 10 sekolah mode, untuk memberikan kesempatan mereka merancang fashion menarik untuk kerja, pesta, dan ‘casual’ dari wastra Nusantara karya perajin binaan BUMN,” lanjut ibu Loto.
Desainer kebanggaan Indonesia Denny Wirawan, Ali Charisma, dan Mel Ahyar bertindak sebagai juri dari kegiatan School Fashion Design Competition ini. Kehadiran para juri ini memberikan pandangan yang mendalam dan kritis terhadap karya-karya para peserta, serta memberikan inspirasi bagi generasi desainer muda Indonesia. Di dalam kegiatan ini, peserta kompetisi juga diikutsertakan dalam business matching dengan pelaku industri fashion.
Para peserta memilih kain tradisional dari para pengrajin yang akan dikreasikan sesuai kreativitas peserta, Ketua dewan juri acara School Fashion Design Competition KAWFEST 2024, Denny Wirawan menyebutkan bahwa acara ini tidak hanya tentang pameran atau pertunjukan, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi para desainer muda Indonesia untuk berekspresi dan memperkuat identitas fashion lokal.
“Desainer muda saat ini sangat banyak dengan kondisi yang berbeda-beda dalam artian kreativitas dan kualitasnya. Desainer muda biasanya masih mencari bentuk atau garis rancangannya. Pengalaman dan perjalanan waktu akan menjadi proses pembentukan seorang fashion designer. Melalui KAWFEST 2024 para calon desainer muda ini bisa menunjukkan skill dan mengadu kemampuannya dalam mengolah wastra Indonesia menjadi busana dengan tren kekinian yang memang sesuai dengan kebutuhan atau demand dari masyarakat atau pencinta fashion di Indonesia,” katanya.
Mel Ahyar, salah satu juri acara School Fashion Design Competition KAWFEST 2024 juga memberikan pandangan bahwa peserta-peserta dari sekolah mode berpotensi untuk bergabung dengan industri fashion Indonesia.
“Mereka perlu melatih keterampilan dan mental agar siap menjadi desainer muda berkualitas. Ada minat yang meningkat terhadap kain wastra di kalangan generasi muda fashion Indonesia, dengan keyakinan bahwa kain wastra lokal akan dikenal secara internasional. Namun, perlu dipastikan bahwa produksi wastra tetap menjadi pekerjaan tangan untuk melestarikan keterampilan tradisional dan mendukung perajin lokal di Indonesia.” katanya.
Wastra Trunk Show
Selama empat hari, pecinta fashion dapat menikmati Wastra Trunk Show dengan berbagai tema seperti Sparkling Soiree, Green and Trendy, Contemporary Classic, Tropical Vibes, Urban Vibes, Graceful Modestia, dan Sporty Chic.
Sejumlah nama-nama besar desainer ikut terlibat dalam acara ini di antaranya Oscar Lawalata Culture, Musa Widyatmodjo, Denny Wirawan, Didiet Maulana, Yukako, Mariko, Wignyo R, dan Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Salah satu desainer besar tanah air, Musa Widyatmodjo selaku desainer fashion yang akan menampilkan karyanya pada Wastra Trunk Show tema Sparkling Soiree menyambut baik inisiatif acara KAWFEST 2024 sebagai ajang untuk memperlihatkan fleksibilitas penggunaan kain wastra untuk berbagai gaya penampilan.
“Saat ini perubahan corak motif dan warna kain wastra sudah beragam akibat pergeseran fungsi kain wastra Nusantara yang dahulunya hanya dipakai pada upacara tradisional sekarang menjadi kebutuhan gaya hidup dan bagian dari produk fashion Nusantara. Dalam koleksi saya yang terinspirasi dari kain batik peranakan Tionghoa Khas Pekalongan saya olah menjadi bentuk- bentuk potongan yang beragam seperti gaun, kemeja, tunik dan jaket yang dipercantik dengan detail-detail bordiran sebagai salah satu kerajinan Nasional,” katanya.
Begitupun dengan Denny Wirawan akan menampilkan 8 look dari batik tulis Pekalongan. Dengan warna-warna yang lebih redup atau gelap. “Koleksi kali ini ready to wear untuk pakaian resmi hingga aktivitas harian. Dengan mengkombinasikan dengan lace, renda yang lebih romantic,” paparnya.