Bukan dengan Kebaya, Poppy Sovia Rayakan Hari Kartini Mengenakan Seragam Oranye

Anto Karibo diperbarui 22 Apr 2024, 15:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Jika biasanya banyak perempuan Indonesia yang memperingati Hari Kartini dengan kebaya, namun Poppy Sovia memilih tidak demikian. Ia justru mengadakan konvoi motor bersama komunitas yang digawanginya, Main Cantik Indonesia.

Poppy sendiri tampak mengenakan seragam profesi warna orange yang biasa disebut pasukan oranye Jakarta. "Kita geng-geng Kartini dengan tema ‘Cantik Beragam dengan Seragam’," kata Poppy Sovia kepada awak media, baru-baru ini.

"Karena perempuan itu keren banget dengan beragam profesi, kayak hari ini," imbuh Poppy Sovia.

2 dari 3 halaman

Pahlawan Masa Kini

Poppy Sovia berseragam oranye (Instagram/popsovia)

Ada banyak hal yang bisa dilakukan perempuan Indonesia sebagai wujud meneruskan cita-cita Kartini. Salah satunya dengan bekerja secara mandiri, di bidang apapun. Poppy yang memilih seragam oranye pun memiliki alasan tersendiri.

"Mungkin ada beberapa orang tidak punya pilihan terhadap pekerjaan atau profesi. Di sisi lain kenapa aku pakai (baju) Pasukan Oranye, karena menurut aku mereka adalah pahlawan yang berani turun tangan untuk membersihkan sampah," ujar Poppy.

Ia menilai bahwa profesi tersebut bisa dibilang mulia karena bisa memberikan penghidupan untuk keluarga. Karenanya, pasukan oranye harus bangga. "Menurut aku pekerjaan itu kan untuk keluarga, pekerjaan yang mulia, harusnya mereka bangga dengan status mereka," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Makna Hari Kartini

Poppy Sovia berseragam oranye (Instagram/popsovia)

Sementara itu, disinggung mengenai bagaimana dirinya memaknai Hari Kartini, Poppy Sovia mengatakan bahwa perempuan harus bisa menjadi diri sendiri, dan bersyukur atas nikmat yang ada.

"Kebebasan, lebih kesetaraan, sebenarnya jadi diri sendiri. Tidak harus bagus merasa sempurna, kita harus kata mbak Asri Welas ‘berani menerima kekurangan masing-masing'," ujar Poppy.

Dan Poppy pun masih akan terus berusaha mengkampanyekann bagaimana perempuan bisa mendukung perempuan lainnya. "Kita pengin kesatuan, karena sesama perempuan kadang kita masih suka merendahkan perempuan lain, masih suka tidak percaya diri dengan kemampuan," tuturnya.