Fimela.com, Jakarta Tekstur kenyal dan rasanya yang gurih membuat cumi-cumi menjadi salah satu menu favorit para pecinta seafood. Cumi-cumi juga dapat disantap dalam berbagai hidangan, dan setiap negara serta wilayah memiliki resep memasaknya sendiri. Dalam beberapa hidangan, cumi-cumi dapat disajikan dengan saus tarator atau dijual dalam toko-toko ikan dan kentang goreng.
Saat dimakan cumi-cumi memiliki beberapa manfaat yang penting untuk kesehatan. Cumi-cumi memiliki kandungan lemak tak jenuh yang dikenal sebagai lemak baik, seperti asam lemak omega-3, yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, cumi-cumi juga kaya akan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang bermanfaat.
Hanya saja, tak semua orang bisa mengolah cumi-cumi yang benar, sehingga kadang menimbulkan bau amis saat dimakan. Lantas, bagaimana cara mengolah cumi-cumi agar tidak bau amis? Begini tipsnya!
Tips Mengolah Cumi-Cumi Agar Tidak Bau Amis
Tarik Kepalanya dan Potong Sesuai Selera
Pegang ekor cumi-cumi dengan satu tangan dan kepala cumi dengan tangan lainnya. Tarik kepala cumi dengan kuat dan sedikit gerakan memutar. Kepala dan jeroan cumi-cumi akan keluar dari tubuhnya dan dapat dibuang. Setelah kepala cumi-cumi terpisah, kamu dapat memotong cumi-cumi sesuai dengan seleramu.
Jika ada kantung tinta cumi-cumi yang terlihat seperti pembuluh darah hitam di dalam jeroan, kamu dapat menghilangkannya dengan menggunakan kuku atau menggunakan sarung tangan dan celemek untuk menghindari noda tinta cumi-cumi.
Menghilangkan Tinta dan Kulit Ari
Ambil kantung tinta yang ada pada bagian dalam cumi, bersihkan seluruh tinta dengan hati-hati, ambil tulang di bagian dalam cumi, dan kupas kulit ari. Tinta cumi-cumi mengandung senyawa yang dapat memberikan rasa pahit pada masakan. Dengan menghilangkan tinta, kamu dapat mengurangi rasa pahit yang tidak diinginkan pada cumi-cumi.
Menghilangkan tinta dan kulit ari juga dapat meningkatkan penampilan masakan. Dengan tinta yang dihilangkan, cumi-cumi akan memiliki warna yang lebih cerah dan menarik. Beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap tinta cumi-cumi. Dengan menghilangkan tinta, kamu dapat mengurangi risiko reaksi alergi pada konsumen yang sensitif terhadap tinta cumi-cumi.
Bersihkan dengan Air Mengalir dan Tiriskan
Cuci cumi-cumi dengan air mengalir untuk membersihkannya. Air mengalir membantu menghilangkan kotoran dan lendir yang mungkin masih menempel pada cumi-cumi setelah membersihkannya. Dengan menggunakan air mengalir, kamu dapat memastikan cumi-cumi benar-benar bersih sebelum digunakan dalam masakan.
Air mengalir juga membantu mengurangi bau amis pada cumi-cumi. Bukan itu saja, mencuci cumi-cumi menggunakan air mengalir juga membantu menghindari kontaminasi silang antara cumi-cumi dan bahan makanan lainnya. Setelah dibersihkan, tiriskan cumi-cumi dengan menaruhnya di atas saringan hingga tidak ada air yang mengendap.
Tips Mengolah Cumi-Cumi Agar Tidak Bau Amis
Perendaman dan Perasan Jeruk Nipis
Rendam cumi-cumi selama kurang lebih 15 menit. Perendaman cumi-cumi dengan perasan jeruk nipis dapat membantu menghilangkan bau amis pada cumi-cumi. Jeruk nipis mengandung senyawa alami seperti saponin yang dapat mengurangi bau amis pada cumi-cumi. Perendaman dengan perasan jeruk nipis ditengarai juga dapat membuat cumi-cumi menjadi lebih empuk.
Perasan jeruk nipis juga dapat memberikan rasa segar pada cumi-cumi. Jeruk nipis memiliki rasa asam yang khas, yang dapat memberikan sentuhan segar pada cumi-cumi saat dimasak. Namun, perlu diingat bahwa perendaman cumi-cumi dengan perasan jeruk nipis tidak boleh terlalu lama, karena dapat membuat tekstur cumi-cumi menjadi alot.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perendaman cumi-cumi dengan perasan jeruk nipis dapat membantu mengurangi kadar formalin pada cumi-cumi. Formalin adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan laut, dan dapat memberikan bau dan rasa tidak sedap jika tidak dihilangkan dengan baik. Perendaman dengan perasan jeruk nipis dapat membantu mengurangi kadar formalin pada cumi-cumi.
Simpan pada Wadah Tertutup
Simpan cumi dalam wadah tertutup agar tidak terkena jamur. Menyimpan cumi-cumi dalam wadah tertutup membantu mencegah proses pembusukan. Dengan menutup wadah, udara yang masuk ke dalam wadah dapat dikurangi, sehingga cumi-cumi tidak cepat mengalami pembusukan.
Wadah tertutup juga membantu menghindari kontaminasi silang antara cumi-cumi dan bahan makanan lainnya di dalam kulkas. Dengan wadah yang tertutup rapat, cumi-cumi tidak akan terkontaminasi oleh bakteri atau aroma dari bahan makanan lainnya.
Selain itu, menyimpan cumi-cumi dalam wadah tertutup juga dapat membantu mempertahankan kesegaran. Udara yang terperangkap di dalam wadah dapat membantu menjaga kelembaban dan kualitas cumi-cumi, sehingga tetap segar lebih lama.
Wadah tertutup juga dapat membantu menghindari bau tidak sedap yang mungkin dihasilkan oleh cumi-cumi. Dengan menutup wadah, aroma cumi-cumi tidak akan tersebar ke makanan atau bahan makanan lainnya di dalam kulkas.
Menggunakan Asam Jawa atau Garam
Menggunakan asam Jawa atau garam pada cumi-cumi memiliki beberapa manfaat penting. Asam Jawa dipercaya dapat menghilangkan bau amis pada cumi-cumi lebih cepat dibandingkan dengan jeruk nipis atau cuka. Caranya cukup mudah, yaitu dengan melumurkan asam Jawa dan garam pada cumi-cumi sembari diremas-remas, kemudian diamkan selama beberapa waktu sebelum mencucinya dengan air bersih.
Selain itu, menggunakan asam Jawa diyakini lebih ampuh untuk menghilangkan bau amis pada cumi-cumi dibanding dengan menggunakan jeruk nipis, lemon, atau cuka. Campurkan asam Jawa dengan garam kemudian aplikasikan pada cumi sambil diremas-remas hingga merata. Diamkan selama beberapa menit sebelum mencucinya dengan air bersih.