TikTok Perkenalkan 2 Tokoh Perempuan Inspiratif yang Memanfaatkan Media Sosial untuk Mengedukasi Masyarakat Luas

Fimela Reporter diperbarui 29 Apr 2024, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari Kartini jatuh pada tanggal 21 April, peringatan ini sebagai bentuk  penghormatan perjuangan R.A Kartini dalam mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan era modern. 

Berkat perjuangannya, saat ini berdampak pada kehidupan perempuan di Indonesia khususnya. Perempuan bisa mengenyam pendidikan hingga ke jenjang paling tinggi, sama dengan lelaki. Maka dari itu, diadakan peringatan Hari Kartini

Memperingati Hari Kartini 2024, TikTok membuka sesi interview "Dari Perempuan, Untuk Perempuan: Rayakan Hari Kartini, TikTok Sorot Upaya Kreator Perempuan Sediakan Akses ke Informasi Kesehatan bagi Komunitas Perempuan di Indonesia" bersama dr.Amira, SpOG  dan Wike Afrilia Patungka.

2 dari 5 halaman

Kisah Inspiratif Dr. Amira, SpOG dan Bidan Wike Afrilia Patungka

Simak kisah inspiratid dr. Amira, SpOG dan Bidan Wike Afrilia Patungka. (Foto:

Dr.Amira, SpOG, seorang dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi satu-satunya di Fakfak, Papua Barat. Selain mendedikasikan diri di Papua Barat, beliau juga aktif berbagi konten edukatif mengenai kesehatan reproduksi dan kehamilan di TikTok. 

Dr. Amira, SpOG mengungkapkan alasannya membuat video edukasi TikTok di tengah kesibukannya, “Sebenarnya tugas dokter itu ada empat, yakni promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Saya melihat Tiktok merupakan sebuah platform digital yang memiliki kesempatan besar dan distributor manfaat untuk orang lain. Jadi sebenarnya seorang tenaga medis berhasil atau dokter bukan dari  seberapa lama ia menjadi profesi tersebut, tetapi bagaimana edukasinya mampu ke masyarakat.”

Sementara itu, Bidan Wike Afrilia Patungka, bidan asal Sulawesi yang bertugas di pedalaman Papua sejak 2017. Wike aktif membagikan keseharian sebagai bidan serta cerita kehidupan masyarakat Papua melalui akunnya. Konsistensi Wike berkarya di TikTok membuatnya dinobatkan sebagai salah satu Changemakers of the Year pada TikTok Awards Indonesia 2023. Saat ini mereka telah mengantongi banyak followers dan like untuk terus berdedikasi mengedukasi masyarakat. 

3 dari 5 halaman

Pemanfaatan Sisi Positif Media Sosial untuk Mengedukasi

Media Sosial bisa menjadi hal yang positif jika digunakan dengan bijak. (Foto: Freepik/tirachardz)

Dr. Amira, SpOG menceritakan mengenai awal kali dia terjun ke dunia TikTok, “Konten pertama saya yaitu bulan januari 2023, saat menjemput ke rmh pasien selama 5 jam dari Fak Fak. Saat itu saya tanya namanya siapa, usia berapa, hamil anak ke berapa. Saya ingin kasih lihat bahwa ada ibu hamil anak ke 7 di usia 23 tahun. Dimana semakin banyak melahirkan, maka resiko kematian ibu dan bayi semakin tinggi, hal ini terjadi di daerah  pinggiran yang kurang informasi. Saat itu langsung booming dan banyak masukan melalui konten tersebut.”

Dr. Amira, SpOG mengatakan saat di kampung memiliki akses internet, maka hal yang pertama kali dibuka adalah TikTok. Jadi, ia merasa penting untuk mengedukasi melalui platform digital tersebut. 

Sementara itu, Bidan Wike menceritakan awal konten di TikTok, “Waktu itu followers sayang belum mencapai seratus dan memposting perjalanan menggunakan perahu, mulai dari situ banyak yang komen dan follow.” 

Melalui unggahannya, Bidan Wike berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang keterbatasan fasilitas dan infrastruktur kesehatan, khususnya bagi para Ibu, yang tinggal di berbagai daerah di pelosok Indonesia. Banyak masyarakat sekitar mereka yang telah banyak mendapatkan donasi berkat konten yang dibuat melalui TikTok. 

4 dari 5 halaman

Makna Hari Kartini

Simak makna hari kartini bagi dr.Amira, SpOG dan Wike Afrilia Patungka. (Foto: Freepik/johnstocker)

Bidan Wike mengungkapkan makna Hari Kartini Baginya, “Menurut saya perjuangan Ibu Kartini sangat luar biasa. Saya berada di Papua karena perjuangan beliau, saya bisa menempuh pendidikan saya yang setara dengan laki-laki, sehingga saya bisa diberi gelar bidan dan memberikan pelayanan khususnya terhadap ibu-ibu. Jadi, Hari Kartini bermakna perjuangan menyetarakan gender tidak hanya sampai disini, tetapi perlu terus dilanjutkan.”

Sementara itu, dr. Amira, SpOG “Saya melihat Hari Kartini ini lebih kepada perjuangan Ibu Kartini dengan situasi kesetaraan gender. Bahwa perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang setara dengan lelaki dan mengembakan diri adalah suatu ekspektasi untuk meningkatkan jati diri bukan dihakimi. Sesama perempuan harus saling mendukung.”

5 dari 5 halaman

Harapan Untuk Perempuan Indonesia

Melalui Hari Kartini ini, diharapkan perempuan Indonesia bisa meneruskan perjuangan ibu R.A Kartini. (Foto: Freepik/jcomp)

Bidan Wike memberi pesan kepada para perempuan, “Pesan saya untuk saudara perempuan di luar sana, kita punya hak yang sama akan kesejahteraan dan kesehatan. Kita bisa mendapatkannya dengan menyayangi diri dan merawat diri, lalu ciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri.”

Selanjutnya, harapan untuk perempuan dari dr.Amira, SpOG, “Untuk perempuan yang sedang berjuang, jangan pernah menyerah kepada keadaan. Segelap apapun jalanmu, pasti ujungnya ada cahaya. Karena cahaya ada pada dirimu sendiri, semangat, we love you.

 

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless