Tanda-Tanda Nasi Basi, Ternyata Penyebabnya Ada Banyak Sekali

Iwan Tantomi diperbarui 18 Apr 2024, 15:57 WIB

Fimela.com, Jakarta Nasi putih merupakan sumber karbohidrat yang sangat baik dan menjadi makanan pokok di banyak negara, terutama di Indonesia. Makanan pokok yang berasal dari beras yang dimasak dengan tambahan air ini, mengandung sekitar 90% karbohidrat, 8% protein, dan 2% lemak. Selain itu, nasi juga mengandung magnesium, fosfor, mangan, selenium, zat besi, asam folat, tiamin, dan niasin yang bermanfaat bagi tubuh.

Nasi yang enak memiliki tekstur yang lembut dan butirannya terpisah-pisah. Selain itu, nasi yang enak juga memiliki aroma harum yang khas. Kombinasi nasi dengan hidangan lainnya juga dapat meningkatkan kenikmatannya, seperti nasi dengan gulai, rendang, atau sate.

Nasi yang telah menjadi berair sebaiknya tidak lagi dikonsumsi. Kondisi nasi yang telah berair menunjukkan bahwa nasi tersebut telah melewati batas waktu aman untuk dikonsumsi. Bakteri dan jamur dapat berkembang biak dengan cepat pada nasi yang berair, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada nasi dan juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi.

Hanya saja, beberapa orang kadang tidak mengetahui tanda-tanda nasi basi, sehingga mengurangi kenikmatan dari nasi itu sendiri.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Nasi Basi

Aroma yang Tidak Sedap

Nasi yang masih baik memiliki aroma yang harum, seperti aroma pandan atau umumnya hampir tidak berbau. Namun, jika nasi telah memiliki aroma yang tidak sedap, menyengat, atau aneh, maka itu bisa menjadi salah satu ciri-ciri nasi basi.

Tekstur yang Berubah

Nasi yang baik biasanya mengembang dan pulen. Sementara nasi basi bisa terasa lengket dan memiliki banyak cairan, yang merupakan tanda bahwa nasi tersebut sudah tidak layak lagi dikonsumsi. Nasi yang sudah basi dapat mengalami perubahan tekstur menjadi lembek dan berair, yang juga mengeluarkan bau tak sedap.

Hal ini terjadi karena menyimpan nasi di tempat yang tidak tepat sehingga bakteri mudah masuk. Selain itu, nasi basi juga bisa menjadi keras dan kering, yang juga menjadi petunjuk bahwa nasi sudah tidak layak lagi dikonsumsi.

Pertumbuhan Jamur

Nasi basi juga dapat ditumbuhi oleh jamur, yang dapat terlihat sebagai bercak-bercak berwarna atau tekstur yang tidak biasa pada nasi. Jamur yang tumbuh pada nasi basi adalah Rhizopus oligosporus.

Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari filum Zygomycota yang banyak ditemui di tanah, buah, sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah lama. Jamur ini juga dapat memfermentasi substrat lain, memproduksi enzim, dan mengolah limbah.

Perubahan Rasanya

Nasi yang sudah basi juga dapat mengalami perubahan rasa, biasanya menjadi asam atau kecut. Perubahan rasa pada nasi basi terjadi sebagai hasil dari proses perubahan kimia yang disebut sebagai proses pembusukan atau pelapukan biologis.

Selama proses fermentasi, bakteri dan jamur menguraikan komponen kimia dalam nasi, menghasilkan senyawa yang dapat mengubah rasa dan aroma nasi. Pada tahap ini, nasi biasanya menjadi berbau tidak sedap dan terasa asam.

3 dari 4 halaman

Penyebab Nasi Basi

Rice Cooker Tidak Tertutup Rapat

Rice cooker yang tidak tertutup rapat dapat menjadi salah satu penyebab nasi cepat basi. Jika rice cooker tidak tertutup rapat, udara dengan mudah masuk ke dalamnya. Udara yang masuk ini berpotensi merusak nasi sehingga akan cepat berair dan basi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa rice cooker tertutup dengan rapat untuk mencegah keluarnya uap dan menjaga kualitas nasi.

Kebersihan Rice Cooker

Selain itu, perawatan dan kebersihan rice cooker juga memainkan peran penting dalam mencegah nasi cepat basi. Membersihkan rice cooker secara rutin dan memastikan tidak terdapat sisa nasi yang menempel pada panci rice cooker juga dapat membantu mencegah nasi basi.

Suhu dan Kelembaban

Suhu dan kelembaban lingkungan juga dapat memengaruhi cepat tidaknya nasi menjadi basi. Misalnya, nasi akan lebih mudah cepat basi pada musim kemarau dibandingkan musim penghujan. Pastikan juga bahwa rice cooker tersambung pada listrik dengan baik, karena tegangan listrik yang tidak stabil juga dapat memengaruhi kualitas nasi yang dihasilkan. 

Cara Memasak dan Menyimpan Nasi

Tidak mengaduk nasi setelah matang, nasi matang yang masih panas tidak dikipas-kipas atau diangin-anginkan, serta cara penyimpanan nasi yang kurang tepat juga dapat menyebabkan nasi menjadi mudah basi.

4 dari 4 halaman

Tips Memasak dan Menyimpan Nasi yang Tak Mudah Basi

Memasak Nasi

Saat memasak nasi pastikan untuk mengaduk nasi setelah dimasak agar uap panas yang mengendap pada bagian atas dapat tersebar ke seluruh bagian nasi. Hal ini membantu mencegah bagian bawah nasi menjadi lebih basah dan cepat basi.

Hindari menyimpan nasi terlalu lama di dalam rice cooker. Nasi hanya bertahan 3 jam di dalam rice cooker. Untuk nasi yang ingin tahan lebih lama, pindahkan ke dalam wadah plastik yang food grade dan BPA free.

Menyimpan Nasi

Sementara untuk menyimpan nasi agar tidak mudah basi, pastikan nasi disimpan dalam wadah plastik yang tertutup rapat dan food grade untuk mencegah nasi menjadi basi dan tidak dapat dikonsumsi lagi.  Usahakan makanan berada di udara kering karena bakteri tidak mudah berkembang biak di udara kering, sehingga mencegah nasi menjadi basi.

Jika nasi disimpan dalam freezer atau chiller, pastikan untuk memperhatikan tekstur nasi sebelum disimpan, apakah nasi pulen dengan kadar air tinggi dan lembek atau nasi kering dengan kadar air sedikit. Nasi pulen lebih baik disimpan dalam freezer, sementara nasi kering cocok disimpan dalam chiller.