6 Panduan Pengelolaan Sampah di Rumah dengan Mudah dan Efektif

Miftah DK diperbarui 02 Mei 2024, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pengelolaan sampah di seluruh dunia telah menjadi isu yang mendesak. Dengan peningkatan populasi secara eksponensial selama beberapa abad terakhir, bumi telah mengumpulkan sejumlah besar sampah tanpa sistem pembuangan yang baik. Secara garis besar, sampah diklasifikasikan menjadi sampah organik, biomedis, dan kering yang dapat didaur ulang. Dari seluruh sampah yang dihasilkan, kurang dari 60% dikumpulkan dari rumah tangga untuk diolah, sehingga 15% sampah yang dapat diolah dengan baik.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap tantangan lingkungan hidup, kita semua mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan praktik-praktik yang lebih berkelanjutan. Yang terdepan dalam hal ini adalah pengelolaan sampah berkelanjutan. Pengelolaan limbah merupakan aspek penting dalam melestarikan lingkungan dan menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat adalah langkah kecil namun ampuh menuju keberlanjutan. Jika setiap orang secara sadar menganggap serius proyek pengelolaan sampah rumah tangganya, dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih baik. Mengutip dari protechgrup.in, di bawah ini adalah panduan mengelola sampah di rumah dengan mudah dan efektif.

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

1. Menghindari plastik

Menghindari plastik. (Foto: Freepik)

Plastik dengan mudah menjadi salah satu musuh terbesar lingkungan yang ada saat ini. Barang-barang plastik seperti tas jinjing, kemasan makanan, dan lain-lain yang berakhir di tanah akan tetap berada di sana selama bertahun-tahun. Plastik merusak kesuburan tanah dan juga terlihat tidak rapi.

Ide terbaiknya adalah beralih ke tas ramah lingkungan yang terbuat dari rami dan serat alami lainnya. Sahabat Fimela harus membawa tas sendiri saat berbelanja bahan makanan dan barang lainnya.

3 dari 7 halaman

2. Membuat kompos dari sampah dapur

Membuat kompos dari sampah dapur. (Foto: Freepik)

Sebagian besar sampah rumah tangga dari dapur sangat mudah rusak. Sampah tersebut dapat dengan mudah digunakan untuk menyiapkan pupuk ramah lingkungan dan organik untuk taman. Sahabat Fimela dapat meneliti teknik pengomposan dan memilih salah satu mode untuk menyiapkan makanan untuk tanah bagi taman kamu. Hal ini juga tidak akan memakan banyak uang.

4 dari 7 halaman

3. Memilah sampah yang dapat terurai dan tidak dapat terurai

Memilah sampah yang dapat terurai dan tidak dapat terurai. (Foto: Freepik)

Sangatlah penting untuk memilah sampah rumah tangga yang dapat terurai dan tidak dapat terurai agar dapat dibuang dengan benar. Sebaiknya, sediakan dua tempat sampah berbeda untuk dua kategori besar sampah. Hal ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat kota.

Barang yang mudah rusak dapat digunakan untuk membuat pupuk organik seperti dijelaskan di atas, dan barang yang tidak mudah rusak selanjutnya dapat dikategorikan menjadi barang yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang.

5 dari 7 halaman

4. Menggunakan kembali botol dan wadah yang kokoh

Menggunakan kembali botol dan wadah yang kokoh. (Foto: Freepik/tanyajoy)

Menggunakan kembali botol dan wadah lama benar-benar sebuah seni. Sahabat Fimela bisa menggunakannya untuk menyimpan biji-bijian, bumbu, dan sereal atau biskuit di dapur. Kamu juga dapat memilih untuk membuat karya seni dan kerajinan bersama anak-anak. Apa pun yang dilakukan, barang-barang tersebut tidak akan berakhir di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sebagai sampah dan ini merupakan hal yang baik.

6 dari 7 halaman

5. Menyumbangkan barang

Menyumbangkan barang yang tidak terpakai. (Foto: Freepik/EyeEm)

Pakaian bekas juga merupakan bagian dari sampah rumah tangga. Banyak orang membuang pakaiannya yang sudah tidak terpakai sembarangan demi membuangnya, yang terbaik adalah membeli barang secara responsif. Namun, meskipun memiliki banyak barang, kamu dapat memilih untuk menyumbangkannya.

Jika Sahabat Fimela mempunyai kebiasaan membeli banyak pakaian, kemungkinan besar kamu hanya memiliki banyak pakaian dari pada menggunakannya. Temukan panti asuhan atau toko barang bekas dan berikan barang-barang lama kamu. Setidaknya, pakaian yang tidak digunakan akan bermanfaat untuk orang lain.

7 dari 7 halaman

6. Mengurangi penggunaan kertas

Mengurangi penggunaan kertas. (Foto: Freepik/satapornc)

Kita semua tahu bahwa banyak pohon ditebang setiap tahun untuk menghasilkan kertas. Tidak ada yang bisa menggantikan sensasi menulis di kertas putih bersih. Namun, kebenaran kelam di baliknya tidak dapat disangkal. Sangat penting untuk meminimalkan penggunaan kertas sehingga pemborosan dapat dikurangi.

Untuk menulis kwitansi, memberikan invoice, dan lain sebagainya, Sahabat Fimela bisa menggunakan sara digital dengan mudah. Jadi, satu-satunya cara untuk menghentikan kontribusi kertas terhadap limbah rumah tangga adalah dengan mengurangi penggunaan kertas di mana pun kamu bisa. Selain itu, Sahabat Fimela juga harus membagikan buku catatan dan koran bekas ke toko daur ulang.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless