Berfokus pada Pengelolaan dan Pengurangan Limbah Plastik, Berikut Upaya yang dapat Dilakukan untuk Mengurangi Limbah Plastik

Karina Alya diperbarui 31 Mei 2024, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari Bumi Sedunia diperingati setiap tahun untuk menjaga kondisi bumi. Dimulai pada tahun 1970, Hari Bumi mengajak berbagai negara untuk meningkatkan kesadaran terkait polusi udara, dampak dari pestisida, dan racun pada air. Setiap tahunnya tema Hari Bumi Sedunia berganti mengikuti permasalahan yang ada. Tahun ini, Hari Bumi Sedunia berfokus pada pengelolaan sampah plastik.

Dilansir dari genesisinnovations.co.uk, sampah plastik menjadi isu global yang mengkhawatirkan. Hampir 70% dari total sampah plastik berakhir di pembuangan akhir, seperti lahan pembuangan sampah atau bahkan laut. Setiap menitnya, satu tumpukan plastik berakhir di laut. Menurut World Economic Forum dan Ellen MacArthur Foundation memperkirakan bahwa di tahun 2050, sampah plastik lebih banyak jumlahnya daripada ikan di laut. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pengurangan limbah plastik di Hari Bumi Sedunia 2024

"Planet vs. Plastic" adalah tema Hari Bumi Sedunia 2024. (Foto: Pexels/Krizjohn Rosales)

Tahun ini, tema Hari Bumi Sedunia 2024 adalah Planet vs. Plastic. Hari Bumi Sedunia 2024 mengadvokasikan pemahaman tentang bahaya kesehatan yang disebabkan oleh limbah plastik, penghentian penggunaan plastik sekali pakai, hingga permintaan untuk mengakhiri industri fast fashion

Fokus Hari Bumi Sedunia 2024 berfokus pada pengurangan limbah plastik dengan cara:

  • Mempromosikan kesadaran global tentang kerusakan yang disebabkan oleh plastik terhadap manusia, hewan, dan lingkungan.
  • Menuntut penghentian penggunaan plastik sekali pakai pada 2030.
  • Pengusulan regulasi yang nantinya akan menghentikan industri fast fashion.
3 dari 3 halaman

Upaya mengurangi limbah plastik yang dapat dilakukan dengan mudah

Plastic detox dapat dilakukan untuk membantu mengurangi sampah plastik yang beredar. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Melakukan plastic detox

Secara pribadi, Sahabat Fimela dapat mengurangi atau betul-betul berhenti menggunakan plastik sekali pakai, seperti sedotan plastik, alat makan plastik, botol plastik, gelas kopi sekali pakai, hingga kantong plastik sekali pakai yang sering ditemui ketika berbelanja. Dalam berbagai kesempatan, Sahabat Fimela dapat mengganti barang-barang sekali pakai tersebut dengan barang-barang yang dapat digunakan berulang kali. Sahabat Fimela dapat menggunakan tas kain atau tas kertas yang dapat digunakan berkali-kali, Sahabat Fimela juga dapat menggunakan wadah minuman yang dibawa dari rumah untuk mengurangi penggunaan wadah sekali pakai.

Mendaur ulang sampah plastik dengan benar

Sahabat Fimela dapat mendaur ulang produk-produk plastik yang digunakan. Tidak semua plastik dapat didaur ulang, tetapi Sahabat Fimela dapat melihat daftar plastik apa saja yang dapat diolah kembali. Dengan mendaur ulang, Sahabat Fimela telah berkontribusi pada lingkungan dengan mengurangi limbah yang ada.

Ucapkan selamat tinggal pada industri fast fashion

Dilansir dari goodonyou.eco, fast fashion adalah sebuah fenomena industri yang menyebabkan dampak buruk bagi bumi, mengeksploitasi pekerja, hingga membahayakan hewan. Berdasarkan data dari Centre for Biological Diversity, fast fashion berkontribusi sebesar 10% pada emisi karbon. Pakaian-pakaian yang dibuat dari bahan sintetis seperti polyester akan mengeluarkan microplastik saat dicuci. 

Ikut serta dalam kegiatan sukarelawan berbasis lingkugan

Saat ini, sudah banyak kegiatan bersih-bersih lingkungan yang dilakukan oleh komunitas atau pemerintah. Sahabat Fimela dapat berkontribusi dalam kegiatan komunitas tersebut untuk turut menjaga lingkungan. 

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless