Ajarkan Kebaikan, Tantri Kotak Sadar Anak Butuh Contoh Bukan Hanya Teori

Anto Karibo diperbarui 04 Apr 2024, 12:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi orang tua bukan hal yang mudah untuk dijalani. Terutama ketika anak-anak sudah beranjak besar dan mulai bisa berpikir. Hal itu dialami juga oleh Tantri Kotak bersama suaminya, Arda Naff.

Menurut mereka, mengajarkan kebaikan juga harus dengan contoh yang benar. Seorang anak bisa jadi hanya melihat perilaku orang tua dibandingkan mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya.

"Ga bisa mengajarkan anak tuh, kayaknya anak tidak banyak untuk mendengarkan ya, anak lebih banyak mencontoh," kata Arda Naff dalam wawancara Famestory di kantor KLY, Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Mau kita ngomong satu hari 10 jam gitu mungkin dia ga dengerin, contohnya juga tidak sesuai dengan apa yang dikatain. Jadi ya contoh jauh lebih efektif kayanya," lanjut Arda.

2 dari 3 halaman

Kenalkan Puasa

Kara bersama Tantri Kotak dan Arda Naff (Fimela/Adrian Putra)

Sebagaimana ketika Tantri dan Arda mencoba mengenalkan ibadah puasa semenjak dini. Namun, keduanya tak mau memaksakan kehendak kepada anaknya dalam menjalankan ibadah yang belum dibebankan kepadanya tersebut.

"Karena sebenernya gini, usianya Kara kan sekarang udah 8 tahun, kemarin itu dia sendiri yang minta untuk berpuasa, saya curiga kenapa dia minta puasa, ternyata usut punya usut dia happy banget puasa, karena dia ga disuruh makan," ujar Tantri.

"Tapi tahun ini akhirnya dia tahu, oh iya aku tuh disuruh untuk nahan laper sama haus ya Bun karena ga semua orang punya rejeki yang bisa makan sepuasnya atau segala macem, jadi minimal dia bisa ngerasain bagaimana dia menahan makan-makanan keinginan dia gitu melalui puasa. Mungkin karena ngeliat dari kitanya puasa atau temen-temen lainnya puasa jadi dia ikut," papar Tantri.

3 dari 3 halaman

Menu Seperti Biasa

Tantri Kotak dan Arda NAFF (Fimela/Adrian Putra)

Urusan menu selama sahur maupun berbuka, Tantri Kotak mengaku bahwa ia, suami, dan anaknya tidak terlalu mewajibkan makanan tertentu. Biasanya, menu berbuka maupun sahur adalah makanan yang biasa disantap di hari biasa.

"Dia minta apa paling seger-seger sih sama sushi. Paling dia minta gitu-gitu atau jajan-jananan aja atau paling standart yang ada di rumah aja kayak gorengan gitu," tutur Tantri Kotak.

Meski tak memaksakan kehendaknya, namun Tantri dan Arda mendapati anaknya justru belajar dari waktu ke waktu. "Kalau kesini-sini dia udah tahu tuh pas Bundanya buka pintu atau apa kayak oh Bunda bangun," tutur Tantri Kotak.