Fimela.com, Jakarta Selain usus buntu, organ usus besar bisa terkena berbagai penyakit lain yang juga memerlukan perhatian terhadap gejalanya dan penyebabnya. Salah satu contohnya adalah kanker usus besar atau kolorektal.
Usus besar, yang juga dikenal sebagai kolon, berperan penting dalam proses penyerapan air dan garam dari limbah padat dalam tubuh. Limbah tersebut kemudian bergerak melalui rektum dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Namun, jika terjadi pertumbuhan tumor di area ini, dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai kanker usus besar.
Untuk itu, Sahabat Fimela harus bisa mengenali gejala awal yang harus diperhatikan dari penyakit kanker usus besar. Berikut informasinya beserta penyebab dan pencegahan yang dilansir dari Medical News Today dan Healthline.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Biasanya, kanker usus besar tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, tetapi gejala bisa menjadi lebih jelas seiring berkembangnya penyakit. Jika seseorang mengalami gejala pada tahap awal, berikut adalah beberapa yang mungkin terjadi:
- Darah dalam tinja
- perubahan dalam frekuensi atau jenis buang air besar, seperti diare, sembelit, atau tinja yang menyempit.
- Sensasi tidak bisa mengosongkan usus sepenuhnya setelah buang air besar.
- Nyeri perut, kram, atau kembung
- Mual dan muntah
- Anemia karena kehilangan darah dari usus
- Hilangnya nafsu makan
- Kelelahan dan kelemahan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Gejala ini berlaku baik untuk pria maupun wanita. Namun, pada wanita yang sedang menstruasi, jika mereka mengalami anemia karena kanker usus besar, kemungkinan mereka akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.
Penyebab Kanker Usus Besar
Berikut faktor penyebab kanker usus besar yang perlu diwaspadai:
- Riwayat keluarga, jika ada anggota keluarga yang telah menderita kanker usus besar sebelumnya, maka resiko akan lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
- Polip usus besar, penyakit ini adalah pertumbuhan abnormal di dalam usus besar. Jika Sahabat Fimela memiliki riwayat polip usus besar, kemungkinan terkena kanker usus besar meningkat.
- Penyakit usus kronis, Kolitis ulserativa kronis atau penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan peradangan kronis di dalam usus, yang pada gilirannya dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
- Sindrom genetik, beberapa sindrom genetik, seperti polip adenomatosa familial (FAP), dapat menyebabkan risiko yang lebih tinggi terhadap kanker usus besar.
- Minum alkohol dan merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan kebiasaan merokok telah terbukti meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
- Faktor usia, risiko untuk mengembangkan kanker usus besar meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
- Kurangnya aktivitas fisik, gaya hidup yang kurang aktif dan kekurangan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko.
- Pola makan tidak sehat, diet rendah serat dan tinggi lemak, serta kurangnya asupan buah dan sayuran, dapat memengaruhi kesehatan usus Sahabat Fimela dan meningkatkan risiko kanker.
Tips Mencegah Kanker Usus Besar
Meskipun tidak ada cara yang dapat dijamin untuk mencegah sepenuhnya kanker usus besar, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Sahabat Fimela lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini:
- Menjaga berat badan, hal ini dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Hindari kelebihan berat badan dan obesitas.
- Berolahraga secara teratur, rutin melakukan aktivitas fisik dapat membantu menjaga kesehatan usus dan menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
- Mengonsumsi makanan sehat, sertakan lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dalam diet. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan daging merah.
- Batasi komsumsi alkohol dan hindari merokok, hal ini merupakan salah satu penyebab kanker usus besar. Jadi, jangan lupa untuk menghindarinya.
- Meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium juga dapat membantu mencegahnya. Contoh makanan yang menjadi rekomendasi, yakni brokoli, yogurt, susu, keju, telur, hati, dan ikan.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless