Memahami Kista Ovarium: Gejala, Dampak, dan Penanganannya

Mimi Rohmitriasih diperbarui 30 Mar 2024, 09:22 WIB

Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini pembahasan mengenai kista ovarium kembali hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Sejak komedian Kiky Saputri mengumumkan keguguran yang dialami serta kista ovarium yang diderita, semua perempuan seolah diingatkan untuk lebih hati-hati dan waspada akan risiko masalah kesehatan yang satu ini. 

Perlu diketahui, kista ovarium merupakan jenis kista yang tumbuh di dalam atau di sekitar ovarium perempuan. Kista ovarium bisa memiliki berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar. Risiko masalah kesehatan ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, dalam beberapa kasus, kista ovarium bisa menyebabkan gejala yang mengganggu atau bahkan mengancam jiwa. 

Untuk informasi lebih lanjut tentang kista ovarium, gejala yang mungkin muncul, dan dampaknya terhadap kesehatan, mari simak penjelasan singkatnya di bawah ini.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Apa itu Kista Ovarium?

ilustrasi sakit perut/sitthiphong/Shutterstock

Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di sekitar ovarium perempuan. Kista ovarium biasanya terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi normal, ketika folikel ovarium (struktur tempat telur berkembang) gagal pecah atau rontok untuk melepaskan telur. Namun, dalam beberapa kasus, kista ovarium bisa terbentuk karena berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon atau gangguan dalam proses ovulasi. Tidak menutup kemungkinan, ini juga bisa terjadi karena pola hidup dan makan yang buruk. 

3 dari 5 halaman

Gejala Kista Ovarium

Ilustrasi Credit: pexels.com/Demon

Ada beberapa gejala kista ovarium yang cukup sering terjadi dan mudah dikenali. Adapun gejala tersebut antaranya sebagai berikut:

Nyeri panggul. Biasanya, nyeri di panggul atau perut bagian bawah adalah gejala umum kista ovarium. Nyeri ini bisa bersifat tumpul atau tajam. Bisa jadi, rasa nyeri ini menjadi lebih buruk selama menstruasi atau aktivitas seksual.

Perubahan pada siklus menstruasi. Kista ovarium juga rentan mempengaruhi siklus menstruasi. Kondisi ini menyebabkan perubahan seperti menstruasi yang tidak teratur,, menstruasi terasa lebih berat atau lebih ringan dari biasanya, atau terjadinya pendarahan di antara periode. 

Pembengkakan abdomen. Kista ovarium yang besar bisa menyebabkan perut terasa penuh atau terasa bengkak. Ini karena risiko adanya pembengkakan abdomen. 

Nyeri saat buang air kecil. Beberapa studi menemukan jika kista ovarium yang besar atau menekan kandung kemih, bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Meski begitu, kamu tak perlu khawatir karena nyeri ini juga bisa terjadi saat perempuan hamil besar. 

Nyeri saat berhubungan seksual. Kista ovarium yang besar atau menekan organ di sekitarnya, rentan menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual. Nyeri ini bisa terasa sangat tidak nyaman dan bertahan hingga berjam-jam bahkan berhari-hari. 

Perubahan berat badan. Penelitian menemukan jika beberapa perempuan dengan kista ovarium mengalami perubahan berat badan yang tidak diinginkan. Ini bisa berupa peningkatan berat badan secara signifikan atau sebaliknya. 

Gejala lain. Beberapa gejala lain yang mungkin terkait dengan kista ovarium antara lain adalah mual, muntah, kelelahan, dan masalah pencernaan. Ini juga bisa menyebabkan demam atau melemahnya imun tubuh meski telah memiliki pola hidup baik sehari-harinya. 

4 dari 5 halaman

Dampak Kista Ovarium

Sumber : Freepik

Kista ovarium merupakan masalah kesehatan perempuan yang tak boleh disepelekan begitu saja. Beberapa dampak yang terkait dengan masalah ini antara lain komplikasi kista, gangguan kesuburan, kanker ovarium dan endomenriosis. 

Beberapa kista ovarium dapat pecah atau terputus. Kodisi ini akan menyebabkan rasa sakit akut, perdarahan internal, atau infeksi. Kista ovarium dengan ukuran yang cukup besar juga bisa mengganggu dan menyebabkan gangguan kesuburan. Tak hanya itu saja, Beberapa jenis kista ovarium seperti endometrioma sangat terkait dengan endometriosis. Kondisi ini adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim.

5 dari 5 halaman

Penanganan Kista Ovarium

Ilustrasi asam lambung. (Foto: Africa Studio/ Shutterstock)

Untuk penanganan kista ovarium, ini tergantung pada ukuran, jenis kista, gejala yang dialami, dan faktor-faktor lainnya. Beberapa kista ovarium mungkin tidak memerlukan pengobatan dan dapat hilang dengan sendirinya selama beberapa siklus menstruasi. Namun, dalam kasus yang lebih parah atau jika kista ovarium menyebabkan gejala yang mengganggu, tindakan medis bisa jadi sangat diperlukan. 

Pengobatan kista ini bisa mencakup penggunaan obat-obatan untuk mengatur hormon, pembedahan untuk mengangkat kista, atau terapi hormon untuk menghentikan ovulasi.

Kista ovarium sendiri merupakan kondisi umum yang busa terjadi pada setiap perempuan di segala usia. Meskipun sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya, dalam beberapa kasus, kista ovarium rentan menyebabkan gejala yang mengganggu atau bahkan mengancam nyawa. Penting untuk memahami gejala kista ovarium dan mencari perawatan medis jika diperlukan untuk mencegah kemungkinan komplikasi dan memastikan kesehatan yang baik. Semoga informasi ini bermanfaat.