8 Tips Move On Ampuh setelah Putus Cinta

Fimela Reporter diperbarui 06 Mei 2024, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela yang sedang membaca ini pasti pernah mengalami putus cinta yang cukup menyakitkan, meninggalkan sejumlah kenangan yang sulit dilupakan. Fase ini seringkali menjadi tantangan terberat dalam menjalani kehidupan setelah kehilangan orang yang dicintai. Namun, Sahabat Fimela harus bisa move on dengan semua kenangan manis yang tertinggal untuk melangkah maju kedepan. 

Move on bukanlah suatu hal yang mudah setelah putus cinta, tetapi merupakan proses yang bisa dilakukan secara perlahan. Sahabat Fimela mungkin perlu waktu untuk bersedih, namun penting untuk tidak terlalu terperangkap dalam kesedihan yang berlarut-larut. Kehidupan ini tidak hanya tentang orang yang pernah dicintai di masa lalu, tetapi juga tentang diri sendiri yang berhak mendapatkan kebahagiaan.

Terdapat tips untuk melakukan move on setelah putus cinta agar Sahabat Fimela bisa meraih kebahagiaan kembali. Berikut uraiannya yang dilansir dari Verywell Mind dan Women’s Health.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Tips Move On setelah Putus Cinta

Move on harus dilakukan untuk kebahagiaan Sahabat Fimela sendiri. (Foto:Freepik/freepik)

1. Menerima perasaan

Sangat wajar jika Sahabat Fimela ingin terlihat baik-baik saja, tetapi jangan menekan atau menyangkal perasaan yang muncul. Mengakui dan membiarkan diri merasakan kesedihan atau kekecewaan merupakan bagian dari proses untuk move on. Menurut Erin Pash, seorang terapis pernikahan dan keluarga bersertifikat serta CEO dari Ellie Mental Health, mengakui perasaan yang muncul setelah putus cinta adalah langkah penting karena itu merupakan pengalaman kehilangan yang signifikan. Pash menjelaskan bahwa seringkali kita tidak memberikan cukup perhatian pada jenis kehilangan yang bukan berupa kematian, seperti putus cinta. Kehilangan semacam itu, yang ambigu, seringkali menyebabkan kita merasa bingung dan mencari jawaban, terutama jika tidak memberikan waktu yang cukup untuk mengatasi emosi yang rumit yang muncul ketika mengakhiri sebuah hubungan.

2. Singkirkan kenangan fisik 

Menghadapi proses pemulihan setelah putus cinta dapat menjadi sulit, terutama jika masih ada kenangan fisik tentang mantan di sekitar, seperti foto di meja samping tempat tidur atau pakaian mereka di lemari. Menghapus kenangan-kenangan tersebut dari rumah bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, tidak perlu memusnahkan barang-barang itu secara drastis. Sahabat Fimela bisa mengemasnya dan menyimpan di tempat yang sulit diakses, mengembalikannya kepada mantan jika mungkin, atau menyumbangkannya untuk amal.

3. Lakukan detoks media sosial

Mengambil istirahat dari media sosial juga bisa membantu proses move on. Menurut Jane Reardon, pendiri aplikasi Rx Breakup, detoks media sosial tidak hanya tentang menghentikan mengikuti mantan, tetapi juga tentang menghindari melihat postingan yang melibatkan mereka dengan orang lain. Mengistirahatkan diri dari aplikasi media sosial selama beberapa waktu bisa membantu menghindari konten yang memicu perasaan negatif. Selama istirahat ini, manfaatkan waktu untuk aktivitas yang lebih bermanfaat daripada menghabiskan waktu di media sosial.

3 dari 4 halaman

Mulailah Senyuman Baru setelah Putus Cinta dengan Move On Perlahan

Move on memang sangat sulit dilakukan, tetapi jika dilakukan secara perlahan, Sahabat Fimela pasti bisa. (Foto: Freepik/freepik)

4. Catat daftar kesalahan mantan 

Sahabat Fimela cenderung mengingat semua hal yang dirindukan dari mantan setelah putus. Namun, terlalu fokus pada hal-hal baik ini dapat menjadi kontraproduktif dalam proses penyembuhan. Sebaliknya, coba ingat kembali mengapa hubungan itu tidak berhasil. Salah satu cara yang efektif untuk melakukan ini adalah dengan membuat daftar semua kesalahan tentang mantan.

5. Hubungi kerabat terdekat 

Menurut Terri Orbuch, seorang profesor di Oakland University di Michigan dan penulis "Finding Love Again: 6 Simple Steps to a New and Happy Relationship," disarankan untuk mencari dukungan dari sahabat, orang tua, terapis, atau siapa pun yang dapat membantu memperkuat sisi positif dan mengingatkan mengapa hubungan tersebut tidak berhasil. Orbuch menekankan pentingnya memiliki lingkungan yang penuh kasih untuk mengatasi kesedihan. Dia juga menekankan bahwa menangani perasaan negatif seperti kemarahan, kesepian, dan frustrasi dengan cara yang konstruktif sangatlah penting, daripada menggunakan mekanisme penanggulangan yang tidak sehat seperti minum alkohol secara berlebihan atau tidur sepanjang hari.

6. Temukan minat lama 

Gary Lewandowski, seorang profesor psikologi di Monmouth University yang menyampaikan, "Perpisahan Tidak Harus Membuat Anda Rusak," menganggapnya sebagai "penemuan kembali jati diri," adalah langkah penting untuk melanjutkan hidup. Menghidupkan kembali minat lama, tidak hanya dapat menikmati kegiatan yang Sahabat Fimela sukai sebelumnya, tetapi juga membangun kembali identitas di luar hubungan yang telah berakhir. Ini memberi kesempatan untuk menemukan kembali jati diri sebenarnya dan membantu memulai kembali hidup dengan keyakinan dan semangat yang baru.

4 dari 4 halaman

Lakukan Kegiatan Positif dan Tulislah Hal Kecil dalam Hidupmu

Carilah kegiatan positif untuk menghiraukan rasa kesedihan Sahabat Fimela. (Foto: Freepik/freepik)

7. Lakukan aktivitas kesibukan yang positif 

Sahabat Fimela bisa mencoba melakukan aktivitas yang bisa mengisi waktu kesedihan. Dibanding memikirkan mantan, lebih baik mencoba terlibat dalam aktivitas positif seperti kerja sukarela. Kegiatan ini dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi kesedihan dan membantu memulihkan diri. Terlibat dalam kegiatan positif tidak hanya membantu mengalihkan fokus dari kesedihan yang kita rasakan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. 

8. Menulis jurnal pribadi `

Saat mengalami putus cinta, sulit untuk mendapatkan semangat baru. Dr. Sarah Gundle, seorang psikolog spesialis dalam perpisahan dan terapi trauma di New York City, menyarankan untuk membuat jurnal sebagai cara efektif untuk meredakan ketegangan dan melakukan refleksi diri. Melalui jurnal, kita bisa menuangkan pikiran dan perasaan kita, membantu kita melihat lebih jelas apa yang tidak beres dalam hubungan tersebut. Proses menulis juga membantu mengidentifikasi area-area kehidupan yang perlu perhatian lebih, termasuk hal-hal sepele seperti mengelola keuangan atau merencanakan masa depan dengan lebih baik. Dengan demikian, melalui jurnal, Sahabat Fimelabisa menemukan cara-cara untuk melanjutkan hidup setelah putus cinta, membangun kekuatan dan keberanian dari dalam diri sendiri.

 

Penulis: Naela Marcelina.

#Unlocking The Limitless