Jenis Bahan Pakaian dengan Serat Ramah Lingkungan Bebas Emisi

Anisha Saktian Putri diperbarui 24 Mar 2024, 10:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Jenis bahan pakaian yang kita gunakan ternyata berpengaruh terhadap lingkungan. Sebab, bahan tidak ramah lingkungan dapat menghasilkan limbah yang merusak bumi.

Hal tersebutlah yang membuat PT. South Pacific Viscose (SPV), bagian dari Lenzing Group yang merupakan produsen kelas dunia dan pemimpin teknologi penghasil serat khusus berbahan dasar kayu, kembali berpartisipasi sebagai salah satu eksibitor dalam gelaran INDO INTERTEX & INATEX 2024 yang berlangsung pada 20-23 Maret 2024 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. 

Gelaran INATEX 2024 yang merupakan pameran dagang terbesar untuk industri tekstil dan garmen di Asia Tenggara ini menjadi ajang bagi Lenzing untuk terus menunjukan dan memperkuat komitmen dalam menyediakan inovasi dan teknologi sebagai solusi mewujudkan industri tekstil dan pakaian yang berkelanjutan, terutama bagi pertumbuhan bisnis fashion lokal di Indonesia. 

Winston A. Mulyadi, Commercial Head in Textiles Business, SEA & Oceania, Lenzing Group mengatakan Lenzing merupakan perusahaan penghasil serat selulosa berbahan dasar kayu yang selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses produksi yang dijalankan. \

“Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dan mendukung berbagai brand fashion lokal Indonesia dalam menerapkan bahan tekstil atau serat kain yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut telah mendorong kami untuk terus berfokus dalam menciptakan inovasi yang mampu membawa perubahan pada industri tekstil dan fashion, diantaranya melalui brand serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ yang eco-friendly,” katanya.

TENCEL™ merupakan brand serat khusus tekstil dari Lenzing Group yang digunakan untuk manufaktur produk pakaian dan tekstil rumah. Portofolio merek serat TENCEL™ menciptakan langkah yang evolusioner dalam hal keberlanjutan, keuntungan fungsionalitas produk, kenyamanan dan dapat menyesuaikan dengan penggunaan atau aplikasi sehari-hari. 

Pada 2020, sejalan dengan komitmen Lenzing untuk mendukung bebas emisi karbon tahun 2050, Lenzing meluncurkan serat TENCEL™ yang telah mendapatkan sertifikasi carbon neutral dari ClimatePartner. Selain TENCEL™, Lenzing memproduksi LENZING™ ECOVERO™ yang menjadi terobosan utama lainnya dan mulai diproduksi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2023 oleh PT South Pacific Viscose (SPV). 

LENZING™ ECOVERO™ merupakan serat viscose yang diproduksi dengan karbon emisi dan penggunaan air 50% lebih rendah dibandingkan dengan produk viscose generik pada umumnya. Brand serat yang satu ini juga telah disertifikasi oleh EU Ecolabel karena ramah lingkungan. Serat ini bersifat biodegradable, yang berarti dapat terurai secara alami dan kembali ke alam setelah dibuang yang telah disertifikasi oleh TÜV AUSTRIA.  

2 dari 2 halaman

Berkolaborasi dengan brand lokal

Bahan Pakaian dengan Serat Ramah Lingkungan Bebas Emisi . dok. Lenzing Group

Tidak hanya itu, LENZING™ ECOVERO™ telah berkolaborasi dengan berbagai lebih dari 300 brand baik internasional maupun lokal. Brand lokal kenamaan seperti EIGER, DUST, Sare Studio, Aleza dan beberapa merek fashion lokal lainnya yang kini telah tersedia untuk konsumen di Indonesia.

Dalam gelaran INATEX 2024, Lenzing bersama 15 mitra bisnisnya dari spinning mills dan fabric mills yang memiliki kesamaan visi dan berkomitmen untuk berkontribusi kepada industri fashion berkelanjutan, turut menampilkan dan menawarkan berbagai pilihan benang dan kain dengan merek serat unggulan kualitas terbaik dari serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™.

Salah satu diantaranya adalah PT. Embee Plumbon Tekstil yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi pemintalan benang untuk pembuatan bahan mentah kain.

“Seiring dengan pertumbuhan industri, fashion lokal tanah air terus berkembang dari tahun ke tahun serta terus meningkatnya kesadaran tentang fashion berkelanjutan telah semakin mendorong permintaan atas tekstil dan fashion yang ramah lingkungan. Untuk itu, kerjasama kami dengan Lenzing telah memberi kesempatan dalam bisnis kami dan meningkatkan kualitas benang untuk pembuatan kain serta memberikan nilai tambah bagi konsumen kami, terutama dalam hal menciptakan fashion item yang berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan upaya kami untuk mendukung pertumbuhan industri fashion yang berkelanjutan di Indonesia yaitu dengan menggunakan serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ pada produk kami,” kata Vijay K. Agarwal, Managing Director dari PT. Embee Plumbon Tekstil, yang sekaligus juga mitra bisnis SPV.

Paul Kingsen, Direktur utama Peraga Event Organizer selaku pihak penyelenggara INDO INTERTEX & INATEX 2024 mengatakan fashion berkelanjutan merupakan praktik dalam industri fashion yang menempatkan kepentingan lingkungan sebagai prioritas utama.

Tujuannya adalah untuk menggalang kerjasama antara semua pihak yang terlibat dalam industri fashion, termasuk perancang, produsen, distributor, dan konsumen (pemakai), untuk mengubah cara suatu item fesyen bersumber, diproduksi, dan dikonsumsi ke arah yang lebih baik.

“ Oleh karenanya, pada gelaran INDO INTERTEX & INATEX 2024 ini kami mengangkat kampanye sustainability dan kehadiran Lenzing dalam gelaran ini 2024 tentunya dapat berperan penting dalam mendukung konsep industri fashion berkelanjutan yang ramah lingkungan, terutama dalam mendukung brand-brand fashion lokal tanah air,” ujar Paul Kingsen.