Mengenal Friendship Breakup: Penyebab dan Cara Sehat Memutuskannya

Miftah DK diperbarui 05 Mei 2024, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Jujur saja, friendship breakup atau putus hubungan persahabatan terkadang lebih sulit dari pada putus cinta. Sahabat, pada umumnya, adalah salah satu orang terpenting yang kita miliki dalam hidup. Sejak kecil, selain keluarga, teman-teman di sekeliling membentuk siapa dan bagaimana kita menghabiskan waktu.

Hubungan persahabatan bebas dari banyak aturan dan kriteria hubungan romantis, menjadikannya lebih organik dan murni dalam banyak hal. Ketika seseorang setidaknya sudah siap, untuk kemungkinan mengakhiri hubungan romantis, kita biasanya tidak siap untuk mengakhiri sebuah persahabatan. Namun, kenyataannya manusia bertumbuh dan berubah sepanjang hidup, seiring waktu menjadi tidak cocok untuk satu sama lain.

Ketika terjadi friendship breakup, akan sulit bagi seseorang untuk menyesuaikan diri. Hal ini dapat membuat Sahabat Fimela berada dalam kebingungan yang aneh, yaitu kamu tidak ingin lagi berteman dengan orang tersebut, tetapi mungkin juga tidak tahu cara mengakhiri persahabatan tersebut. Untuk itu, ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan secara umum saat memutuskan hubungan persahabatan.

2 dari 4 halaman

Penyebab Friendship Breakup

Pengkhianatan dapat menyebabkan terjadinya friendship breakup. (Foto: Freepik)

Sebelum Sahabat Fimela memutuskan bagaimana cara putus dengan seorang teman, ada baiknya kamu memahami alasan mengapa tidak ingin lagi berteman dengan orang tersebut. Menyadur dari verywellmind.com, berikut adalah 6 alasan yang mengidentifikasi seseorang untuk mengakhiri hubungan persahabatan. 

1. Perubahan keadaan

Hidup seseorang telah berubah karena Sahabat Fimela tidak lagi bekerja sama, bersekolah di sekolah yang sama, atau berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sama.

2. Jarak yang semakin jauh

Sahabat Fimela semakin terpisah dalam hal minat atau komitmen, atau salah satu dari kamu telah berpindah secara fisik, menciptakan situasi di mana kamu tidak lagi bertemu sesering dulu.

3. Keegoisan

Teman yang egois sering kali mengharapkan Sahabat Fimela untuk selalu ada saat mereka sedang mengalami masa sulit, namun tidak akan membalasnya saat kamu membutuhkannya, atau mereka tidak memberikan jumlah energi yang sama ke dalam persahabatan.

4. Pengkhianatan

Persahabatan dibangun atas dasar kepercayaan. Jadi, ketika seorang teman membocorkan informasi rahasia atau ketika mereka tidak setia atau tidak jujur, maka pengkhianatan dapat menghasilkan putusnya persahabatan.

5. Nilai-nilai yang berlawanan

Nilai-nilai kamu dengan teman menjadi bertentangan dalam beberapa hal, sehingga menciptakan konflik dalam persahabatan.

6. Toksisitas hubungan

Keadaan ketika teman tersebut telah menjadi orang yang beracun dalam hidup Sahabat Fimela, baik karena sikap atau perilakunya.

3 dari 4 halaman

Cara sehat melakukan friendship breakup

Cobalah lakukan pembicaraan untuk menentukan layak atau tidaknya melanjutkan hubungan persahabatan. (Foto: Freepik)

Secara umum, ada 4 pilihan yang dapat dilakukan untuk mengakhiri hubungan persahabatan yang disadur melalui laman verywellmind.com.

1. Memudar bertahap

Taktik ini melibatkan seseorang untuk membiarkan hubungan persahabatan berakhir secara alami dengan bertahap, seperti mengurangi interaksi sosial dengan orang tersebut. Hubungan persahabatan yang memudar secara bertahap merupakan pilihan yang baik jika Sahabat Fimela takut akan konfrontasi, ketika orang tersebut cenderung tidak mendengarkan atau menerima apa yang kamu katakan, atau karena situasi yang tidak menyenangkan.

2. Lakukan pembicaraan

Jika cara membiarkannya berakhir secara alami tidak berhasil, Sahabat Fimela mungkin perlu berbicara dengan orang tersebut. Ini mirip dengan percakapan yang dilakukan dalam hubungan romantis untuk menentukan posisi masing-masing dan membicarakan masa depan. Dalam pembicaraan bersama teman, berfokuslah untuk menggunakan pernyataan “Aku” saat berbicara. “Pernyataan “Aku”, seperti “Aku merasa sedih ketika kamu tidak datang setelah kita membuat rencana”, menekankan perasaan kamu alih-alih hanya menyalahkan teman.

Beri tahu mereka apa yang Sahabat Fimela hargai dari mereka. Hanya karena kamu mengakhiri persahabatan bukan berarti kamu tidak menghargai waktu yang dilakukan bersama.

3. Istirahat

Sahabat Fimela mungkin menentukan dari pembicaraan bahwa perbedaan tidak dapat diselesaikan. Jika demikian, kamu dapat segera mengakhiri persahabatan atau memutuskan untuk istirahat, sama seperti orang terkadang memutuskan hubungan romantis. Sahabat Fimela dapat memberikan sejumlah alasan untuk istirahat. Kamu mungkin menyadari bahwa membersihkan ruang mental yang pernah disinggahi teman ini dapat menjadi penyegaran yang berguna dan bermanfaat bagi hubungan.

4. Segera mengakhiri semuanya

Terkadang tidak mungkin menghindari kekacauan yang terjadi saat persahabatan berakhir. Hal ini berlaku jika Sahabat Fimela berurusan dengan teman yang beracun atau seseorang yang tidak menghormati batasan yang coba kamu tetapkan. Dalam situasi ini, cukup nyatakan bahwa kebutuhan kamu tidak terpenuhi dalam persahabatan tersebut. Doakan yang terbaik untuk orang lain di masa depan. Putusnya persahabatan seperti ini dapat menjadi hal yang baik karena tidak ambigu dan jelas, serta mendapat kesempatan untuk menyuarakan masalah apa pun yang selama ini Sahabat Fimela pendam.

4 dari 4 halaman

Apakah perlu mencari teman baru?

Pilihlah teman yang memiliki pandangan dan minat sama denganmu. (Foto: Freepik)

Mencari teman baru mungkin bukan hal pertama yang terlintas di benak Sahabat Fimela saat mencoba melupakan putusnya persahabatan. Mengingat fakta sains yang disadur melalui laman happiness.com, bahwa kita mencapai puncak pertemanan pada usia 25 tahun, setelah itu lingkaran sosial cenderung menurun.

Bagaimanapun, manusia adalah makhluk sosial. Sahabat Fimela membutuhkan orang lain untuk menjalin ikatan, dukungan, dan rasa memiliki. Kesepian dapat mengakibatkan menurunnya kesehatan fisik dan psikis. Misalnya, Sahabat Fimela dapat menelusuri apakah kontak kamu saat ini memiliki potensi koneksi yang lebih dalam. Undang rekan kerja atau seseorang yang kamu kenal dari sekolah atau tempat lainnya dan pergi melakukan obrolan, apakah kamu ingin menjalin pertemanan lebih jauh. Selain itu, pastikan untuk memanfaatkan kemungkinan yang dibuka oleh teknologi modern dan carilah orang-orang yang memiliki pandangan dan minat yang sama dengan kamu.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless