Tips Mendapatkan Tubuh yang Fit dan Bugar Selama Berpuasa

Iwan Tantomi pada 21 Mar 2024, 14:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Rasa lemas saat berpuasa umumnya terjadi pada fase awal, khususnya 3-4 hari pertama, karena tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan dan minum. Penurunan kadar gula darah juga dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas. Selain itu, pola tidur yang terganggu dan kurangnya asupan cairan juga dapat berkontribusi terhadap rasa lemas saat berpuasa.

Padahal selama puasa, hari-hari perlu dijalani seperti biasa. Jika tubuh kurang fit dan bugar, hal tersebut dapat mengganggu kegiatan, bukan? Oleh karena itu, jaga tubuh tetap fit dan bugar selama menjalankan puasa. Begini caranya!

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Tetap Olahraga di Bulan Puasa

Credit via Shutterstock.com

Salah satu waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa adalah setelah berbuka puasa atau beberapa jam setelahnya. Sebab pada saat itu, tubuh telah mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup untuk memberikan energi yang diperlukan selama berolahraga. Namun, hindari olahraga dengan intensitas tinggi, agar kamu tak sampai terlalu kelelahan dan justru bikin kamu kesulitan tidur saat malam hari. 

Saat berpuasa, disarankan untuk memilih jenis olahraga ringan seperti jalan santai, jogging, bersepeda, atau yoga. Sebelum berolahraga, perhatikan kondisi tubuhmu. Jika kamu merasa lemas, pusing, atau tidak nyaman, segera hentikan olahraga dan istirahat. Jangan memaksakan diri untuk berolahraga jika tubuh tidak siap. Setiap orang memiliki batasan dan kemampuan yang berbeda. Jadi, dengarkan tubuhmu dan jangan memaksakan diri untuk berolahraga melebihi batas kemampuan.

3 dari 6 halaman

Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur dan Buka

Credit via Shutterstock.com

Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi sangat penting saat sahur dan berbuka puasa. Pada saat sahur, tubuh memerlukan asupan karbohidrat kompleks, protein, vitamin, mineral, serat, serta lemak sehat untuk menunjang energi sepanjang hari berpuasa. Beberapa pilihan menu sahur yang baik adalah telur, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, dan sereal utuh. 

Sedangkan saat berbuka puasa, tubuh memerlukan makanan yang mudah dicerna untuk mengisi kembali energi yang hilang selama berpuasa. Menu buka puasa sehat antara lain sayuran, sup, nasi gurih, serta protein nabati atau hewani seperti tempe, tahu, telur, atau ikan. Hindari makanan berat, pedas, atau gurih berlebihan agar tidak mengganggu pencernaan. 

Selain itu, porsi makan juga perlu diatur. Hindari makan berlebihan baik saat sahur maupun berbuka puasa. Dengan pola makan seimbang dan sehat, tubuh akan terjaga energinya sepanjang hari berpuasa.

4 dari 6 halaman

Jangan Begadang, Istirahat yang Cukup

Credit via Shutterstock.com

Begadang saat puasa dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan produktivitas. Kurangnya waktu tidur dan istirahat dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, kelelahan, pusing, serta menurunnya produktivitas kerja. Begadang juga dapat mengganggu regenerasi sel dan pembentukan kekebalan tubuh yang penting untuk menjaga kesehatan.

Itulah kenapa istirahat yang cukup saat puasa sangat penting karena pada saat tidur terjadi regenerasi sel dan pembentukan kekebalan tubuh. Kurangnya waktu tidur dan istirahat dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, menurunnya konsentrasi, serta menurunnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur cukup selama puasa agar tetap bisa menjaga kesehatan dan produktivitas.

5 dari 6 halaman

Selain Fisik, Jaga Pula Kesehatan Mental

Credit via Shutterstock.com

Puasa dapat mengubah rutinitas harian, seperti pola makan dan tidur. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan emosi dan menimbulkan stres. Dengan menjaga kesehatan mental, kamu dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut. Puasa juga dapat menimbulkan stres fisik dan emosional. Menjaga kesehatan mental membantumu mengelola stres dengan lebih baik, sehingga dapat menjalani puasa dengan lebih tenang dan nyaman.

Selain itu, kesehatan mental yang baik dapat membantumu fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah selama bulan puasa. Dengan pikiran yang tenang, kamu dapat merasakan manfaat spiritual yang lebih dalam. Menariknya, kesehatan mental yang baik juga berdampak pada hubungan sosial. Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan menjalin hubungan yang sehat.

Untuk menjaga kesehatan mental saat berpuasa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti mengelola stres dengan baik, menjaga pola tidur yang teratur, berpikir positif, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan mencari dukungan sosial. Dengan menjaga kesehatan mental, kamu dapat menjalani bulan puasa dengan lebih baik dan merasakan manfaatnya secara keseluruhan.

Kamu bisa berhenti sejenak di sela-sela kehidupanmu yang aktif dengan #TARIKNAPAS, agar siap melanjutkan aktivitas kembali dengan excellent. Sebab, penelitian telah membuktikan bahwa menyisihkan waktu sejenak untuk mengatur napas dalam ampuh membuatmu lebih kalem dan rileks. 

Sistem saraf otonom yang mengontrol tindakan tak sadar seperti detak jantung dan pernapasan terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatik yang mengontrol respons fight or flight, dan sistem saraf parasimpatis yang mengontrol respons istirahat dan relaksasi. Ketika stres, sistem saraf simpatik akan bekerja lebih aktif dengan membuat napas dan detak jantung bekerja lebih cepat. Dengan menarik napas dalam-dalam, aliran udara yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf. 

Bukan itu saja, terdapat beberapa teknik pernapasan yang dapat membantu tubuh menjadi rileks dan tenang, seperti teknik breath extension, sitali, meditasi dengan dua titik fokus, dan teknik numbered breathing. Teknik pernapasan ini dapat membantu menggerakkan energi yang stagnan di dalam tubuh dan membantu menenangkan diri saat sedang marah dan emosional.

6 dari 6 halaman

Hindari Dehidrasi dengan Minum Isotonik Saat Buka dan Sahur

Credit: Instagram/isoplus7ion

Kamu bisa memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh selama berpuasa dengan minum isotonik. Kenapa? Minum isotonik saat sahur dapat membantumu agar siap beraktivitas seharian selama di bulan puasa. Sementara, minum isotonik saat berbuka dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang atau berkurang selama berpuasa, sehingga kamu bisa lanjut beraktivitas lagi setelahnya, seperti ibadah, kerja dan lainnya.

Nah, kamu bisa memenuhi ion kamu saat sahur dengan ISOPLUS dan buka puasa dengan ISOPLUS COCO yang merupakan minuman isotonik dengan air kelapa muda Thailand. ISOPLUS merupakan minuman isotonik yang bisa mengembalikan cairan tubuh yang hilang karena aktivitas harian. Ini karena 7 ion-nya yang lengkap mirip dengan cairan tubuh sehingga lebih mudah diserap.

Selain itu, kandungan 7 ion-nya mampu kembalikan cairan tubuh agar selalu fit dan bugar, bantu kamu untuk aktif dan melakukan yang terbaik setiap saat dengan tetap mendapatkan #ExcellentHydration, termasuk di bulan Ramadan. Makanya, jangan sampai lupa minum ISOPLUS saat sahur dan buka agar tubuhmu tetap fit dan bugar selama berpuasa ya!

Tag Terkait