Fimela.com, Jakarta Indonesia menjadi salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Memiliki masyarakat dengan minat menonton yang tinggi, ragam karya film bernuansa Islam pun menjadi selera sebagian besar khalayak.
Film religi nuansa islami ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran terkait moral dan nilai-nilai Islam, melalui media yang juga bersifat menghibur. Dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, ragam film Islami menjadi tontonan yang sering menghiasi layar lebar.
Memasuki bulan Ramadan, menonton film menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang atau ngabuburit. Film dengan tema Islami kerap kali menjadi pilihan karena jalan ceritanya yang menarik, juga mengedukasi untuk aktvitas positif di bulan yang suci ini.Dibintangi oleh aktor senior seperti Reza Rahadian sampai Raline Shah, berikut deretan film dengan nuansa Islami terbaik dari masa ke masa.
Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011)
Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka. Dibintangi oleh Herjunot Ali dan Laudya Cynthia Bella, film ini memiliki genre drama dengan selipan romantis juga religi. Film Di Bawah Lindungan Ka'bah menceritakan tentang pengorbanan cinta Hamid kepada Zainab yang terhalang status sosial. Selain itu juga menceritakan impian Hamid yang ingin sekali pergi ke Makkah. Cobaan Hamid sampai akhir hayatnya mengajarkan tentang keteguhan hati juga keikhlasan.
Hafalan Shalat Delisa (2011)
Satu lagi film bernuansa Islami di tahun 2011, film Hafalan Shalat Delisa ini memiliki latar suasana tragedi tsunami di Aceh. Menceritakan tentang seorang gadis bernama Delisa yang lahir dalam keluarga penuh cinta. Suatu hari gempa disertai tsunami menghantam wilayah mereka, hingga akhirnya Delisa mengalami luka parah dan kehilangan orang-orang yang dicintainya. Pada saat itu pun ayah Delisa, yang diperankan oleh Reza Rahadian sedang bekerja di sebuah kapal tanker. Mencoba menerima keadaan di usianya yang masih terbilang anak-anak, Delisa harus mampu berproses untuk belajar ikhlas.
99 Cahaya di Langit Eropa (2013)
Bertabur bintang film ternama seperti Acha Septriasa, Raline Shah, Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, dan lain-lain, film ini mengambil nuansa latar tempat di negara-negara Eropa yang memanjakan mata penonton dengan pengaturan sinematografinya. Kisah ini menceritakan jejak agama Islam di Eropa, dan juga selipan kisah dilema para tokoh dalam masalah romansa dan juga mempertahankan keimanan.
Haji Backpaker (2014)
Masih dihiasi aktor ternama yaitu Abimana Aryasatya, ia memerankan karakter pemeran utama dalam film ini sebagai Mada. Kisah ini menceritakan tentang Mada yang merasa kecewa dengan tuhan dan memberontak. Mada merasa tak pernah meninggalkan ibadah juga giat berdoa, namun ia dikecewakan dengan takdir karena kehilangan orangtua dan juga cinta sejatinya. Kemarahannya ini membuat Mada memutuskan untuk menjadi backpacker yang hidup bebas dari satu negara ke negara lain. Berkelana kesana kemari dengan perasaan yang masih rapuh, Tuhan memberikan jalan untuk Mada agar kembali kepadanya melalui ragam peristwa dari setiap negara yang ia kunjungi.
Surga yang Tak Dirindukan (2015)
Memerankan sosok Arini, dalam film ini Laudya Cynthia Bela dipasangkan oleh Fedi Nuril yang berperan sebagai Pras. Film ini menampilkan kehidupan pernikahan mereka yang harmonis dengan sosok Pras sebagai pria setia. Namun ujian pernikahan mereka terjadi saat Pras sedang dalam perjalanan untuk pekerjaannya. Saat itu ia melihat kecelakaan tunggal yang menimpa seorang perempuan dengan baju pengantin. Pras harus dihadapkan dengan permasalahan karena korban tersebut mengalami depresi yang mencoba bunuh diri dan dalam kondisi hamil. Film ini pun meraih banyak penghargaan dan menjadi film favorit pada tahun 2015 yang masih jadi perbincangan hangat saat ini.
Ajari Aku Islam (2019)
Diperankan oleh pasangan suami istri yaitu Robert Danuarta dan Cut Meyriska, cerita ini menampilkan kisah cinta yang diangkat dari kisah nyata. Film ini menceritakan sosok pemuda Tionghoa yang jatuh cinta pada seorang gadis Muslim. Namun perjalanan cinta mereka terhalang oleh perbedaan agama, budaya, dan juga perjodohan yang telah disiapkan. Halangan restu dari orangtua pun menjadi adegan yang cukup membuat hati terenyuh.