Fimela.com, Jakarta Tidur yang nyenyak dan berkualitas penting bagi semua orang. Terlebih bagi perkembangan fisik dan mental anak. Namun, seringkali orang tua menghadapi tantangan ketika anak sulit tidur dengan nyenyak di malam hari.
Ada berbagai alasan yang mendasari masalah tidur ini. Bisa karena faktor kesehatan, lingkungan tidur, dan pola tidur yang buruk. Anak-anak yang susah tidur tak hanya berdampak negatif pada dirinya saja. Tapi juga berdampak negatif ke orangtua atau orang yang mengasuhnya. Untuk mengetahui kenapa anak susah tidur nyenyak saat malam, coba cek yang di bawah ini.
Gangguan Kesehatan
Beberapa gangguan kesehatan, seperti sakit gigi, pilek, atau gangguan pernapasan seperti sleep apnea, bisa sangat mengganggu kualitas tidur anak. Ketidaknyamanan fisik yang disebabkan oleh gangguan kesehatan ini, cenderung memicu anak sulit tidur dengan nyenyak dan berkualitas.
Perubahan Rutinitas atau Lingkungan
Anak-anak sensitif terhadap perubahan dalam rutinitas atau lingkungan tidur mereka. Misalnya, jika mereka baru saja pindah rumah, menghadapi perubahan lingkungan tidur, atau mengalami peristiwa stres seperti memulai sekolah baru, ini juga bisa mengganggu pola tidur mereka. Perubahan ini sangat rentan membuat anak susah tidur nyenyak saat malam pun siang hari.
Kecemasan atau Ketakutan
Kecemasan atau ketakutan, baik itu terkait dengan mimpi buruk, kegelisahan tentang keadaan di sekitarnya, atau perasaan tidak aman, rentan membuat anak sulit tidur nyenyak. Anak-anak cenderung mengalami kesulitan dalam memisahkan diri dari orang tuanya, atau mengatasi ketakutan akan monster di bawah tempat tidur yang membuatnya dilema.
Pola Tidur yang Tidak Teratur
Pola tidur yang tidak teratur, seperti tidur siang terlalu lama atau tidur terlalu sore di malam hari, juga bisa mengganggu ritme tidur alami anak. Hal ini cenderung menyebabkan kesulitan tidur nyenyak di malam hari.
Stimulasi Berlebihan sebelum Tidur
Paparan terhadap stimulasi berlebihan, seperti menonton televisi atau menggunakan perangkat elektronik dengan layar terang sebelum tidur, bisa sangat mengganggu kemampuan anak untuk tidur nyenyak. Cahaya biru dari layar gadget cenderung mengganggu produksi hormon tidur, yakni hormon melatonin.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Anak-anak yang kurang bergerak atau kurang beraktivitas fisik di kesehariannya, juga rentan mengalami kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Hal ini karena energi mereka belum tersalurkan dengan baik. Sehingga mereka sangat mungkin tetap terjaga meski waktu sudah sangat malam.
Ketergantungan pada Orang Tua
Anak-anak yang terlalu tergantung pada kehadiran orang tua atau kebiasaan tertentu (misalnya: disusui atau digendong hingga tertidur), mungkin juga akan mengalami kesulitan untuk tidur. Ini bahkan bisa membuatnya sering terbangun di tengah malam.
Gangguan Perilaku Tidur
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan perilaku tidur, seperti sleepwalking atau terbangun di malam hari tanpa bisa tidur kembali. Hal ini tentu bisa sangat mengganggu kualitas tidurnya.
Mengatasi masalah tidur anak memerlukan pendekatan yang holistik. Orang tua sebenarnya bisa membantu dengan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, memperkuat rutinitas tidur yang konsisten, membatasi stimulasi sebelum tidur, dan memastikan anak mendapatkan jumlah aktivitas fisik yang cukup selama hari. Jika masalah tidur anak berlanjut atau mengganggu kesejahteraan mereka secara keseluruhan, jangan segan untuk mengonsultasikan kondisi ini dengan dokter anak atau ahlinya secara lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat.