Cara Memotivasi Anak agar Gemar Belajar, Sesuai Keterampilan Menjadi Efektif dan Tanpa Paksaan

Fimela Reporter diperbarui 25 Mar 2024, 11:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebanyakan anak tidak terlahir sebagai pembelajar yang baik. Hal tersebut dikarenakan perbedaan kepribadian individu yang memainkan peranan besar dalam kemauan anak untuk belajar. Kecenderungan anak secara keseluruhan dalam hal sekolah dan pendidikan lebih terkesan seperti tempat bermain.

Sebagian besar juga terdapat anak yang menganggap sekolah menjadi tempat mencari ilmu dan tempat belajar yang serius. Sesungguhnya sekolah bagi anak adalah tempat bermain dan belajar. Di sana, anak menyeimbangkan sisi bersosialisasi dan menyeimbangkan diri untuk pengetahuan baru setiap harinya. Setiap anak yang memiliki bakat dasar dan mendapat motivasi yang tepat, dapat menjadi pembelajar yang baik.

Salah satu kesalahan terbesar yang guru dan orang tua tidak sadari dalam perkembangan anak agar menjadi pembelajar yang baik adalah membatasi pembelajaran di dalam kelas. Ruang kelas adalah sumber utama pengajaran, pertumbuhan intelektual, sosial dan akademik. Hal ini tentu saja menjadi perhatian para orang dewasa mengapa mereka membatasi anak. Faktanya, diluar ruang kelas dapat meningkatkan keinginan dan kemampuan anak untuk belajar. 

Nah, berikut ini adalah tips dan strategi yang dilansir dari educationcorner.com dan terbukti dapat memotivasi anak untuk belajar. Jika kamu menerapkannya kepada anak dengan kreatif dan benar, maka mereka akan menemukan kegembiraan belajar secara nyata. 

2 dari 6 halaman

Mengembangkan Waktu Literasi

Ilustrasi Anak Literasi//copyright pexels/olia danilevich

Kunci kesuksesan adalah membaca. Anak yang dilatih untuk mengembangkan kecintaan membaca akan mendapatkan lebih banyak ilmu. Hal itu sama dengan belajar. Biasanya, anak yang kesulitan membaca akan lebih sulit belajar. Membaca akan mengembangkan kosa kata dan membantu otak memproses konsep dan komunikasi secara formal juga mengalami peningkatan kemampuan belajar di semua mata pelajaran.

Bantu anak mengembangkan keterampilan dan kecintaan membaca dengan mengisi dunianya dengan membaca. Secara rutin bantu membacakan untuk anak. Mintalah anak membaca dengan suara keras. Ciptakan waktu literasi keluarga di mana setiap orang fokus membaca selama 20 menit sehari atau sesuai dengan waktu yang mereka inginkan. Jangan sampai dibuat frustasi dan harus fleksibel. Bacaan yang dibaca bisa berupa koran, majalah anak, novel, buku cerita, dan lain-lain. Buktikan pada anak bahwa bacaan adalah hal yang penting dan buat jadi menyenangkan.

3 dari 6 halaman

Kombinasikan Belajar dengan Topik yang Digemari

Ilustrasi Hobi Anak//copyright pexels/ChurchArt Online

Ketika seorang anak merasa dikendalikan oleh pendidikan, seringkali anak akan menarik diri dari pembelajaran. Anak harus memiliki kendali atas pengalaman belajar mereka sendiri. Berikan anak kemampuan untuk memberikan masukan langsung ke dalam pilihan pembelajaran. Cara yang baik untuk melakukan hal ini adalah dengan memberikan pilihan. Izinkan mereka untuk mencari dan utamakan topik yang mereka mau. Direkomendasikan agar anak memilih kegiatan ekstrakurikuler sendiri. Semakin banyak kontrol dan masukan yang dapat diberikan kepada anak, sehubungan dengan lingkungan belajar, aktivitas, dan gaya belajarnya, anak akan semakin terlibat dan termotivasi untuk belajar.

4 dari 6 halaman

Mengakui dan Rayakan Pencapaian

Ilustrasi Anak Bermain Sepeda//copyright pexels/Lgh_9

Tidak peduli seberapa kecil pencapaiannya, penting untuk mengenali dan merayakan pencapaian anak. Hal ini sangat penting untuk menguatkan pikiran positif agar tetap termotivasi untuk belajar dan menantang diri untuk berbuat lebih baik.

5 dari 6 halaman

Fokus pada Kelebihan

Ilustrasi Anak Belajar//copyright pexels/Julia M Cameron

Fokus pada kekuatan anak sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan emosional dan akademis yang sehat. Berfokus pada kelebihan anak adalah bentuk penguatan positif yang akan memotivasi untuk terus belajar. Sebaliknya, berfokus pada kelemahan anak hanya akan menyebabkan keputusasaan, kesusahan, dan kurangnya keinginan untuk belajar. 

6 dari 6 halaman

Setiap Hari adalah Hari Pembelajaran

Ilustrasi Belajar Sambil Bermain//copyright pexels/Oleksandr P

Mengubah setiap hari menjadi hari pembelajaran mungkin berlebihan, namun sebenarnya tidak demikian, jika kamu melakukannya dengan cara yang benar dan tidak disadari, maka kapan pun belajar adalah hal yang memungkinkan. Anak perlu disuguhi hal baru dalam menjelajahi dunia di sekitarnya, mengajukan pertanyaan, dan menjalin hubungan. Bantu anak mengkategorikan, mengklasifikasikan dan berpikir kritis terhadap apa yang dilihat dan alami. Mengubah setiap hari menjadi hari belajar akan membantu anak mengembangkan motivasi internal untuk belajar di kelas, di rumah, atau di manapun anak berada.

Nah itu dia beberapa tips dan strategi yang bisa kamu kembangkan dan latih kepada anak agar tanpa mereka sadari mereka akan gemar belajar dengan sendirinya. Buat anak mengerti akan pentingnya pendidikan yang membantu dalam segala hal. 

Penulis : Yosefin Natalie