Fimela.com, Jakarta Terkadang kita tidak sadar sedang menetapkan harapan secara berlebihan terhadap diri sendiri sehingga mudah kecewa dan tidak bahagia ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Bukan berarti kita bisa menjalani hidup dengan seenaknya dan mengalir saja tanpa tujuan, tapi kita hanya perlu belajar menetapkan ekspetaksi yang realistis. Caranya adalah menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
Lalu bagaimana caranya agar tidak perlu bertahan dengan kekecewaan sehingga bisa merasa ikhlas dan bahagia menjalani kehidupan? Ini beberapa hal yang bisa dibangun mulai saat ini.
What's On Fimela
powered by
1. Tidak berlarut-larut memikirkan masa lalu
Ketika hati masih menyimpan perasaan negatif seperti marah, tidak terima, tidak ikhlas, protes, atau belum mampu legowo menerima kenyataan, maka akan sulit menetapkan ekspektasi yang realistis karena kamu masih terikat oleh harapanmu yang tidak tercapai. Kekecewaan akan tetap berada di hati jika masih tenggelam dengan emosi masa lalu. Jika sudah bisa mengakui apa yang terjadi, melepaskan bebannya, dan mengatasi kesulitanya, saat itulah kamu bisa belajar untuk tak mengulangi hal yang sama dan belajar menurunkan ekspektasi yang ketinggian.
2. Melatih pikiran realistis
Agar tak perlu kecewa dan bersedih hati, hal yang harus dikuasai adalah belajar berpikir realistis dan bicara secara positif terhadap diri sendiri. Pikiranmu bisa membuatmu merasa lebih baik atau justru lebih buruk. Jadi jika kamu merendahkan diri sendiri, maka rasa rendah diri juga yang akan kamu dapatkan. Tapi jika kamu mampu menghibur, menenangkan, menyemangati dan memuji diri sendiri atas proses hidup yang dijalani, maka kamu pun akan merasa lebih ringan, puas dan bahagia menjalani hari. Jadi bersikaplah realistis dan positif.
3. Beri waktu untuk diri sendiri
Tak perlu buru-buru karena kamu punya timeline hidupmu sendiri. Apa yang kamu kejar memang butuh usaha maksimal, tapi bukan berarti bisa menuntut diri sendiri secara berlebihan. Beri waktu untuk diri sendiri melakukan segalanya, menjalani proses bahkan belajar kesalahan. Tetapkan tujuan dan tenggat waktu menyelesaikan sesuatu, kamu bisa belajar disiplin memenuhi janjimu sendiri, tapi jika memang ada hal-hal yang terjadi di luar kendali, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.
4. Fokus pada apa yang sudah dicapai
Jangan fokus pada pencapaian orang lain, fokus pada pencapaianmu sendiri. Tak perlu fokus pada hal-hal yang belum kamu capai karena itu akan menciptakan frustasi. Kamu dapat memikirkan tentang apa yang telah kamu capai, dan mengapa perlu berbangga diri dengan semua itu. Banyak bersyukur dan tidak banyak menuntut. Jika memang situasi dan kondisimu tidak di level yang sama dengan orang lain, perlu diingat bahwa Tuhan memang menciptakan manusia dengan cara yang berbeda. Tak ada yang salah dengan hal itu.
5. Mengapresiasi apa yang sudah dimiliki
Bagaimana prosesmu mendapatkan apa yang kamu miliki dan nikmati selama ini perlu diapresiasi. Bagaimana kamu menjalani pekerjaan hingga lelah sepanjang hari, mengumpulkan uang hingga bisa membeli barang yang kamu inginkan serta segala kemudahan yang kamu dapat tanpa kamu sadari selama ini. Hargai apa yang sudah kamu jalani dan fokus pada apa yang bisa kamu nikmati saat ini. Bisa jadi banyak orang di luar sana yang ingin memiliki kehidupanmu saat ini.
6. Bangun rasa percaya diri
Tidak lengkap rasanya bebas dari rasa kecewa dan bersedih hati tanpa memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri yang tinggi. Punya rasa percaya diri akan membantumu berpikiran baik dan positif kepada diri sendiri sehingga kamu akan lebih realistis dalam menetapkan harapan pada diri sendiri, dan lebih mudah move on ketika harapan tak sesuai kenyataan. Kamu bisa lebih fokus pada apa yang membuatmu bahagia, bukan apa yang orang lain ingin lihat darimu.
Itu dia sekian cara tidak perlu bertahan dengan kekecewaan sehingga bisa merasa ikhlas dan bahagia menjalani kehidupan.
#Unlocking The Limitless