Fimela.com, Jakarta Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi stres yang terlalu berat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Terlebih jika hal ini terjadi pada ana-anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa stres juga bisa terjadi pada anak. Dan ini bisa disebabkan oleh banyak hal di sekitarnya.
Mengidentifikasi tanda-tanda sikap anak yang menunjukkan stres berat, adalah langkah pertama dalam membantu mereka mengatasi masalah tersebut. Sama seperti orang dewasa, ketika anak dilanda stres, ada sikap yang cenderung berubah darinya. Sikap ini bisa menjadi tanda kuat ia mengalami stres yang tak biasa. Adapun sikap sebagai tanda stres tersebut antaranya sebagai berikut.
Perubahan Perilaku
Anak yang stres berat mungkin menunjukkan perubahan tiba-tiba dalam perilaku mereka. Bisa jadi mereka akan cenderung lebih pendiam atau kelewat cerewet dari biasanya. Perubahan drastis dalam perilaku, seperti menjadi agresif atau menarik diri, juga bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami stres yang signifikan.
Perubahan dalam Pola Tidur dan Makan
Stres bisa memengaruhi pola tidur dan makan anak. Anak yang stres berat rentan mengalami kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau mengalami mimpi buruk. Mereka juga mungkin kehilangan nafsu makan atau justru makan secara berlebihan sebagai mekanisme koping.
Perubahan dalam Prestasi Akademik
Stres berat akan memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar di sekolah. Anak yang sebelumnya cemerlang dalam prestasi akademik mereka mungkin mulai menunjukkan penurunan kinerja di sekolah, bahkan menjadi enggan pergi ke sekolah. Perubahan dalam hal prestasi akademik ini bisa tampak sangat jelas.
Menunjukkan Tanda-tanda Kecemasan
Kecemasan juga menunjukkan sebagai tanda risiko stres atau depresi. Anak dengan stres berat, cenderung menjadi gelisah, mudah marah, atau sulit untuk bersikap tenang. Mereka juga sering mengalami gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala tanpa alasan yang jelas.
Menarik Diri dari Aktivitas Sosial
Stres berat bisa membuat anak merasa terisolasi atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Mereka mungkin mulai menarik diri dari teman-teman mereka atau menghindari aktivitas sosial yang biasanya mereka nikmati. Ia bahkan tak lagi minat untuk berhubungan dengan sahabat yang selama ini sangat dekat dengannya.
Kesulitan Mengelola Emosi
Anak yang stres berat juga ditandai dengan sikapnya yang kesulitan mengelola emosinya dengan baik. Mereka mungkin lebih mudah menangis, marah, atau frustasi daripada biasanya. Dan ini tanpa alasan jelas. Mereka juga memiliki reaksi yang berlebihan terhadap situasi yang seharusnya tidak menjadi masalah sama sekali.
Mengalami Gangguan Fisik yang Tidak Biasa
Stres berat akan menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau masalah pencernaan. Anak mungkin mengeluh tentang rasa sakit yang tidak biasa atau sering merasa tidak nyaman secara fisik. Ketika diperiksakan ke dokter atau ahlinya, tidak ada indikasi masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan rasa sakit tersebut.
Jika Mom melihat tanda-tanda ini pada buah hati, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka mengatasi stres. Memberikan dukungan emosional, menciptakan lingkungan yang stabil dan mendukung, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan, adalah langkah-langkah yang cukup membantu anak mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Semoga informasi ini bermanfaat.