Prioritaskan Keluarga atau Pekerjaan? Tantangan bagi Seorang Ibu Bekerja

Karina Alya diperbarui 13 Mei 2024, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang pembisnis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan alokasi waktu yang besar untuk mengontrol alur bisnis agar semuanya berjalan dengan stabil. Permasalahan yang muncul di dunia bisnis juga bukan sesuatu yang ringan, kerap kali muncul permasalahan yang besar dan membutuhkan perhatian khusus agar dapat ditangani dengan baik. 

Tidak hanya pembisnis, menjadi seorang ibu juga merupakan pekerjaan yang mudah. Sering dipandang sebelah mata hanya karena berada di dalam rumah setiap hari, tanggung jawab seorang ibu sangatlah besar, lebih dari apa yang dibayangkan. Pekerjaan domestik juga mengasuh anak merupakan tugas yang berat, menguras banyak waktu, dan juga menguras banyak tenaga.

Menjadi keduanya, seorang pembisnis juga seorang ibu adalah satu kondisi yang tidak mudah. Ibu yang bekerja memiliki tantangan yang luar biasa besar, baik di lingkup keluarga maupun di lingkup pekerjaan. Ia dapat fokus bekerja pada saat jam kerja dan ia dapat fokus mengurus urusan rumah tangga saat sudah bukan jam bekerja.  Waktu dan tenaga dari ibu yang bekerja adalah sesuatu yang harus diacungi jempol.

2 dari 3 halaman

Tantangan Ibu Bekerja

Jumlah daycare yang masih kurang menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu bekerja. (Foto: Pexels/Naomi Shi)

Dilansir dari sunshinepreschools.com, berikut adalah tantangan yang umum dihadapi oleh seorang ibu bekerja.

Menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga

Tantangan yang paling umum dihadapi oleh para ibu bekerja adalah sulitnya untuk menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan dan untuk keluarga. Hal tersebut menjadi semakin rumit ketika jam kerja sang ibu tidak teratur atau usia sang anak yang masih terlalu kecil sehingga belum terbentuk kebiasaan sehari-hari yang teratur.

Bergelut dengan rasa bersalah

Dalam banyak kesempatan, para ibu bekerja merasa bersalah karena tidak berada di sisi sang anak setiap waktu. Dirinya yang harus bekerja, berada di kantor, atau di luar rumah menjadikan dirinya tidak berada mendampingi sang anak setiap harinya. Rasa bersalah  seperti ini kerap kali dirasakan oleh ibu bekerja.

Kesulitan mencari daycare/childcare

Mencari fasilitas untuk mendampingi anak selama ibu bekerja merupakan hal yang cukup rumit karena tempat yang akan sang anak tempati untuk sementara waktu haruslah tempat yang aman dan menyenangkan. Masih banyak wilayah yang belum memiliki daycare atau childcare yang mumpuni, sehingga menyebabkan kesulitan bagi para ibu bekerja.

Menghadapi diskriminasi di pekerjaan

Tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada pihak-pihak yang memandang rendah ibu bekerja. Perlakuan diskriminatif atau bias mungkin dapat terjadi bagi para ibu bekerja. 

Kesulitan dalam pengambilan keputusan

Saat memiliki anak, tanggung jawab menjadi bertambah. Dengan bertambahnya tanggung jawab, maka pengambilan keputusan juga harus disertai dengan pertimbangan yang sangat matang karena fleksibilitas berkurang. Pengambilan keputusan harus memikirkan berbagai aspek, seperti memikirkan kondisi sang anak ketika keputusan X diambil atau bagaimana kondisi rumah saat keputusan Y diambil.

Prioritas: anak atau pekerjaan?

Saat anak sakit atau memerlukan pendampingan sementara sang ibu bekerja, tentu itu adalah sebuah dilema. Siapa yang menjadi prioritas? Apakah sang anak atau pekerjaan? Sisi ibu dari seorang ibu bekerja bertanggung jawab atas sang anak, tetapi di saat yang bersamaan pula sisi pekerja dari ibu bekerja bertanggung jawab atas pekerjaannya. 

Tantangan emosional

Melakukan pekerjaan atau bisnis sambil mengurus anak dan rumah tangga merupakan hal yang melelahkan. Banyak sekali ibu bekerja yang lelah secara emosional karena harus menghadapi banyak tantangan dari berbagai aspek yang berbeda, dari pekerjaan hingga urusan di rumah. Saat bekerja pun banyak ibu bekerja yang merasa kesulitan untuk fokus karena memikirkan kondisi sang anak di rumah.

3 dari 3 halaman

Tips sukses bagi para ibu bekerja

Jangan lupa untuk memperhatikan kebutuhan diri sendiri. (Foto: Pexels/Madison Inouye)

Dilansir dari bestselfmedia.com, berikut adalah tips untuk menjadi ibu bekerja yang sukses 

Melihat kebaikan di setiap sisi

Tidak perlu mendengarkan pendapat buruk yang datang dari berbagai sisi tentang sosok ibu bekerja. Pendapat-pendapat seperti itu hanya menghambat fleksibilitas dan kreativitas. Dibandingkan mendengarkan hal-hal negatif, Sahabat Fimela dapat mencoba untuk melihat sisi positif yang ada dari keadaan yang sedang terjadi. Ubahlah hal-hal yang terlihat buruk menjadi sesuatu yang baik dan patut disyukuri. Dengan melihat sisi positif dari berbagai kegiatan, Sahabat Fimela dapat membuka pintu-pintu kesempatan baru dari perspektif yang segar.

Jadilah inspirasi bagi diri sendiri

Pilihan untuk menjadi seorang ibu bekerja bisa menjadi sebuah hal positif juga negatif, tergantung bagaimana kita melihatnya. Cobalah untuk melihat hal-hal yang baik yang menguntungkan selama menjadi sosok ibu yang bekerja. Dengan menyadari tantangan-tantangan yang dihadapi, Sahabat Fimela dapat mengubah hal-hal yang tidak menguntungkan menjadi sumber kekuatan.

Jangan ragu untuk meminta bantuan 

Tidak dapat dibantah kalau terkadang seorang ibu bekerja kesusahan untuk mengerjakan hal pekerjaan dan hal rumah tangga. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan kepada orang lain. Meminta bantuan tidak sama dengan lemah, jadi jangan pernah merasa malu, ya! 

Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari

Sudahi pandangan bahwa anak adalah makhluk yang lemah. Sahabat Fimela harus mulai melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari agar mereka merasa menjadi bagian dari keluarga. Tugaskan pekerjaan-pekerjaan mudah, misalnya seperti membersihkan mainan yang berserakan di rumah. Dengan memberikan tanggung jawab, anak-anak merasa dirinya penting dan berkontribusi di dalam keluarga. Selain itu, pekerjaan ibu juga akan terbantu berkat  bantuan sang anak.

Perhatikan diri sendiri

Fokus seorang ibu bekerja biasanya tidak jauh dari pekerjaannya atau keluarganya. Namun, satu hal yang sering luput dari perhatiannya adalah dirinya sendiri. Sesibuk apapun pekerjaannya, jangan lupa untuk perhatikan kebutuhan diri sendiri. Bahkan jika hanya sekadar membeli makanan favorit dapat menjadi perhatian juga hadiah bagi diri yang sudah bekerja keras selama ini.

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless