Bahaya dan Gejala Keracunan dari Mengonsumsi Ikan Buntal yang Bisa Menyebabkan Kematian

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 07 Mar 2024, 11:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Ikan sering digolongkan ke dalam makanan yang menyehatkan. Kandungan lemak pada ikan dianggap sebagai bahan makanan yang sehat dan baik untuk tubuh. Namun, ternyata tidak semua ikan aman dikonsumsi. Ada beberapa jenis ikan yang berbahaya dan bahkan mengandung racun yang mematikan jika dikonsumsi manusia, salah satunya ikan buntal.

Melansir dari Merdeka.com (7/3), baru-baru ini seorang ibu dan dua anak tewas usai mengonsumsi telur ikan buntal. Pagi hari sebelum pergi ke sungai, ketiganya hanya mengonsumsi telur ikan buntal yang telah digoreng sejak semalam. Sesaat setelah mengonsumsinya, ketiganya merasakan keluhan seperti lemas dan kerongkongannya terasa sakit. Para tetangga yang melihat kondisi korban dalam keadaan lemas, langsung membawa mereka ke RSUD Saparua. Meski telah mendapatkan pertolongan dari pihak rumah sakit, namun nyawa ketiga korban tidak dapat terselamatkan.

Perlu diketahui bahwa dalam tubuh ikan buntal mengandung tetrodotoxin, yakni sejenis racun yang paling mematikan. Di Indonesia, ikan ini jarang sekali dikonsumsi, namun jenis ikan ini kerap disajikan di beberapa negara di benua Asia, salah satunya Jepang. Ikan buntal kerap diolah menjadi hidangan lezat seperti sup, sushi dan sashimi.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Tak Diolah Dengan Benar, Mengonsumsi Ikan Buntal dapat Menyebabkan Kematian

Ilustrasi seekor ikan buntal di talenan di sebuah restoran Jepang di Tokyo. (AFP/Yoshikazu Tsuno)

Melansir dari halodoc.com (7/3), ikan buntal mengandung racun sehingga harus diolah dengan benar. Seorang koki harus benar-benar terlatih untuk memotong daging ikan buntal. Pasalnya ada beberapa bagian yang dibuang karena mengandung racun. 

Dilansir dari laman Center for Disease Control and Prevention, hati, gonad, usus, dan kulit dari ikan buntal yang mengandung tetrodotoxin dan neurotoxin. Jika bagian ini tidak dibuang atau diolah benar, orang yang mengonsumsinya bisa keracunan dan mempunyai risiko kematian sebesar 60 persen. 

Perlu diketahui juga bahwa tetrodotoxin termasuk ke dalam jenis racun yang paling mematikan di dunia. Sebenarnya bukan hanya ikan buntal saja, tetrodotoxin juga ditemukan pada kodok dan ikan mola-mola.

3 dari 4 halaman

Gejala Keracunan Ikan Buntal

Ilustrasi Pusing/https://www.shutterstock.com/CGN089

Melansir dari alodokter.com (7/3), saat seseorang mengalami keracunan ikan buntal, ada 4 tahapan gejala yang bisa dialaminya, yaitu:

Tahap 1

Gejala keracunan ikan buntal tahap 1 adalah area di sekitar mulut terasa kebas atau mati rasa. Gejala ini dapat disertai dengan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare. Gejala ini biasanya muncul 10–45 menit setelah mengonsumsi ikan buntal.

Tahap 2

Gejala keracunan ikan buntal selanjutnya adalah mati rasa di bagian wajah, tidak jelas saat berbicara atau cadel, kehilangan keseimbangan, dan tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak.

4 dari 4 halaman

Tahap 3

Ilustrasi peremuan sakit/copyrightshutterstock/wutzkohphoto

Pada tahap ini, keracunan ikan buntal akan membuat tubuh menjadi lumpuh atau tidak bisa digerakkan sama sekali, tidak bisa bicara, gagal napas, dan pupil mata membesar.

Tahap 4

Tahap terakhir dari gejala keracunan ikan buntal adalah gagal napas parah, kadar oksigen di dalam tubuh berkurang , jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (bradikardia), penurunan tekanan darah (hipotensi), gangguan irama jantung, dan penurunan kesadaran.

Gejala keracunan ikan buntal bisa muncul dalam hitungan 20 menit hingga 3 jam setelah racun ikan buntal masuk ke dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, gejala keracunan bahkan baru muncul setelah 20 jam mengonsumsi ikan buntal.

Jika tidak mendapatkan penanganan secepatnya, orang yang mengalami keracunan makanan akibat tetrodotoksin bisa mengalami kematian dalam jangka waktu sekitar 4–6 jam setelah mengonsumsi ikan buntal.