Catat, 5 Tips Efektif untuk Mencukupi Nutrisi Anak Saat Berpuasa

Naela Marcelina diperbarui 26 Mar 2024, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama satu bulan penuh, umat Islam menjalankan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Kegiatan berpuasa sendiri adalah menahan lapar dan haus hingga adzan magrib berkumandang. Tidak hanya itu, selama berpuasa manusia wajib untuk menahan hawa nafsunya. 

Berpuasa merupakan praktek agama yang membutuhkan kedisiplinan dan pembiasaan, karenanya penting bagi anak-anak untuk mempelajari kegiatan ini sejak dini. Banyak orang tua membantu anak-anak mereka berlatih berpuasa mulai dari puasa setengah hari hingga penuh, sebagai bagian dari pembelajaran agama. 

Selama bulan Ramadan, aspek nutrisi dalam makanan menjadi perhatian utama bagi kesehatan anak-anak yang sedang berpuasa. Ikuti 5 tips berikut agar nutrisi anak tercukupi selama bulan Ramadan yang dilansir dari parenting.firstcry.com dan en.kapanlagi.com

2 dari 6 halaman

1. Hidangkan menu sahur yang begizi

Buatlah menu sahur yang lezat dan kaya gizi untuk membantu anak siap berpuasa seharian. (Foto:Freepik/Freepik)

Sahur memiliki peran penting dalam menjalani puasa, karena merupakan kesempatan terakhir sebelum berpuasa untuk mengonsumsi makanan dan minuman. Oleh karena itu, menyajikan sahur yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak sepanjang hari berpuasa.Makanan yang disajikan sebaiknya mengandung kombinasi nutrisi seperti karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Contoh makanan yang bisa disajikan untuk sahur: 

  • Sajian karbohidrat: Roti gandum, nasi merah, atau oatmeal adalah pilihan karbohidrat yang baik untuk memberikan energi yang tahan lama kepada anak Anda selama berpuasa.
  • Protein: Telur rebus, daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit atau ikan, serta produk susu seperti yogurt atau keju bisa menjadi sumber protein yang baik untuk memperkuat otot dan menjaga kenyang anak.
  • Serat: Buah-buahan segar seperti apel, pir, atau stroberi, serta sayuran seperti wortel atau timun dapat memberikan serat yang dibutuhkan tubuh anak untuk menjaga pencernaan tetap sehat selama berpuasa.
3 dari 6 halaman

2. Cukupi kebutuhan hidrasi anak

Perhatikan jumlah asupan hidrasi untuk tetap membuat anak kuat puasa seharian. (Foto: Freepik/stockking)

Menjalani hari yang cukup berat dan panas akan membuat rasa haus semakin meningkat. Apalagi jika anak melakukan aktivitas diluar ruangan yang cukup menguras energi. Sebagai orangtua, perhatikan asupan hidrasi anak terutama saat sahur. Ajarkan anak untuk minum air putih secara perlahan sebagai tips untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, orangtua juga bisa menghidangkan buah kaya air sebagai berikut: 

  • Semangka 
  • Melon 
  • Anggur 
4 dari 6 halaman

3. Pilih menu berbuka yang tepat

Siapkan hidangan berbuka yang disukai anak, tapi mengandung banyak nutrisi. (Foto: Freepik/our-team)

Saat berbuka puasa, sang anak akan mencoba melahap makanan yang diinginkan selama menahan lapar dan haus. Ajarkan anak untuk mengikuti sunah Nabi, yakni makan 3 butir kurma yang diikuti segelas air saat berbuka. Setelah itu, konsumsi salad dan buah-buahan saat berbuka untuk mengimbangi kekurangan hidrasi yang terjadi selama puasa. Selain menyegarkan, makanan tersebut juga kaya akan nutrisi penting yang diperlukan tubuh, seperti serat, vitamin, dan mineral. Berikut beberapa contoh makanan untuk berbuka puasa:

  • Salad: Sajikan salad segar yang terdiri dari campuran sayuran hijau seperti selada, tomat, mentimun, dan wortel. Salad ini tidak hanya menyegarkan tetapi juga mengandung serat yang membantu menjaga pencernaan dan nutrisi penting lainnya.
  • Buah-buahan: Sediakan berbagai macam buah segar seperti semangka, melon, anggur, atau potongan buah-buahan lainnya. Buah-buahan mengandung banyak air dan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral yang dapat mengembalikan energi dan kelembapan tubuh setelah berpuasa.
  • Sup: Sup ringan seperti sup sayuran atau sup kacang hijau juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk berbuka puasa. Sup ini tidak hanya menyediakan cairan tambahan tetapi juga memberikan nutrisi yang bergizi dan mengenyangkan.
5 dari 6 halaman

4. Siapkan susu

Sediakan susu untuk menjaga nutrisi anak dan membantunya menjalani ibadah puasa. (Foto: Freepik/mdjaff)

Susu merupakan sumber protein yang baik dan mengandung banyak nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan zinc. Mengonsumsi susu saat sahur dan berbuka puasa, anak-anak akan mendapatkan tambahan nutrisi yang penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka. 

Kalsium dalam susu sangat bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi anak-anak, yang penting untuk pertumbuhan mereka. Sementara itu, zat besi dalam susu membantu dalam mencegah dan mengobati anemia, yang dapat terjadi akibat kekurangan zat besi selama berpuasa. Zinc juga memiliki peran penting dalam menjaga daya tahan tubuh anak-anak, sehingga mereka tetap bugar dan aktif selama menjalankan ibadah puasa.

6 dari 6 halaman

5. Hindari makanan berikut ini

Hindari beberapa jenis makanan yang bisa mempengaruhi kelancara berpuasa. (Foto: Freepik/Freepik)

Ada jenis makanan yang bisa meningkatkan rasa haus pada anak dan menguras energinya. Selain itu, perubahan mendadak dalam pola makan juga dapat mengganggu sistem pencernaannya. Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari selama bulan puasa Ramadan untuk menjaga kesehatan anak:

1. Hindari makanan asin, gorengan, dan berlemak

Jenis makanan ini cenderung membuat anak lebih haus dari biasanya dan dapat menguras energi mereka. Hindari makanan seperti keripik, gorengan, dan makanan berlemak yang dapat meningkatkan rasa haus anak.

2. Hindari makan berlebihan saat berbuka puasa

Mengonsumsi makanan berlebihan sekaligus saat berbuka puasa tidak disarankan, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan sistem pencernaan anak. Sebaiknya, bagilah makanan menjadi dua kali makan untuk meringankan beban pencernaan mereka.

3. Jangan mengomsumsi makanan manis langsung saat berbuka

Makanan manis setelah berpuasa dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah dan membuat anak menginginkan lebih banyak makanan manis. Disarankan untuk menunggu 2 hingga 3 jam setelah berbuka puasa sebelum memberikan permen atau makanan manis lainnya kepada anak.

 

Penulis: Naela Marcelina 

 

#Unlocking The Limitless