Kenali Gejala Awal Buta Warna pada Anak

Fimela Reporter diperbarui 15 Sep 2024, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dilansir dari Colour Blind Awareness, buta warna diderita oleh 1 dari 12 pria dan 1 dari 200 wanita. Diperkirakan terdapat sekitar 300 juta orang di seluruh dunia yang mengalami kondisi buta warna. 

Dampak dari kondisi buta warna pada manusia merupakan penglihatan terhadap warna yang ringan, sedang, atau berat. Sekitar 40% siswa buta warna tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kondisi buta warna. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang tua atau lansia saja, tetapi anak-anak juga berpotensi untuk mengalami kondisi buta warna. Keseharian anak-anak dapat terganggu dengan kondisi buta warna. Maka dari itu, akan sangat membantu jika orangtua paham dengan kondisi buta warna yang dialami sang anak.

2 dari 3 halaman

Gejala awal buta warna pada anak

Gejala paling terlihat adalah ketika sang anak tidak dapat mengidentifikasi warna yagn beragam. (Foto: Pexels/Alexander Grey)

Dilansir dari Colour Blind Awareness, gejala utama dari buta warna pada anak adalah ketika mereka kesulitan untuk membedakan warna dan kerap membuat kekeliruan dalam melabeli warna tertentu. Terdapat berbagai gejala lainnya yang dapat menjadi tanda bahwa sang anak memiliki kondisi buta warna. Ketika anak mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi warna merah dengan hijau saat mewarnai. Selain itu, gejala lainnya dapat dilihat ketika anak-anak mengalami kesulitan mengidentifikasi warna di ruangan yang cenderung gelap karena pengidentifikasian warna jauh lebih mudah dilakukan di ruangan yang terang.

Untuk memeriksa secara sederhana apakah anak Sahabat Fimela memiliki kondisi buta warna, Sahabat Fimela dapat memberikan satu lembar kertas putih polos beserta satu set pensil warna berbagai warna. Goreskan warna-warna ke atas kertas secara acak agar sang anak tidak menghafal urutannya, lalu minta sang anak untuk mengidentifikasi seluruh warna yang ada di atas kertas tersebut. Namun, ini hanyalah pemeriksaan sederhana yang tidak formal. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, periksakanlah sang anak ke dokter mata.

3 dari 3 halaman

Membantu keseharian anak dengan kondisi buta warna

Pihak sekolah harus menyediakan bantuan lebih untuk anak buta warna. (Foto: Pexels/Pixabay)

Saat ada di sekolah, anak-anak dengan kondisi buta warna membutuhkan bantuan lebih dari pihak sekolah. Saat mendapatkan diagnosis bahwa sang anak buta warna, pastikan sekolah diberitahukan terkait berita tersebut agar pihak sekolah paham dengan kondisi sang anak dan dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan kondisinya.

Saat berada di rumah, orangtua harus memberikan dukungan mental agar sang anak tidak merasa berbeda dari teman-temannya yang lain. Orangtua harus memberikan pemahaman bahwa menjadi seseoarng dengan kondisi buta warna bukanlah sebuah hal yang memalukan dan tidak mengharuskan dirinya untuk tidak bergabung dengan teman-temannya yang lain. Buatlah suasana yang menyenangkan selama masa pembelajaran sang anak dengan pengetahuan seputar buta warna yang dialaminya.

 

Penulis: Karina Alya.

#Unlocking The Limitless