Fimela.com, Jakarta Peran orangtua bagi anak tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan masing-masing dari mereka. Namun, orangtua juga harus membantu dan memperhatikan bagaimana anak-anak menjalin hubungan baik dengan saudara sekandungnya. Seringkali, kakak adik kandung bertengkar karena hal-hal yang sederhana, seperti berebut mainan yang sama.
Hubungan kakak dan adik merupakan hubungan yang harus dipupuk sejak dini. Anak-anak perlu diajarkan pentingnya berbagi dan saling memahami. Orangtua memiliki peran yang besar dalam penanaman pemahaman seperti ini kepada anak-anak.
Dilansir dari raisingchildren.net.au, pertengkaran kakak adik kandung disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat yang tidak kunjung usai. Dalam kasus ini, peran orangtua dibutuhkan untuk membantu anak-anak menyelesaikan konflik atau bahkan mencegah agar konflik tersebut tidak terjadi. Berikut adalah 6 tips bagaimana menjaga kekondusifan hubungan kakak adik!
Beri contoh bagaimana cara berdamai
Orangtua adalah contoh bagi anak-anaknya. Dengan menunjukkan bagaimana menjalin hubungan yang baik dapat memengaruhi anak untuk berlaku yang sama. Jika Sahabat FIMELA ingin anak-anak bersikap hormat, Sahabat FIMELA juga perlu untuk mencontohkan bagaimana caranya menghormati orang lain. Apabila terjadi perbedaan pendapat atau pandangan, pastikan Sahabat FIMELA tetap menyelesaikannya dengan kepala dingin agar anak-anak dapat melihat bagaimana sikap yang harus mereka ambil ketika mengalami kejadian yang serupa.
Beri afirmasi positif
Afirmasi positif akan membuat anak-anak menjadi merasa dihargai. Jika anak berperilaku baik atau melakukan sesuatu yang terpuji, berikan apresiasi berupa kata-kata yang menghargai kerja kerasnya. Dengan demikian, anak-anak akan merasa bahwa perilaku yang baik akan membuat mereka mendapatkan balasan yang baik juga.
Buat aturan keluarga yang jelas
Untuk menghindari sikap saling mengambil bagian satu sama lain, buatlah aturan yang mengatur apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dengan aturan ini, anak-anak akan mudah untuk diingatkan bagaimana cara bersikap kepada satu sama lain. Dalam penyusunan aturan yang akan ditetapkan dalam keluarga, pastikan untuk mengikutsertakan sang anak agar ia paham apa alasan dibalik peraturan-peraturan yang dibuat. Gunakan kata-kata yang positif dalam penyusunan aturannya. Apabila ada yang melanggar, jangan langsung memberikan hukuman, tetapi bisa dimulai dengan memberikan peringatan ringan yang juga diselipi kata-kata positif agar sang anak tidak merasa disalahkan berlebihan.
Buat jadwal yang mengatur seluruh anggota keluarga
Jika memiliki jadwal yang jelas, masalah antara kakak dan adik kemungkinan besar dapat dicegah. Jadwal sederhana seperti siapa yang berhak menggunakan televisi pada hari atau jam tertentu agar tidak saling berebut. Sahabat FIMELA juga dapat membuat jadwal untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, seperti waktu untuk bermain games atau waktu untuk membersihkan kamar.
Latih anak untuk memecahkan masalah
Seberapa besarnya usaha untuk menghindari perselisihan, tidak akan menjamin hubungan kakak-adik yang 100% damai. Untuk itu, para orangtua harus mengajarkan bagaimana caranya untuk bersikap saat menghadapi perselisihan. Biarkan anak-anak bergaul dengan anak-anak yang lain agar mereka dapat mengetahui karakter dari banyak orang selain orangtua atau saudaranya sendiri. Selain itu, ajarkan juga sang anak untuk mengatasi rasa marah atau kecewa ke dalam sesuatu yang positif. Dengan mengajarkan hal-hal seperti itu, anak akan menghadapi perbedaan dengan bijak.
Kurangi celah untuk berselisih
Para orangtua juga dapat mengusahakan untuk mengurangi celah anak-anak untuk bertengkar. Salah satu langkahnya adalah menyediakan mainan yang adil bagi masing-masing anak. Orangtua juga dapat memberikan satu hal yang istimewa bagi si anak yang dapat ia miliki seorang diri karena anak-anak juga membutuhkan barang pribadinya. Dengan situasi yang adil, perselisihan yang mungkin terjadi bisa dikurangi.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless