Fimela.com, Jakarta Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di manapun ia berada. Bulan ini juga sebagai salah satu bulan terbaik yang bisa meningkatkan kesehatan fisik pun psikis. Di bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Bagi beberapa orang, bulan ini bisa menjadi bulan untuk menyukseskan program diet dan meningkatkan kesehatan. Tapi, bagi beberapa yang lain bulan Ramadan justru memicu kenaikan berat badan secara signifikan.
Ada beberapa kebiasaan selama Ramadan yang berkontribusi besar pada penambahana berat badan. Adapun kebiasaan tersebut antaranya sebagai berikut.
What's On Fimela
powered by
Tidur Sesaat Setelah Makan
Banyak orang cenderung merasa mengantuk setelah berbuka puasa dan memilih untuk tidur sejenak. Namun, tidur langsung setelah makan bisa mengganggu pencernaan. in ini juga memperlambat metabolisme yang menyebabkan penumpukan lemak dan menambah berat badan.
Kurang Memperhatikan Nutrisi pada Makanan
Saat berbuka, seringkali makanan yang dikonsumsi cenderung tinggi kalori, lemak, dan gula. Kurangnya perhatian terhadap nutrisi yang tepat dalam makanan, memicu masuknya asupan kalori berlebih dalam tubuh dan menambah berat badan.
Kurang Gerak atau Aktivitas
Sebagian besar waktu selama bulan Ramadan dihabiskan untuk beribadah dan istirahat. Padahal, ini bisa mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya gerak atau aktivitas fisik, sangat rentan menyebabkan penurunan pembakaran kalori. Ini akan memicu penumpukan lemak dalam tubuh.
Kurang Tidur dan Bangun Kesiangan
Pola tidur yang terganggu dan kurang tidur bisa mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan pun metabolisme. Kurangnya tidur cenderung meningkatkan rasa lapar berlebihan. Akhirnya, ini mengarah pada konsumsi makanan yang berlebihan saat berbuka. Inilah yang kemudian memicu penambahan berat badan secara signifikan.
Konsumsi Makanan Berlemak dan Berkalori Tinggi
Seringkali, hidangan berbuka puasa merupakan makanan berlemak dan berkalori tinggi. Seperti gorengan, makanan manis, dan makanan berminyak lainnya. Konsumsi makanan jenis ini secara berlebihan selama Ramadan, akan sangat mungkin menyebabkan penambahan berat badan.
Minum Minuman Bersoda dan Manis
Minuman bersoda dan manis mengandung jumlah gula yang tinggi. Konsumsi minuman ini secara berlebihan memicu peningkatan berat badan. Ini juga menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Kurangnya Hidrasi
Kurangnya asupan cairan selama bulan Ramadan bisa memicu dehidrasi dan membuat tubuh sulit membedakan antara rasa lapar dan haus. Hal ini kemudian mengakibatkan konsumsi makanan berlebih saat berbuka. Ini juga memicu kenaikan berat badan berlebih tanpa disadari sebelumnya.
Konsumsi Camilan Berlebihan saat Berbuka Hingga Sahur
Banyak orang cenderung mengonsumsi camilan berlebihan saat berbuka puasa hingga sahur. Misal konsumsi aneka kue dan makanan ringan. Camilan ini seringkali tinggi gula dan kalori,. Tentunya, ini bisa menyebabkan penambahan berat badan dan penumpukan lemak berlebih.
Kebiasaan Makan Malam yang Tidak Teratur
Banyak orang cenderung mengonsumsi makanan tengah malam setelah berbuka puasa. Hal ini tentunya bisa meningkatkan asupan kalori harian secara keseluruhan. Ini juga berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Menghindari Olahraga karena Rasa Lapar atau Kelelahan
Rasa lapar dan kelelahan saat berpuasa cenderung membuat beberapa orang menghindari olahraga atau aktivitas fisik. Padahal, kurangnya aktivitas fisik bisa mengurangi pembakaran kalori. Ini juga memperlambat metabolisme yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Selama bulan Ramadan, penting untuk memperhatikan kebiasaan makan dan gaya hidup untuk mencegah peningkatan berat badan yang tidak diinginkan. Pastikan untuk memilih makanan secara bijaksana. Pastikan juga untuk tetap memiliki gerak tubuh atau aktivitas fisik cukup demi pembakaran kalori yang lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat.