5 Perubahan Sikap yang Rentan Terjadi Pada Anak Korban Bullying

Mimi Rohmitriasih diperbarui 24 Feb 2024, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Bullying adalah masalah serius yang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang, terutama pada mereka yang masih anak-anak. Bullying bisa saja menyebabkan trauma berkepanjangan, hilangnya rasa percaya diri dan bersalah pada diri sendiri. Jadi, sangat penting bagi siapapun terutama orangtua untuk memahami apa itu bullying, bagaimana mencegah dan mengatasinya. 

Ketika anak kemungkinan menjadi korban bullying, ada beberapa tanda yang bisa tampak darinya. Salah satu cara anak menunjukkan bahwa mereka telah menjadi korban bullying adalah melalui perubahan sikap dan perilaku mereka. Inilah sekian perubahan sikap pada anak yang mungkin telah menjadi korban bullying. Simak baik-baik ya Mom.

2 dari 6 halaman

Stres

Ilustrasi anak sedih dan tidak percaya diri/copyright freepik.com

Anak yang menjadi korban bullying mungkin menunjukkan tanda-tanda stres yang meningkat, seperti gelisah, cemas, atau ketegangan. Mereka cenderung mengalami kesulitan tidur, gangguan makan, atau sakit perut yang sering. Stres yang berkelanjutan bisa memengaruhi kesehatan fisik dan emosional anak secara keseluruhan.

3 dari 6 halaman

Anak Mudah Marah atau Emosional

Ilustrasi anak marah (Foto: Pexels.com/mohamed abdelghaffar)

Perubahan dalam tingkah laku emosional juga bisa menjadi tanda bahwa seorang anak telah menjadi korban bullying. Anak mungkin menjadi mudah marah, iritabel, atau rentan terhadap ledakan emosi yang tiba-tiba. Bisa jadi mereka juga menunjukkan perubahan dalam cara mereka bereaksi terhadap situasi sehari-hari. 

4 dari 6 halaman

Anak Suka Menyendiri atau Isolasi Diri

Ilustrasi anak depresi/copyright unsplash.com/Joseph Gonzalez

Anak yang menjadi korban bullying cenderung lebih suka menyendiri atau menghindari interaksi sosial dengan teman-temannya. Mereka akan merasa tidak aman atau tidak nyaman di lingkungan sekolah, atau tempat lain di mana bullying pernah terjadi. Perubahan ini dalam perilaku sosial bisa menjadi tanda bahwa sesuatu yang mengganggu sedang terjadi, dan sangat tidak nyaman bagi anak. 

5 dari 6 halaman

Anak Lebih Tertutup dari Biasanya

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Anak yang menjadi korban bullying mungkin enggan atau tidak mau berbicara tentang pengalaman mereka kepada orang tua atau orang dewasa lainnya. Mereka mungkin merasa malu, takut, atau tidak nyaman untuk mengungkapkan apa yang mereka alami. Keterbukaan yang berkurang atau ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan orang dewasa, bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami kesulitan. Anak yang menjadi korban bullying akan lebih tertutup dari biasanya. 

6 dari 6 halaman

Anak Malas Belajar atau Kehilangan Minat

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Perubahan dalam perilaku akademik, seperti keengganan untuk belajar atau penurunan kinerja di sekolah, juga menjadi tanda bahwa seorang anak telah menjadi korban bullying. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, memusatkan perhatian, atau memenuhi tugas-tugas akademik mereka karena tekanan dan stres yang mereka alami. Anak yang telah menjadi korban bullying juga rentan kehilangan minatnya terhadap sesuatu termasuk minat pada hobi atau kesukaannya selama ini. 

Sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan tanda-tanda perubahan sikap dan perilaku pada anak, terutama jika ada kecurigaan bahwa mereka telah menjadi korban bullying. Memberikan dukungan, pengertian, dan bantuan kepada anak untuk mengatasi situasi tersebut sangat penting. Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga anak-anak kita dijauhkan dari risiko bullying baik sebagai korban pun pelaku.