7 Sikap agar Bisa Bangkit dari Titik Terendah Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 23 Feb 2024, 15:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan berbagai rintangan dan tantangan. Terkadang, kita mungkin menemukan diri kita berada pada titik terendah, merasa terpuruk dan kehilangan arah. Namun, dalam setiap kesulitan ada kesempatan untuk tumbuh dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

Pada hakikatnya, setiap rintangan yang kita hadapi adalah sebuah peluang untuk belajar, berkembang, dan mengasah diri kita menjadi pribadi yang lebih tangguh. Ketika kita mengalami titik terendah dalam hidup, itulah saatnya kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk perubahan positif. Bagi para perempuan dewasa, ada tujuh sikap yang dapat membantu kita bangkit dari titik terendah hidup dan menghadapi dunia dengan penuh keberanian dan keyakinan. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Berlapang Dada Menerima Realitas yang Ada

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Mrsiraphol

Langkah pertama untuk bangkit dari titik terendah adalah dengan berlapang dada menerima realitas yang ada. Terkadang, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana kita, dan itu adalah bagian alamiah dari hidup. Jangan menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas situasi yang sulit. Sebaliknya, hadapi kenyataan dengan keberanian dan terima bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Dengan menerima realitas, kita dapat membebaskan diri dari beban perasaan bersalah atau penyesalan, dan fokus pada langkah-langkah selanjutnya untuk memperbaiki keadaan.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Berdamai dengan Hal-Hal yang Tak Bisa Diubah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/pixs4u

Ada hal-hal dalam hidup yang berada di luar kendali kita, dan tidak peduli seberapa keras kita berusaha, kita tidak bisa mengubahnya. Namun, itu bukan berarti kita harus menyerah begitu saja. Sikap yang bijaksana adalah berdamai dengan hal-hal yang tak bisa diubah dan memilih untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Ini adalah momen di mana kita harus melepaskan beban yang tidak perlu dan mengalihkan energi kita ke arah yang lebih konstruktif.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Berusaha Melihat Sisi Baik Segala Situasi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/lingtsyr

Dalam setiap situasi sulit, selalu ada sisi baiknya jika kita bersedia melihatnya. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, berusaha melihat sisi baik dari segala situasi dapat membantu kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Ketika kita belajar untuk melihat sisi baik dari segala situasi, kita membuka diri untuk pertumbuhan dan pembelajaran yang tak terduga. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk berkembang dan menjadi lebih baik.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Berupaya Merawat Diri dengan Penuh Kasih

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/d8nn

Saat kita berada pada titik terendah hidup, sangat penting untuk merawat diri dengan penuh kasih sayang. Ini termasuk merawat tubuh, pikiran, dan jiwa kita. Luangkan waktu untuk beristirahat dan merenung, lakukan aktivitas yang menyenangkan, dan jangan ragu untuk memanjakan diri sesekali. Beri diri kamu cinta dan dukungan yang kamu butuhkan untuk melewati masa sulit ini dengan kekuatan dan keberanian.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Berfokus Memperbaiki Keadaan yang Ada

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/shisukaa

Setelah kita menerima realitas dan berdamai dengan hal-hal yang tak bisa diubah, langkah selanjutnya adalah berfokus pada upaya memperbaiki keadaan yang ada. Buatlah rencana tindakan yang jelas dan terukur untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Berpegang teguh pada tujuan kamu dan teruslah berusaha meskipun ada rintangan di depan. Dengan tekad dan ketekunan, kita dapat mengubah titik terendah hidup menjadi titik balik yang membanggakan.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Berusaha Mencari Bantuan yang Dibutuhkan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Kanyanat+Kasemsook

Tidak ada yang salah atau lemah dalam meminta bantuan ketika kita menghadapi kesulitan. Sebaliknya, itu menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan untuk mengakui bahwa kita tidak bisa melakukannya sendiri. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika kamu merasa perlu. Bersama-sama, kita lebih kuat, dan dengan bantuan yang tepat, kita dapat mengatasi segala rintangan yang menghadang.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Berprasangka Baik terhadap Kehidupan yang Dijalani

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/K-Angle

Terakhir, tetaplah memiliki prasangka baik terhadap kehidupan yang kamu jalani. Percayalah bahwa setiap pengalaman, baik itu menyenangkan atau menyakitkan, memiliki tujuannya sendiri dalam perjalanan kita. Tanamkan keyakinan bahwa kamu memiliki kekuatan dan keteguhan untuk menghadapi segala hal yang datang. Dengan sikap ini, kamu akan mampu mengatasi titik terendah hidup dengan kekuatan dan kepercayaan diri yang baru.

Mengutip buku The Book of Hope: 101 Voices on Overcoming Adversity, "Things don't get easier; they get different. Any moment of darkness will pass. Every feeling that feels like it will go on forever will at some point end. Whether it's a happy feeling you enjoy, or a negative feeling you feel you can't withstand a moment longer." Dalam menghadapi titik terendah hidup, ingatlah bahwa harapan segalanya akan membaik selalu ada.

Sahabat Fimela, kita semua pasti bisa bangkit dari titik terendah hidup dan keluar sebagai pemenang. Jadilah seseorang yang menginspirasi dengan sikap positif dan ketahanan kamu. Dengan menerapkan tujuh sikap ini, kamu akan mampu bangkit dari titik terendah hidup dan mengukir masa depan yang cerah dan memuaskan.