7 Tips Edukasi untuk Menghindari Anak Menjadi Pelaku Bullying

Naela Marcelina diperbarui 05 Mar 2024, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Isu perundungan atau bullying menjadi topik yang tak pernah absen dari sorotan media sosial. Berbagai tindakan kekerasan verbal maupun fisik yang dilakukan oleh pelaku perundungan tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga bisa berujung pada masalah psikologis serius seperti depresi bahkan bunuh diri. Hal ini, tentu saja, menjadi kekhawatiran mendalam bagi para orangtua.

Pelaku perundungan bisa muncul dari berbagai faktor, termasuk lingkungan di sekitar mereka. Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk memastikan bahwa anak-anak tidak hanya diajarkan untuk mencapai prestasi akademis, tetapi juga dibimbing untuk memiliki sikap yang baik dan menghindari perundungan

Edukasi tentang perundungan sejak dini merupakan langkah yang sangat penting dalam membentuk kesadaran anak-anak akan dampak negatif dari perilaku tersebut. Pendekatan yang tepat, anak-anak dapat belajar menghargai perbedaan, memahami pentingnya empati, dan mengembangkan sikap yang mengutamakan kedamaian dan pengertian. Berikut adalah beberapa tips untuk orangtua dalam memberikan edukasi kepada anak-anak agar mereka tidak menjadi pelaku perundungan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Edukasi yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Mencegah Bullying

Perundungan adalah tidak perlikau buruk yang bisa menganggu kesehatan mental anak, cegah dengan memberikan edukasi berikut ini. (Foto: Freepik/Master1305)

1. Memulai dari rumah “bebas intimidasi”

Rumah bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga tempat pertama di mana anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Mereka memperhatikan dan menyerap perilaku orangtua mereka, sehingga menjadi penting bagi kita sebagai orangtua untuk menjadi teladan yang baik bagi mereka. Tingkah laku agresif dari orang tua dapat memberikan sinyal yang salah kepada anak-anak, membuat mereka rentan terhadap perilaku perundungan. Pertengkaran antara saudara juga perlu diawasi, karena anak-anak dapat meniru perilaku agresif dari saudara mereka dan membawanya ke lingkungan sekolah. Jadikan rumah sebagai tempat penuh kasih sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang positif. 

2. Mengajarkan untuk menghargai perbedaan

Perbedaan dalam segala bentuk sering menjadi pemicu utama perilaku perundungan di kalangan anak-anak. Orangtua memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman anak tentang pentingnya menghormati perbedaan.Doronglah mereka untuk mempraktikkan sikap inklusif dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati pendapat orang lain, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan perbedaan.

3. Mengajari untuk tidak mentoleransi perilaku bullying 

Orangtua bisa sesekali mencuri waktu untuk mengajak anak berbicara tentang permasalahan ini. Bicarakan tentang mengapa tindakan itu salah, apa yang harus dilakukan jika mereka melihat seseorang lain menjadi korban perundungan, apa yang harus dilakukan jika mereka sendiri menjadi korban perundungan, dan sebagainya. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur akan membantu anak-anak memahami dampak negatif dari perundungan dan memberikan mereka alat yang mereka butuhkan untuk menghadapinya. Mengetahui konsekuensi dari perundungan akan mendorong mereka untuk menjaga diri agar tidak menjadi pelaku perundungan di masa depan.

4. Menumbuhkan rasa empati

Banyak pelaku perundungan kurang memiliki empati, oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk bekerja sama dengan anak-anak dalam mengenali dampak perilaku mereka terhadap orang lain. Ajukan pertanyaan kepada mereka tentang bagaimana mereka merasa dalam situasi tertentu, dan tunjukkan pada mereka ketika Anda melihat seseorang yang terluka atau membutuhkan bantuan, sehingga mereka terdorong untuk menawarkan bantuan dengan cara mereka sendiri.

Salah satu cara lain untuk membantu anak mengembangkan empati adalah dengan membantu mereka memahami dan mengelola emosi mereka. Mengenali dan memproses emosi mereka sendiri adalah langkah awal untuk memahami perasaan orang lain. Ketika anak Anda bisa mengenali perasaannya sendiri, mereka akan lebih mampu untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.

3 dari 3 halaman

Mengedukasi Anak untuk Tidak Melakukan Bullying

Jangan biarkan perilaku bullying tertanam di dalam diri anak. (Foto: Freepik/Jcomp)

5. Perkenalkan cara memecahan masalah

Perundungan bisa terjadi karena adanya perselisihan antara dua pihak. orangtua dapat mengajarkan anak untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, . Bimbing mereka untuk memahami pentingnya negosiasi dan kompromi dalam mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Melalui pendekatan ini, anak-anak akan belajar bahwa perundungan bukanlah cara yang efektif atau bermoral dalam menyelesaikan konflik. 

6. Mengajarkan bahasa emosional

Memberi label pada emosi pada anak dapat mengidentifikasi dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan secara lebih tepat, sehingga memperkuat keterampilan komunikasi dan empati mereka. Mengajarkan bahasa emosional sejak dini membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain, serta membangun dasar yang kuat untuk hubungan pertemanan yang sehat di masa depan.

7. Mengenali kehidupan pertemanan anak 

Mengetahui lingkungan pertemanan anak merupakan aspek penting dalam peran orangtua untuk melindungi dan membimbing anak-anak mereka. Selain dari lingkungan keluarga, pertemanan juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Orangtua perlu memperhatikan dengan siapa anak-anak mereka berinteraksi, serta memberikan arahan dan masukan jika diperlukan.

Namun, jangan terlalu membatasi pergaulan anak bisa berdampak negatif. Sebaliknya, orangtua dapat memberikan dukungan dan arahan yang positif, serta mengajak anak untuk berkomunikasi terbuka tentang pertemanan mereka. Dengan demikian, anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan orangtua tentang masalah yang mereka hadapi dalam pergaulan mereka.

Orangtua bisa mencegah sang anak untuk mencegah menjadi pelaku perundungan dengan menerapkan 7 tips edukasi diatas. Mereka tidak hanya akan menghindari perilaku perundungan, tetapi juga menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat secara luas. Ayo membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab. 

 

Penulis: Naela Marcelina 

 

#Unlocking The Limitless