Kabar dari Istana Buckingham: Raja Charles III Didiagnosis Menderita Kanker dan akan Mundur dari Tugas Publik

Annissa Wulan diperbarui 06 Feb 2024, 09:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Raja Charles telah didiagnosis menderita penyakit kanker, kata Istana Buckingham. Jenis kankernya belum terungkap dan ini bukan kanker prostat, namun ditemukan baru-baru ini selama Raja Charles menjalani pengobatan untuk pembesaran prostatnya, seperti dilansir dari beberapa sumber.

Raja memulai perawatan rutinnya di hari Senin dan akan menunda tugas publik selama perawatan tersebut. Dikatakan juga oleh pernyataan resmi yang dikeluarkan Istana Buckingham, bahwa Raja Charles tetap bersikap positif terhadap perawatan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik secara penuh, sesegera mungkin.

"Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker," tutup pemberitahuan dari istana.

Raja memulai perawatan rutinnya di hari Senin dan akan menunda tugas publik selama perawatan tersebut.[Foto: Instagram/theroyalfamily]
2 dari 3 halaman

Raja Charles menghubungi kedua putranya secara pribadi

Raja memberitahu kedua putranya secara pribadi tentang diagnosisnya dan Pangeran William dikatakan sering berhubungan dengan sang ayah. [Foto: Instagram/theroyalfamily]

Tidak ada detail lebih lanjut yang dibagikan mengenai stadium kanker atau prognosisnya. Raja memberitahu kedua putranya secara pribadi tentang diagnosisnya dan Pangeran William dikatakan sering berhubungan dengan sang ayah.

Sedangkan Pangeran Harry yang tinggal di Amerika Serikat telah berbicara dengan ayahnya dan akan melakukan perjalanan ke Inggris untuk menemuinya dalam beberapa hari mendatang. Raja kembali ke London dari Sandringham di Norfolk pada Senin pagi dan pihak istana mengatakan bahwa ia telah memulai perawatan sebagai pasien rawat jalan.

Walaupun ia telah menghentikan acara publiknya, Raja akan melanjutkan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara, termasuk urusan administrasi dan pertemuan pribadi. Terdapat mekanisme konstitusional ketika kepala negara tidak dapat menjalankan tugas resminya, dalam keadaan tersebut, penasihat negara bisa ditunjuk untuk menggantikan Raja, termasuk Putri Camilla, Pangeran William, Putri Kate Middleton, dan Pangeran Edward.

Walaupun ia telah menghentikan acara publiknya, Raja akan melanjutkan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara, termasuk urusan administrasi dan pertemuan pribadi. [Foto: Instagram/theroyalfamily]
3 dari 3 halaman

Saat Raja tidak bisa melakukan tugas konstitusionalnya, penasihat negara bisa ditunjuk

Terdapat mekanisme konstitusional ketika kepala negara tidak dapat menjalankan tugas resminya, dalam keadaan tersebut, penasihat negara bisa ditunjuk untuk menggantikan Raja. [Foto: Instagram/theroyalfamily]

Pangeran Harry dan Pangeran Andrew tidak lagi dipanggil karena mereka adalah bangsawan yang tidak bekerja. Jika Raja benar-benar tidak dapat menjalankan tugas konstitusionalnya hingga negara tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya, kekuasaannya bisa dicabut dan diambil alih oleh seorang bupati dan berdasarkan undang-undang tahun 1937, pewaris takhta berikutnya adalah Pangeran William.

Pangeran William juga untuk sementara waktu mengundurkan diri dari keterlibatan publik, saat ia membantu istrinya Putri Kate Middleton, memulihkan diri dari operasi perut yang ia jalani bulan lalu. Namun, Pangeran William akan kembali menjalankan tugas publik akhir pekan ini, setelah Istana Kensington mengumumkannya dalam pernyataan pers pada hari Senin lalu.