Cerita di Balik Penampilan All FENDI Song Hye Kyo di Show FENDI Couture SS24, Gagasan tentang Struktur dan Dekorasi yang Presisi

Annissa Wulan diperbarui 30 Jan 2024, 10:30 WIB
Pendekatan FENDI terhadap orang yang mengenakan busana adalah menegaskan kembali rasa kemanusiaannya. Mereka selalu menjadi seseorang, daripada sesuatu. [Foto: Document/FENDI]
Dari kesederhanaan dalam geometri hingga penggunaan croco, mengalir di koleksi ini. FENDI menggabungkan konstanta masa lalu untuk membuat masa kini dan masa depan. [Foto: Document/FENDI]
Di koleksi ini, struktur menjadi hiasan dan dekorasi. Dimulai dengan siluet baru 'Scatola' yang berarti kotak dan diakhiri dengan geometri presisi yang sama. [Foto: Document/FENDI]
Pemotongan pola pada flou menciptakan volume baru dengan ringan dan struktur pada kain, seperti gazar sutra. Penjahit mengikuti bentuk tubuh perempuan melalui potongan yang ketat, merangkul pemakainya secara ergonomis dalam kain penjahit tradisional yang maskulin, seperti super kid mohair. [Foto: Document/FENDI]
Croco yang lentur menelusuri seluruh koleksi, mencakup pakaian dan aksesori. Setiap pendekatan mengoptimalkan gerakan ringan dan berliku-liku, seperti disiplin tari. [Foto: Document/FENDI]
Bentuk baru dari pinggiran yang menyerupai bulu muncul sebagai jenis kulit yang baru. Berbentuk organik, sangat ringan, dan berkontur halus dengan sulaman tangan yang ketat namun halus, ia bergerak berliku-liku mengikuti pemakainya. [Foto: Document/FENDI]
Ada juga pengenalan tas FENDI Gems Baguette di atas runway. Tas ini dikerjakan dengan intens dan bahan berharga. [Foto: Document/FENDI]
Tas Mini Baguette juga dihadirkan dengan perangkat keras yang terbuat dari emas putih 18 karat dan gesper bertatahkan berlian putih dan daun platinum yang diaplikasikan pada croco. [Foto: Document/FENDI]
Setelah musim lalu, perluasan ide couture ansambel diaplikasikan ke perhiasan berkualitas, koleksi ini, idenya perhiasan halus memasuki benda-benda praktis yang berharga. [Foto: Document/FENDI]