Review Buku The Book You Wish Your Parents Had Read

Endah Wijayanti diperbarui 27 Jan 2024, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pengalaman masa kecil kita memengaruhi cara kita tumbuh dan menjadi pribadi dewasa. Bahkan hal-hal yang pernah kita alami saat kecil dan berbagai momen serta kenangan yang kita dapatkan saat kecil bisa menghadirkan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan mental kita. Pola pengasuhan dan didikan orangtua pun memiliki porsi yang cukup besar dalam proses kita bertumbuh dewasa.

Ketika tiba saatnya kita menjadi orangtua, kita pun perlu terus belajar dan ikut berproses di dalamnya. Menjadi orangtua jelas tidak mudah. Apalagi kalau kita dulu mendapat pola pengasuhan yang kurang baik, maka jelas butuh usaha yang lebih keras untuk bisa menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak kita. Di sini, kita pun perlu membekali diri kita dengan pengetahuan dan wawasan soal menjadi orangtua yang baik sekaligus berusaha memahami diri kita sendiri dengan menelusuri kembali hal-hal yang mungkin kita ingat dari masa kecil kita.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

The Book You Wish Your Parents Had Read

The Book You Wish Your Parents Had Read./doc. Endah

Judul: The Book You Wish Your Parents Had Read

Penulis: Philippa Perry

Penerjemah: Leinovar

Penyunting: Hikmawati Diyas Nussa

Penyelaras Akhir: Luqman Hakim Arifin

Penata Letak: Kholishotul H.

Cetakan 3, Agustus 2023

Penerbit: Rene Books

Dalam buku terlaris Sunday Times ini, psikoterapis terkemuka Philippa Perry mengingatkan kita terhadap hal-hal penting yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah hubungan (parenting).

Buku ini untuk kita semua, baik sebagai orang tua maupun sebagai anak. Nasihat Philippa Perry yang sangat bijak, penuh wawasan, aplikatif, dan tidak menghakimi ini merupakan inspirasi terpenting kita dalam menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang-orang yang paling berarti dalam hidup kita.

***

"Kita dibentuk menjadi dewasa dari pengalaman masa kecil kita—inilah landasan manusia berkembang—tetapi melepaskannya bukanlah perkara mudah. Sulit rasanya menghentikan kritik batin dalam diri sendiri, tetapi ada sesuatu yang bisa kita lakukan." (hlm. 31)

"Bagaimaana perasaan kita terhadap diri sendiri dan seberapa besar tanggung jawab atas reaksi kita pada anak-anak kita merupakan kunci dari pengasuhan yang sering diabaikan." (hlm. 39)

"Kehidupan akan terus berubah. Kesanggupan menerima, menjalani, dan menyambut perubahan lebih bermanfaat ketimbang menolaknya. Memikirkan cara untuk menjadi fleksibel mungkin lebih efektif ketimbang berusaha merebut kembali sesuatu yang telah hilang. Bukan berarti Anda tidak akan merindukan kehidupan lama. Akan tetapi, Anda perlu berusaha menerima kehidupan yang baru dan menyambutnya." (hlm. 51)

"Ketika mengatasi perbedaan, tanganilah isu satu per satu dan pikirkanlah apa inti perdebatannya. Jangan memendam kekesalan lalu melampiaskannya ke orang lain. Mulailah dengan bagaimana perasaan Anda tentang isu itu, bukan dengan menyerang atau menyalahkan orang lain." (hlm. 55)

"Kesepian biasanya berasosiasi dengan keterampilan sosial yang buruk atau sedikit aneh. Sehingga ada stigma dan rasa malu yang mengikutinya. Namun, seharusnya tidak begitu. Semua orang pasti mengalami kesepian. Perasaan ini begitu kuat karena membuat Anda waspada terhadap tindakan yang perlu dilakukan—mencari teman. Manusia tidak sendirian; kita adalah kumpulan hewan." (hlm. 173)

"Kita merasa paling frustrasi dan merasakan hubungan menjadi paling tidak memuaskan ketika kita tidak memiliki dampak. Apa yang kita ucapkan dan lakukan tidak berarti. Orang atau organisasi tidak menghiraukan kita, sekalipun mereka melakukan berbagai hal untuk kita. Kita mulai merasa putus asa, terisolasi, atau membangkang." (hlm. 195)

The Book You Wish Your Parents Had Read, buku yang ditulis oleh psikoterapis terkemukan Philippa Perry ini cocok dibaca oleh anak maupun orangtua. Bahkan cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami diri sendiri lebih baik sekaligus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Pola asuh yang kita terima dari orangtua kita dulu pastinya berdampak pada pembentukan karakter dan kepribadian saat dewasa. Bahkan bisa jadi didikan dan pengasuhan orangtua kita dulu memengaruhi cara kita mendidik dan mengasuh anak kita saat ini.

Pengetahuan tentang pola pengasuhan anak yang tepat sangatlah penting. Orangtua punya peran yang sangat besar dalam pembentukan dan proses tumbuh kembang mental anak. Hanya saja memang tidak selalu mudah untuk menjadi orangtua yang baik. Bahkan saat ini mungkin kita masih belum bisa menjadi anak yang cukup baik bagi orangtua kita sendiri.

Melalui buku ini kita diajak untuk memahami dampak pola asuh orangtua kita di masa lalu yang dapat memengaruhi pola asuh pada anak, memahami komunikasi berbagai perilaku, menangani perasaan orangtua dan anak, memutus siklus dan pola asuh yang negatif, hingga menerima bahwa orangtua dapat membuat kesalahan dan mempelajari solusinya. Ada banyak wawasan dan pengetahuan yang menarik terkait pola pengasuhan yang sehat. Dilengkapi juga dengan banyak bukti penelitian dan studi yang berkaitan dengan perkembangan anak dan berbagai strategi yang bisa dicoba untuk membantu anak tumbuh dengan lebih optimal sekaligus sehat secara mental.

Salah satu pembahasan yang menarik adalah soal bermain. Ternyata kegiatan bermain bisa sangat membantu anak belajar berkonsentrasi dan membiasakan bereksperimen. Bermain bisa menjadi landasan kreativitas dan karya sekaligus membantu anak untuk belajar bersosialisasi dan mengasah kemampuan eksplorasi. Tentu saja agar kegiatan bermain bisa membantu perkembangan anak dengan optimal ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh orangtua.

Banyak poin menarik terkait bagaimana sikap dan peran orangtua mempengaruhi perkembangan anak dalam jangka panjang. Bahkan ada banyak perspektif yang membantu kita untuk memahami diri kita sendiri lebih baik lagi dengan memahami pola pengasuhan orangtua kita di masa lalu. Bukan berarti kita harus menyalahkan orangtua kita saat ada pola pengasuhan mereka yang kurang tepat di masa lalu, melainkan kita akan dibantu untuk lebih bijak menyikapi keadaan. Serta, kita pun bisa lebih terdorong untuk menjadi orangtua yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Buku ini cocok dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami diri sendiri sekaligus berupaya menghadirkan pola pengasuhan yang lebih tepat untuk anak-anak di masa depan. Ada banyak contoh kasus yang dibahas dalam buku ini sehingga membantu kita lebih memahami persoalan dan pengalaman nyata dari tiap topik yang dibahas. The Book You Wish Your Parents Had Read bisa menjadi referensi bacaan yang tepat bagi Sahabat Fimela sekalian untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pribadi sekaligus mengusahakan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang.