7 Kebiasaan yang Membuatmu Sulit Bahagia di Usiamu Sekarang

Endah Wijayanti diperbarui 27 Jan 2024, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebahagiaan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena memiliki dampak yang luas terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Secara fisik, kebahagiaan telah terbukti berhubungan positif dengan kesehatan tubuh, seperti meningkatkan sistem kekebalan, mengurangi tingkat stres, dan bahkan memperpanjang umur. Selain itu, secara mental, kebahagiaan dapat menjadi pendorong motivasi dan produktivitas. Orang yang merasa bahagia cenderung lebih kreatif, berpikiran positif, dan mampu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.

Kebahagiaan sebenarnya sangat dekat dan mudah diraih, namun terkadang, kebiasaan yang tidak sehat dapat menjadi penghalang yang signifikan. Berikut adalah tujuh kebiasaan yang mungkin membuatmu sulit menemukan kebahagiaan dalam hidupmu saat ini. Dengan kata lain, kalau ingin lebih bahagia ada baiknya menghindari hal-hal ini dalam keseharian.

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Selalu Mengeluh dalam Menghadapi Segala Sesuatu

Sulit bahagia./Copyright pexels.com/@d-ng-nhan-324384

 

Salah satu kebiasaan yang paling merugikan adalah kecenderungan untuk selalu mengeluh dalam menghadapi segala sesuatu. Mengeluh bukan hanya merusak suasana hati diri sendiri, tetapi juga memengaruhi energi positif di sekitarmu. Sebaliknya, cobalah untuk menggantikan keluhan dengan sikap positif dan mencari solusi. Dengan fokus pada solusi, bukan masalah, kamu dapat mengubah perspektifmu dan menciptakan lingkungan yang lebih positif.

Mengeluh tentang segala sesuatu tanpa mencoba mencari solusi hanya akan memperburuk suasana hati. Kebiasaan ini tidak hanya mengganggu diri sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarmu. Sebaliknya, mencoba untuk fokus pada solusi dan bersyukur atas hal-hal positif dapat membantu menciptakan suasana hati yang lebih positif.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Berprasangka Buruk terhadap Semua Orang

Sulit bahagia / copyright unsplash.com/ Anthony Tan

Berprasangka buruk terhadap semua orang adalah kebiasaan yang dapat meracuni hubungan interpersonal. Sebelum menilai orang lain, berikan kesempatan pada mereka untuk membuktikan diri. Memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan pengalaman uniknya sendiri dapat membantu membuka pikiranmu dan menciptakan hubungan yang lebih positif.

Berprasangka buruk terhadap orang lain dapat menciptakan suasana negatif yang merugikan hubungan interpersonal. Cobalah untuk memberikan kesempatan pada orang lain dan berpikiran terbuka. Memberikan kebaikan pada orang lain seringkali dapat memunculkan kebaikan dalam hidupmu sendiri.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Menyalahkan Keadaan atas Hal-Hal yang Kamu Alami

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Menyalahkan keadaan atau orang lain atas segala hal yang tidak sesuai harapan adalah jalan menuju ketidakpuasan diri. Alihkan fokusmu untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakanmu. Mengakui bahwa kamu memiliki kendali atas kehidupanmu sendiri memungkinkanmu untuk merencanakan perubahan positif dan mengambil langkah-langkah menuju kebahagiaan.

Menyalahkan keadaan atau orang lain atas segala hal yang tidak sesuai harapan adalah kebiasaan yang merugikan. Mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakanmu sendiri dapat memberikan rasa kontrol dan memungkinkanmu untuk mengambil langkah-langkah positif menuju kebahagiaan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain yang Berlebihan

Tips ampuh untuk yang susah move on/copyright shutterstock/tairome

Perangkap membanding-bandingkan diri dengan orang lain dapat merusak harga diri dan kebahagiaan pribadi. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan keunikan sendiri. Alihkan fokusmu dari perbandingan dengan orang lain dan fokuslah pada perkembangan dan pencapaian pribadimu. Hargai diri sendiri dan kembangkan potensimu tanpa harus terpengaruh oleh standar orang lain.

Membandingkan diri terlalu berlebihan dengan orang lain seringkali hanya menghasilkan perasaan tidak memadai. Setiap individu memiliki perjalanan dan keunikan sendiri. Alihkan fokusmu dari perbandingan dengan orang lain dan fokuslah pada perkembangan dan pencapaian pribadimu.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Terlalu Keras Mengkritik Diri Sendiri

ilustrasi sulit bahagia./pixabay

Memberikan kritik konstruktif pada diri sendiri adalah hal yang baik, tetapi terlalu keras pada diri sendiri dapat merusak kepercayaan diri dan kebahagiaan. Berusahalah untuk melihat kelebihanmu dan menghargai pencapaian kecil. Perubahan positif seringkali dimulai dengan penerimaan diri sendiri.

Kritik diri yang berlebihan dapat merusak kepercayaan diri dan kebahagiaan. Daripada terlalu keras pada diri sendiri, berusaha untuk memberikan apresiasi pada pencapaian kecil dan melihat sisi positif dalam setiap situasi. Belajar menerima diri sendiri, termasuk kelemahan, adalah langkah pertama menuju perubahan positif.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Bermalas-malasan dalam Menjalani Keseharian

Perlahan move on./Copyright shutterstock.com/g/prostock_studio

Bermalas-malasan dan kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu dapat merugikan kesejahteraan emosional. Menetapkan tujuan kecil dan menciptakan rutinitas harian dapat membantu meningkatkan energi dan semangat hidup.  Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon kebahagiaan yang alami.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Egois yang Tak Mau Belajar Mengelola Emosi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Sevendeman

Ketidakmampuan untuk mengelola emosi, terutama egois dan tidak mau belajar dari pengalaman, dapat menghambat pertumbuhan pribadi. Belajar untuk mengelola emosi dengan bijaksana, menerima masukan, dan berkomunikasi efektif dapat membuka pintu menuju kebahagiaan yang lebih dalam. Memahami dan menerima emosi sebagai bagian alami dari kehidupan dapat membantu menciptakan keseimbangan dan kedamaian batin.

Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan-kebiasaan negatif ini membutuhkan kesadaran dan komitmen untuk berubah. Melibatkan diri dalam pemahaman diri, meningkatkan sikap positif, dan mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi dapat menjadi langkah-langkah penting menuju kehidupan yang lebih bahagia.

Kebahagiaan perlu diusahakan dengan kesadaran diri yang lebih positif dalam keseharian. Semoga kamu pun bisa menjalani hari-harimu dengan hati yang lebih mudah bahagia, ya Sahabat Fimela.