Cara Efektif Lawan Kanker Payudara dengan Tes Mutasi Genetik BRCA

Nabila Mecadinisa diperbarui 25 Jan 2024, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kanker payudara terus menjadi keprihatinan utama di Indonesia, menyumbang sebanyak 19,2% dari semua kasus kanker. Lebih mengejutkan lagi, meskipun banyak kemajuan dalam ilmu kedokteran, lebih dari 68% kasus kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut (Gautama, 2022).

Deteksi dini sangat penting dalam mengatasi kanker payudara. Perempuan yang lahir setelah tahun 1960 memiliki peluang 1 dari 7 untuk terdiagnosa kanker payudara. Namun, jika seorang perempuan memiliki gen BRCA1 atau BRCA2, risikonya akan melonjak - mencapai hingga 50% pada usia 70 tahun serta peningkatan risiko hingga 85% dari waktu ke waktu (iD.BRCA, n.d.). 

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebagian besar perempuan takut mengetahui bahwa mereka mungkin memiliki kanker payudara dan tidak melakukan skrining secara rutin. Berbicara dalam acara kementerian di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Budi menekankan perlunya perempuan menghadapi ketakutan ini agar mereka dapat didiagnosis dan diobati lebih awal untuk memiliki peluang melawan kanker payudara jauh lebih tinggi. 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pengobatan yang lebih efektif

Ilustrasi logo kanker payudarah. (Foto: Unsplash/Angiola Harry)

Salah satu cara yang mudah untuk memastikan kesehatan payudara adalah dengan melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) - pemeriksaan sederhana sendiri pada payudara setiap bulan. Praktik sederhana ini memungkinkan perempuan untuk mengetahui perubahan apa pun lebih awal. Namun, jika sudah terdiagnosis dengan kanker payudara, pasien dapat berdiskusi dengan dokter untuk melakukan tes genetik BRCA untuk mengetahui pilihan pengobatan yang efektif bagi pasien. Tes genetik BRCA lebih mudah diakses dan terjangkau daripada sebelumnya karena sudah tersedia di beberapa laboratorium di Indonesia (BASRA, 2022). 

Bila hasil tes BRCA positif, kini tersedia pilihan pengobatan yang lebih efektif, yang dapat digunakan untuk melawan kanker payudara tahap awal dan metastatik HER2-negatif dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2. Obat kanker khusus dengan sediaan oral ini, akan menghambat sel-sel kanker untuk memperbaiki kerusakan DNA sehingga akan mati dengan sendirinya dan mampu memperpanjang harapan hidup pasien (iD.BRCA, n.d.). 

 

3 dari 3 halaman

Diskusikan dengan onkologi

Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. (pexels/thirdman)

Sekarang, perempuan memiliki pilihan untuk melawan kanker payudara lebih awal, maka ambillah langkah pertama – diskusikan mengenai test BRCA dengan dokter spesialis onkologi Anda untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang lebih efektif.

#Unlocking the Limitless

Tag Terkait