Fimela.com, Jakarta Seringkali kita lupa untuk menghargai seseorang ketika mereka masih ada, kemudian mengingat mereka lebih dalam ketika sudah berpulang. Mungkin itu juga yang terjadi terhadap banyak atlet bangsa. Jujur saja, mungkin tidak banyak orang yang mengenal Lisa Rumbewas, tapi namanya terukir cantik telah mengangkat dan mengharumkan nama bangsa di cabang olahraga angkat besi selama bertahun-tahun.
Raema Lisa Rumbewas dilahirkan pada tanggal 10 September 1980 di Biak Irian Jaya (sekarang Papua), dan tutup usia belum lama ini di angka 43 tahun, tepatnya 14 Januari 2024 karena masalah kesehatan. Ia merupakan atlet perempuan yang menakjubkan karena telah mencatatkan banyak prestasi gemilang dengan menjadi perwakilan Indonesia di berbagai kompetisi olahraga internasional.
Prestasi Menakjubkan di Tingkat Internasional
Sebut saja capaiannya di tahun 2000, ia mengikuti Olimpiade Sydney dengan menyumbang medali perak. Mengikuti Olimpiade Athena 2004 dengan mendapatkan medali perak untuk kategori angkat besi putri kelas 53 kg. Berikutnya di Olimpiade Beijing 2008, ia menyumbangkan perunggu. Selain itu ia juga mendapat medali emas pada SEA Games Vientiane 2009, perak saat SEA Games Manila 2005, dan perunggu saat SEA Games Hanoi 2003. Mengikuti World Championships Santo Domingo tahun 2006, ia juga mendapatkan medali perak, dan Asian Games Busan 2002 dengan menyumbangkan perunggu.
Berangkat dari latar belakang keluarga atlet, membuat Lisa, panggilan akrabnya, meniti karir ke jalan yang sama. Dikutip dari laman Wikipedia, ayah Lisa Rumbewas, Levi Rumbewas pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia. Sementara ibunya, Ida Korwa juga menekuni olahraga angkat besi. Bisa dibilang, keluarga ini merupakan perintis angkat besi di Papua. Tidak mengherankan jika kemudian anak keempat dari enam bersaudara ini mampu menunjukkan potensi terbaiknya di bidang olahraga yang tidak sembarangan bisa ditekuni oleh banyak orang tersebut.
Menginspirasi Lewat Angkat Besi
Bakat Lisa muncul bahkan sejak kecil di usia 11 tahun, saat ia tertarik menekuni olahraga ini. Awal prestasinya diukir dengan mengikuti kejuaraan nasional junior 1997 dan mendapatkan medali emas. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan karirnya sebagai atlet ke tingkat nasional hingga internasional. Diketahui, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau menjadi ajang multievent terakhir yang diikutinya, sebelum memutuskan untuk pensiun karena mengeluh sakit di lutut.
Kesuksesan perjalan karir Lisa Rumbewas tentu tidak mudah bagi perempuan yang datang jauh-jauh dari pulau paling timur Indonesia ini. Apalagi dengan kendala penyakit epilepsi yang ia derita, pihak keluarga sempat melarangnya untuk menekuni olahraga angkat besi. Namun perjuangannya membuahkan hasil yang tidak mengecewakan, hingga hembusan napas terakhirnya yang juga disebabkan oleh penyakit yang sama.
Nama Lisa Rumbewas tidak akan pernah bisa dilupakan sebagai legenda angkat besi yang sudah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kepergiannya menjadi duka mendalam di dunia olahraga Indonesia, dan tentunya kita sebagai generasi muda bisa belajar dari pengalamannya yang menakjubkan sebagai perempuan kuat yang sebenarnya.
#Unlocking The Limitless