Fimela.com, Jakarta Memiliki hubungan yang tidak sehat atau toxic pernah dialami Aurelie Moeremans. Kala itu usianya masih belia, sehingga masih belum bisa berpikir secara matang tentang hubungannya dengan pria yang secara buta dicintainya.
Aurelie mengatakan bahwa usianya saat itu masih belasan tahun. Sementara pasangan yang dikasihinya ternyata sangat toxic ketika dirinya menyadari setelah tak menjalin hubungan lagi.
"Jadi, waktu itu aku umur 18 tahun, terus aku punya pasangan yang toxic banget saat itu," ucap Aurelie Moeremans di laman Instagramnya, aurelie, baru-baru ini.
Ajang Beauty Pageant
Aurelie menceritakan kisahnya yang akhirnya tak bisa lagi mengikuti ajang kecantikan. Hal itu dikatakannya usai melakukan proses penghapusan tato menggunakan laser. Dalam sebuah video yang diunggahnya, Aurelie terlihat meringis kesakitan.
Awalnya, Aurelie diundang dalam sebuah talkshow di televisi. Dalam perbincangannya di acara tersebut, diketahui bahwa Aurelie ternyata menguasai 5 bahasa. Karenanya, ia pun dihimbau banyak orang untuk ikut dalam ajang kecantikan atau beauty pageant.
"Terus aku tu habis syuting talkshow gitu, di talkshow aku tu pamer bisa lima bahasa. Gara-gara itu, banyak yang nyuruh aku ikutan Puteri Indonesia," ucap Aurelie Moeremans.
Kekasih tak Senang
Seharusnya, sebagai seorang kekasih yang baik akan mendukung ketika ada kebaikan atau potensi yang bisa dikembangkan oleh pasangan. Namun tidak dengan pacar Aurelie Moeremans yang mengambil langkah pencegahan.
"Singkat cerita, pacar aku saat itu nggak suka, nggak bolehin pokoknya. Terus saking dia takutnya aku ikutan, dia nyuruh aku tato. Jadi ya udah, ada tato enggak bisa ikutan Puteri Indonesia," papar Aurelie.
Kala itu, Aurelie yang benar-benar cinta buta kepada pacarnya, hanya membebek, mengikut keinginan sang pacar. Ia hanya ingin membuktikan bahwa dirinya benar-benar sayang dan membuat pacar senang.
"Terus aku karena bucin, akhirnya aku yang ya sudahlah aku tato biar kamu tenang kalau aku nggak bakalan ikutan Puteri Indonesia," sambung Aurelie.
Undang Wartawan
Apa yang dilakukan oleh Aurelie kala itu dianggap masih kurang. Jika sebelumnya masalah tato tersebut menjadi rahasia mereka berdua, namun sang pacar selanjutnya mengundang awak media.
"Nyebelinnya dia, aku kan bukan tipe orang yang suka kayak ngundang wartawan gitu kan, bahkan enggak pernah. Saat aku tato dia sengaja ngundang wartawan biar ada kayak file-nya gitu," tuturnya.
Karena sudah menjadi pemberitaan di media baik televisi maupun lainnya, tato yang sudah dibuat Aurelie pun menjadi rahasia umum. "Jadi enggak bisa ditutupin juga," ujar Aurelie Moeremans.