Mengenal Mongolian Spot, Munculnya Warna Tertentu pada Kulit Bayi Baru Lahir

Fimela ReporterTisha Sekar Aji diperbarui 09 Sep 2024, 13:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika bayi lahir kamu akan melihat seksama kulit bayi yang berwarna merah sebelum berangsur berubah dan berkembang seiring bertambahnya usia bayi. Salah satu yang menjadi ciri khas adalah bagaimana permukaan serta tekstur warna kulit bayi ini terlihat. Apakah muncul tanda lahir? Bisa jadi. Tanda lahir pada bayi umumnya beragam namun yang paling sering muncul adalah tanda lahir pada kulit bayi.

Salah satunya adalah mongolian spot atau mongolian blue spot. Ciri khas nya sendiri terjadi pada bayi di wilayah Asia, India, Afrika, sekitaran wilayah Polinesia, sekitaran wilayah Spanyol, hingga Timur Tengah dan Amerika. Lokasi munculnya mongolian spot ini ada di tulang belakang, namun kasus mongolian spot lainnya juga ditemukan ada di bagian tubuh lain.

Warna yang muncul juga beragam seperti kehijauan, biru, cokelat, abu-abu, hingga hitam. Karena warna-warna ini, mongolian spot sering dikira sebagai lebam. Biasanya, mongolian spot ini tidak mengancam hingga menyebabkan tanda-tanda tertentu. Mongolian spot ini juga sering menghilang tanpa perlu adanya penanganan dari dokter ketika anak berusia 6 tahun. Meskipun begitu, orangtua harus tahu adanya mongolian spot ini, berikut informasi dari Baby Center untukmu. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pengertian dan penyebab Mongolian Spot

Berikut adalah pengertian serta penyebab dari mongolian spot yaitu tanda lahir yang umumnya muncul pada bayi. (Foto: Pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Mongolian spot atau mongolian blue spot ini umumnya muncul sebagai tanda lahir pada bayi yang baru lahir. Mereka juga punya nama latin yakni dermal melanocytosis. Selain muncul ketika bayi lahir, kasus munculnya mongolian spot ini bisa terjadi beberapa minggu setelah lahir juga. 

Mongolian spot ini muncul karena melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna untuk kulit, rambut, serta mata diproduksi oleh sel bernama melanocytes. Sekitar trimester kedua, melanocytes ini harusnya berpindah dari kulit bagian dermis bayi menuju epidermis atau dari lapisan kulit terdalam menuju kulit terluar. Namun, sel melanocyte ini ada yang tetap berada di lapisan dermis dan tetap memproduksi melanin sehingga menyebabkan mongolian spot.

Para ahli juga masih belum mengetahui penyebab pasti terjadinya mongolian spot ini. Namun mereka meyakini warna mongolia spot yang beragam seperti biru, abu-abu, hijau, hingga hitam ini diakibatkan adanya fenomena bernama tyndall effect. Secara sederhana, peristiwa ini memiliki ciri khas warna gelap lebih terlihat pada kulit, maka dari itu mongolian spot ini memunculkan warna-warna tadi pada permukaan kulit bayi. 

3 dari 3 halaman

Penanganan Mongolian Spot

Berikut adalah informasi penanganan mongolian spot pada bayi. (Foto: Pexels.com/CDC )

Biasanya, mongolian spot akan hilang dengan sendirinya pada saat anak berusia 6 tahun. Namun ada juga mongolian spot yang hilang pada 12 bulan pertama. Ada juga tipe mongolian spot yang muncul hingga anak mengalami masa pubertas dan jarang sekali kasus mongolian spot ini bertahan hingga masa dewasa. 

Mongolian spot ini juga tidak memiliki tes maupun diagnosis tersendiri karena dokter kesehatan dapat melihatnya secara seksama melalui permukaan kulit. Namun jika adanya kondisi lain yang memungkinkan seiring dengan munculnya tanda ini, mereka akan melakukan tes lain. 

Penanganan medis mongolian spot ini tidak direkomendasikan karena akan sering tertutup permukaan kulit dengan baju yang dikenakan. Namun jika seiring berjalannya waktu mongolian spot ini merambah ke dekat area sekitar mata dan mulut, coba untuk konsultasikan ke spesialis kulit. Biasanya laser akan dilakukan untuk tanda lahir yang merambah ke area lain. 

 

Penulis: Tisha Sekar Aji

Hashtag: #Timeless