Fimela.com, Jakarta Pernah mendengar kata Dobby? Pastinya banyak yang membayangkan sosok peri rumah yang ada di serial Harry Potter. Jika kamu familiar dengan filmnya kamu pasti sangat familiar dengan bagaimana Dobby bersikap. Sebagai mantan peri rumah untuk keluarga Malfoy, Dobby sangatlah patuh pada perintah. Jika dia ketahuan melanggar dan dijatuhkan bersalah, dia akan mencari cara untuk menyakiti diri sendiri karena rasa bersalah yang ia miliki itu, bahkan kebiasaannya ini juga ia ceritakan pada si tokoh utama yaitu Harry Potter itu sendiri.
Uniknya, ada kondisi yang juga dialami dan mirip sekali dengan sikap Dobby tersebut, Ciri-cirinya adalah perasaan rasa bersalah yang menyeluruh dan mengakibatkan seseorang untuk melukai dan menyakiti diri sendiri.
Belakangan ini, Dobby Symptoms semakin terkenal khususnya pada platform Tiktok. Tentu saja hal yang dicondongkan adalah bagaimana rasa bersalah yang berujung pada menyakiti diri sendiri. Tidak hanya itu, kesehatan mental juga sudah menjadi bahan diskusi dalam berbagai platform serta menjadi kesadaran khususnya para anak muda yang mulai sangat concern dengan fenomena kesehatan mental yang terjadi belakangan ini, termasuk Dobby symptoms yang baru-baru ini kembali viral.
Apa yang dimaksud dengan Dobby Symptoms secara menyeluruh? Bagaimana gejala, cara mengatasi, serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari Dobby symptoms? Berikut informasi yang dirangkum dari The Silver Lining dan Exploring Your Mind untukmu.
Pengertian dan Gejala Dobby Symptoms
Istilah Dobby Symptoms ini pertama kali diperkenalkan oleh para peneliti asal Jerman bernama Nelissen and Zeelenberg. Mereka melakukan dua penelitian terpisah dan menghasilkan hasil yang berbeda. Ketika para sampel penelitian diminta untuk membayangkan mereka gagal ujian karena tidak belajar, sebagian besar dari mereka dapat mengulang pelajaran dengan baik dikarenakan finansial yang cukup sedangkan yang mengulang akan membuat 'hukuman' untuk dirinya sendiri dengan belajar giat.
Percobaan kedua adalah bagaimana mereka dapat menentukan benar salah pada sebuah permainan dan membandingkan skor penilaian. Hasilnya juga menunjukkan bahwa perbandingan nilai dari para pemain yang tinggi rendah ini membuat pemain yang memiliki skor lebih rendah untuk memperbaikinya dengan cara membuat sebuah ‘punishment’ tersendiri. Itu artinya setiap orang akan mengalami sebuah momen di mana rasa bersalah akan membuatnya untuk menyakiti diri sendiri.
Ketika kita masih kecil, kita mengenal rasa sakit yang membuat kita merasa bersalah. Mungkin karena pada saat itu kita masih anak-anak dan belum mengenal bagaimana cara mengontrol dan melakukan hal untuk meredam rasa bersalah yang benar. Pernah dalam masa mengamuk bukan? Itulah hal pertama yang kita lakukan.
Semakin bertambah usia, semakin bertambah pemahaman akan rasa bersalah itu sendiri. Namun, setiap orang memiliki pandangan berbeda. Ada tipe yang akan terus membiarkan dirinya dalam larutnya rasa bersalah itu sehingga merasa gagal dan mulai menyakiti diri sendiri. Cara menyakiti diri sendirinya juga berbeda-beda. Ada yang melakukan kekerasan fisik sebagai hukuman dan sebagainya. Inilah awal mula dari gejala Dobby Symptoms tersebut.
Cara mengatasi dan mencegah Dobby Symptoms
Untuk memahami sebuah kesalahan tentu saja kita harus tahu bahwa sekali membuat kesalahan tidak akan membuatmu menjadi orang yang tidak berguna sedikitpun. Mulailah berhenti untuk menyakiti diri sendiri ketika berbuat sebuah kesalahan. Kamu bisa memperbaiki kesalahan tersebut dan beri afirmasi jika semuanya akan baik-baik saja.
Bagaimana jika sudah terlanjur parah? Segeralah cari pertolongan. Sama seperti Dobby yang ‘dibebaskan’ oleh Harry dari genggaman Keluarga Malfoy, kamu juga dapat mencari pertolongan kepada pihak profesional seperti psikolog maupun spesialis kejiwaan untuk mengatasi rasa bersalah serta kekecewaan berlebih yang kamu miliki.
Agar tidak memiliki rasa bersalah yang terlalu, kamu harus meningkatkan rasa sayang kepada diri sendiri. Tentunya sangat sakit bukan jika terlalu sering menyakiti diri? Percayalah bahwa suatu kesalahan tidak akan membuatmu gentar. Percaya juga bahwa dirimu layak untuk disayang dan mendapatkan kebahagiaan. Selain itu kamu juga bisa mengurangi rasa bersalah dengan memberikan keyakinan diri bahwa akan ada pelangi setelah datang. Sama seperti Dobby, kamu akan merasa bebas kembali dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Breaking Boundaries